Apa Perbedaan antara Neuron Sensorik dan Motorik

Perbedaan antara Neuron Sensorik and Motorik adalah bila neuron sensorik memiliki fungsi menerima serta meneruskan rangsang dari indera ke saraf pusat, sedangkan neuron motorik memiliki fungsi membawa atau menyampaikan impuls dari saraf pusat ke efektor.

Apa pengertian Neuron (Sel Saraf) Sensorik

Sel saraf Sensorik adalah seseuatu yang merujuk kepada jenis sel saraf yang berfungsi untuk menghantarkan impuls dari reseptor di tubuh ke sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). Sel saraf ini sering juga disebut dengan sel saraf indra.

Neurin Sensorik atau Reseptor adalah sesuatu yang menunjukkan sel atau organ yang memiliki fungsi menerima rangsang atau stimulus. Dengan alat ini sistem saraf mendeteksi perubahan berbagai bentuk energi di lingkungan dalam dan luar. Setiap reseptor sensoris mempunyai kemampuan mendeteksi stimulus dan mentranduksi energi fisik ke dalam sinyal (impuls) saraf.

Fungsi Neuron Sensorik

Saraf sensorik memiliki fungsi adalah sebagai pembawa sinyal dari organ yang merespon sebuah rangsangan ke sumsum tulang belakang dan otak. Yang informasi yang bergerak dari satu titik ke titik yang lain yang disampaikan melalui sistem saraf pusat.

Sel-sel saraf yang membentuk saraf sensorik yang umumnya dikenal sebagai neuron sensorik ini ialah neuron tertentu yang merupakan salah satu dari tiga jenis neuron yang ditemukan dalam tubuh. Yang kedua neuron lain yang dikenal sebagai neuron relay atau intermediet dan neuron motorik.

Neuron relay ini membawa pesan dari segmen dari sistem saraf pusat yang lain sementara neuron motorik membawa sinyak dari sistem saraf pusat ke efektor, yang merupakan organ yang memiliki efek tertentu ketika dirangsang. Pesan yang disampaikan selama dalam proses ini umumnya dikenal dengan sebagai impuls dan dikirim sepanjang jalur neuron melalui muatan listrik yang bergerak melintasi membran sel saraf.

Struktur Neuron sensorik

  • soma neuron sensorik terdapat dalam akar dorsal sumsum tulang belakang. Ini berisi inti dan organel sel lainnya.
  • Cabang perifer meluas dari soma ke sel-sel reseptor yang hadir pada organ sensoris perifer melalui saraf tulang belakang. Karena morfologi mereka, neuron ini disebut neuron pseudounipolar.
  • Akson yang muncul dari celah soma menjadi dua cabang-cabang perifer dan cabang pusat.
  • Cabang pusat memanjang dari soma ke tanduk posterior medula spinalis. Di sini, membentuk persimpangan sinaptik dengan orde kedua neuron sensorik.
  • konduksi impuls saraf dan respon yang tepat yang terjadi melalui jalur asenden (konduksi impuls dari organ-organ sensorik ke SSP) atau jalur desenden (konduksi impuls dari SSP ke organ motorik). Jalur asenden menghantarkan impuls dari organ reseptor ke otak dan kebanyakan terdiri neuron sensorik.

Apa pengertian Neuron (Sel Saraf) Motorik

Sel Saraf Motorik adalah suatu jenis sel saraf yang berfungsi untuk menghantarkn impuls dari sel sistem saraf pusat ke sel otot atau kelenjar sehingga tubuh akan menanggapi rangsangan tersebut dengan bergerak atau menghasilkan suatu produk sekresi. Sel saraf motorik biasanya mempunyai dendrit yang pendek dengan akson yang sangat panjang.

Neuron motorik adalah neuron yang membawa rangsang dari pusat saraf (otak /sumsum tulang belakang ) menuju ke efektor.

