Archaebacteri adalah sel-sel paling awal (kuno) yang memiliki kedekatan dengan organisme eukariotik (memiliki membran inti sel). Istilah Archaebacteria berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata archaio yang berarti kuno. Archaebacteria merupakan organisme tertua yang hidup di bumi. Archaebacteria hidup dengan lingkungan ekstrem yang diduga lingkungan kehidupan awal di bumi. Archaebacteria disebut juga dengan bakteri purba. Berikut ini akan dijelaskan secara singkat ciri-ciri dari Archaebacteria dan Eubacteria.
Ciri-Ciri umum Archaebacteria adalah:
- ukuran archaebacteria 0,1-15 mikron.
- archaebacteria Memiliki dinding sel.
- dinding sel terdiri dari polisakarida dan protein bukan peptidoglikan
- archaebacteria adalah organisme uniseluler prokariotik (tidak memiliki nukleus dan membran inti sel).
- Asam nukleat archaebacteria berupa RNA.
- archaebacteria Dapat tinggal di lingkungan ekstrim: lingkungan dengan derajat keasaman, suhu, dan kadar garam yang sangat tinggi.
- Reproduksi dengan cara pembelahan biner, pembentukan tunas, fragmentasi
Ciri-Ciri umum Eubacteria adalah:
- organisme yang prokariotik yang tidak memiliki nucleus dan membrane inti
- Pada dinding selnya terbentuk dari peptidoglikan (kombinasi dari gula dan protein).
- Ukurannya berkisar pada 1 hingga 5 mikron saja
- Cara perkembangbiakkan bakteri ini yaitu dengan cara membelah diri, bertunas, transformasi, tranduksi (proses pemindahan sel genetic dari dalam bakteri dengan bantua virus) dan juga dengan konjugasi.
- Bakteri ini mampu mensekresikan lendirnya yang kemudian bisa digunakan dalam pembuatan kapsul.
- Bakteri ini ada yang memilikki flagel namun ada juga yang tidak memiliki flagel
- Bakteri ini bisa hidup di berbagai tempat baik itu di dalam air, udara, darat bahkan juga bisa hidup di dalam tubuh manusia.
- Bakteri ini akan melakukan pembentukan endospora jika keadaannya tidak mendukun sehingga hidupnya masih bisa diselamatkan.
Eubacteri (bakteri) adalah organisme uniseluler (bersel satu) dengan tidak memiliki membran inti sel(prokariotik) yang umumnya tidak berklorofil pada dinding selnya. Istilah Eubacteria berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata eu, yang berarti sejati. Eubacteria meliputi sebagian besar organisme prokariotik yang hidup dimanapun (kosmolipit).
Eubacteria disebut juga dengan Bacteria atau bakteri. Istilah bakteri berasal dari bacterion yang artinya batang kecil. Pertama kali bakteri ditemukan pada tahun 1674, oleh seorang ilmuwan belanda yaitu Antony van Leuuwenhoek yang juga seorang penemu mikroskop lensa tunggal. Istilah bakteri diperkenalkan oleh Ehrenberg pada tahun 1828. Ilmu yang mempelajari bakteri disebut dengan bakteriologi