Apa itu Nomofobia?

Kita akan mengetahui gangguan baru yang menyebar di masyarakat kita seperti api dengan gejala yang kurang lebih parah sebagai akibat, di atas segalanya, munculnya teknologi baru dalam telekomunikasi melalui telepon pintar atau telepon pintar yang membuat kita tetap terhubung dengan segalanya. dunia setiap saat melalui koneksi Internet nirkabel.

Ini tentang Nomophobia, yang didefinisikan sebagai ketakutan tak terkendali meninggalkan rumah tanpa ponsel. Sesuatu yang beberapa tahun lalu merupakan barang mewah telah menjadi sangat penting hingga menciptakan kecanduan yang menjadi teman setia kita setiap saat.

Anda tidak perlu mencari arti istilah Nomophobia dalam bahasa Latin atau Yunani tetapi dalam singkatan dari frase no-mobile-phone phobia.

Penelitian yang mengungkap fobia baru ini dilakukan di Inggris Raya pada 2011 dengan sampel lebih dari 2000 orang. Hasilnya benar-benar luar biasa. Lebih dari 50 persen orang yang diteliti merasakan beberapa tingkat kecemasan ketika mereka kehilangan ponsel mereka, mereka kehabisan baterai tanpa pilihan untuk mengisi ulang atau pulsa untuk panggilan atau koneksi internet. Sebuah kegilaan sejati yang tidak terpikirkan beberapa tahun yang lalu tetapi yang hanya meningkat hari ini.

Kami hanya perlu berjalan-jalan di jalan-jalan kota kami untuk menyadari bahwa salah satu gambar yang paling banyak diambil adalah orang-orang yang melihat ponsel mereka terus-menerus dan kompulsif.

Selain itu, Nomophobia ini terjadi hampir sama pada pria dan wanita.

Tampaknya nomophobia menghasilkan keadaan gugup yang serupa, misalnya, yang dirasakan sehari sebelum pernikahan sehingga kita mendapatkan gambaran tentang apa yang kita bicarakan.

Saat ini kita dapat mengatakan bahwa ketika kita tidak memiliki ponsel dan terisolasi, kita merasa benar-benar tersesat. Ini memberitahu kita seberapa jauh kita dalam masyarakat ini dari apa yang hidup di saat ini, menikmati apa yang kita miliki di sekitar kita, orang-orang yang menemani kita, berbicara, dll. Kita berubah menjadi dunia virtual yang, jika digunakan dengan benar, merupakan kemajuan, tetapi menurut penyelidikan ini, tampaknya lebih banyak kerugian daripada kebaikannya.

Ketergantungan ponsel pengidap nomophobia adalah mutlak dan harus terhubung 24 jam sehari. Dia selalu membawanya dan bahkan membawanya ke tempat tidur meskipun ada gelombang berbahaya yang dihasilkan oleh perangkat ini, bahkan merusak kualitas jam tidur kita.

Gejala nomophobia adalah khas dari kecemasan yang dihasilkan oleh fobia lain seperti takikardia, pikiran obsesif, sakit kepala, sakit perut.

Pendidikan anak-anak kita dalam penggunaan perangkat ini secara bertanggung jawab akan sangat penting agar masyarakat kita tidak menjadi tempat yang penuh dengan orang-orang dengan fobia ini, nomofobia yang dihasilkan oleh kecanduan smartphone.

Related Posts