Neuron motorik (atau motoneuron ) adalah neuron yang tubuh selnya terletak di korteks motorik, batang otak atau sumsum tulang belakang, dan yang aksonnya (serat) memproyeksikan ke sumsum tulang belakang atau di luar sumsum tulang belakang untuk secara langsung atau tidak langsung mengendalikan organ-organ efektor, terutama otot dan kelenjar.

Ada dua jenis neuron motorik – neuron motorik atas dan neuron motorik bawah. Akson dari neuron motorik atas sinapsis ke interneuron di sumsum tulang belakang dan kadang-kadang langsung ke neuron motorik bawah. Akson dari neuron motorik bawah adalah serabut saraf eferen yang membawa sinyal dari sumsum tulang belakang ke efektor. Jenis neuron motorik bawah adalah neuron motorik alfa, neuron motorik beta, dan neuron motorik gamma.

Neuron motorik tunggal dapat menginervasi banyak serat otot dan serat otot dapat mengalami banyak potensi aksi dalam waktu yang diambil untuk sentakan otot tunggal. Innervasi terjadi di persimpangan neuromuskuler dan berkedut dapat menjadi superimposed sebagai hasil dari penjumlahan atau kontraksi tetanik. Berkedut individu dapat menjadi tidak bisa dibedakan, dan ketegangan naik dengan lancar akhirnya mencapai dataran tinggi.

Gejala Penyakit Neurin Motorik

  • Amyothropic lateral sclerosis (ALS). ALS merupakan jenis penyakit saraf motorik yang paling sering terjadi dan biasanya menyerang laki-laki dengan usia 40-60 tahun. Penyakit ini menyebabkan rusaknya sistem saraf motorik, baik UMN maupun LMN. Gejala yang timbul pertama kali mengenai otot lengan dan tangan, tungkai, serta otot-otot menelan. Orang dengan ALS akan sulit menelan, mengunyah, dan berbicara. Selain itu, penderita akan mengalami kesulitan dalam menggerakan lengan, tangan, tungkai, dan mempertahankan tubuh untuk berdiri tegak.
  • Hereditary spastic paraparesis (HSP). HSP atau Strumpell-Lorrain disease merupakan penyakit keturunan akibat kelainan genetik yang menyebabkan pelemahan dan kakunya tubuh bagian bawah. Selain itu, refleks pada pergelangan kaki menjadi berlebihan. Hal ini terjadi perlahan-lahan dan dapat menjadi berat.
  • Atrofi otot spinal (spinal muscular atrophy/SMA). Ini merupakan penyakit turunan yang menyerang LMN. SMA disebabkan oleh kerusakan gen SMN1 yang berfungsi menghasilkan protein SMN yang penting untuk kelangsungan hidup sel saraf motorik. Kurangnya protein SMN akan mengakibatkan atrofi dan melemah kekuatan otot pada tubuh, tungkai, lengan, tangan, dan kaki.
  • Primary lateral sclerosis (PLS). Ini merupakan penyakit saraf motorik yang menyerang UMN dari otot lengan, tungkai, dan wajah. Penyakit ini ditandai dengan gangguan bicara, sulit berjalan, dan terhambatnya pekerjaan yang membutuhkan koordinasi otot tangan. Tidak seperti ALS, PLS tidak fatal, namun dapat mengganggu kualitas hidup. PLS biasanya menyerang laki-laki usia 40-60 tahun. PLS terjadi akibat gangguan sel saraf di otak, tetapi penyebab dari gangguan tersebut belum diketahui.
  • Atrofi otot progresif (progressive muscular atrophy/PMA). PMA menyerang LMN dengan gejala awal muncul pada tangan dan menyebar ke tubuh bagian bawah. Gejala lainnya dapat berupa atrofi otot, gerakan tangan yang lambat, kedutan otot, dan kram otot. PMA lebih sering menyerang pria dan dapat berubah menjadi ALS.

Related Posts