Apakah Dampak Fisik dan Kimia Dari Pembangunan ?

Dengan jaman yang semakin canggih, otomatis akan berpengaruh terhadap berbagai bidang pembangunan, atau dlam berbagai aspek pembangunan. Tetapi pembangunan yang dilakukan tersebut akan memberikan dampak dari segi fisik dan kimia. Berikut ini akan dijelaskan mengenai dampak fisik dan kimia dari pembangunan.

Dampak fisik dan kimia dari pembangunan adalah:

  • Kebisingan (polusi suara)
  • Kualitas udara
  • Kualitas Air
  • lklim dan Cuaca
  • Tanah

Kebisingan (polusi suara)

Polusi suara atau pencemaran suara adalah gangguan pada lingkungan yang diakibatkan oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya. Pencemaran suara diakibatkan suara-suara bervolume tinggi yang membuat daerah sekitarnya menjadi bising dan tidak menyenangkan. Penilaian terhadap suara yang muncul sebagai polusi atau tidak merupakan sesuatu yang subjektif. Kerusakan yang diakibatkan pencemaran suara bersifat setempat, tidak seperti polusi udara maupun polusi air.

Kebisingan adalah bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dan dapat mengganggu kesehatan dan kenyamanan lingkungan yang dinyatakan dalam satuan desibel (dB). Kebisingan juga dapat didefinisikan sebagai bunyi yang tidak disukai, suara yang mengganggu atau bunyi yang menjengkelkan.

Berdasarkan Kepmenaker, kebisingan adalah suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat, proses produksi yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan pendengaran.

Dampak fisik dan Kimia dari Pembangunan

Bunyi yang menimbulkan kebisingan disebabkan oleh sumber suara yang bergetar. Getaran sumber suara ini mengganggu keseimbangan molekul udara sekitarnya sehingga molekul-molekul udara ikut bergetar. Getaran sumber ini menyebabkan terjadinya gelombang rambatan energi mekanis dalam medium udara menurut pola ramatan longitudinal. Rambatan gelombang diudara ini dikenal sebagai suara atau bunyi sedangkan dengan konteks ruang dan waktu sehingga dapat menimbulkan gangguan kenyamanan dan kesehatan

Dampak kebisingan mempunyai pengaruh penting selain terhadap kesehatan masyarakat juga terhadap kenyamanan hidup manusia, ternak, satwa liar atau gangguan terhadap ekosistem alam. Akibat yang dapat ditimbulkan antara lain: perubahan ketajaman pendengaran, mengganggu pembicaraan, kenyamanan.

Kualitas udara

Penyebab pencemaran udara antara lain : debu, uap, gas, kabut, bau, asap atau embun yang dihasilkan dan jumlah sifat dan lamanya. Pencemaran ini dapat mengganggu kesehatan manusia, tanaman dan hewan, mengganggu pandangan mata dan kenyamanan hidup manusia.

Polusi udara ini ditimbulkan oleh asap pabrik industri. Polusi ini akan menimbulkan pencemaran udara dan berbagai macam penyakit yang diderita manusia. Asma, TBC, dan lain sebagainya adalah penyakit yang diderita masyarakat akibat polusi ini. Hewan-hewan dan tumbuhan yang terkena polusi ini akan mengalami risiko kematian yang cukup tinggi.

Kualitas Air

Kualitas air adalah suatu ukuran kondisi air dilihat dari karakteristik fisik, kimiawi, dan biologisnya. Kualitas air juga menunjukkan ukuran kondisi air relatif terhadap kebutuhan biota air dan manusia. Kualitas air seringkali menjadi ukuran standar terhadap kondisi kesehatan ekosistem air dan kesehatan manusia terhadap air minum.

Perubahan ini disebabkan karena buangan bahan organik dan anorganik kedalam air, baik terlarut atau tersuspensi. Penurunan kualitas air terjadi pada saat mobilisasi alat dan material yakni peningkatan lapisan minyak di perairan akibat tetesan minyak mesin borgas yang beroperasi untuk mengangkut batu-batuan dalam volume yang besar. Disamping itu penurunan kualitas air juga dapat disebabkan oleh kegiatan pembersihan lahan, pengerukan dalam pernbangunan kolam pelabuhan, reklamasi.

lklim dan Cuaca

Perubahan ini disebabkan oleh zat pencemar seperti asap/gas (CO2, CO, dll) yang mengendap pada lapisan atmosfer.

Tanah

Perubahan ini dapat terjadi karena kegiatan pembukaan lahan, pengangkutan bahan, d1l. Dalam tahap operastonal, pencemaran tanah akan semakin meningkat terutama disebabkan oleh pernbuangan limbah baik padat maupun cair.

Pengertian AMDAL

Sebelum melakukan pembangunan, terlebih dahulu harus memperhatikan AMDAL. AMDAL adalah suatu kajian mengenai dampak positif dan negatif dari suatu rencana kegiatan/proyek, yang dipakai pemerintah dalam memutuskan apakah suatu kegiatan/proyek layak atau tidak layak lingkungan. Kajian dampak positif dan negatif tersebut biasanya disusun dengan mempertimbangkan aspek fisik, kimia, biologi, sosial-ekonomi, social-budaya dan kesehatan masyarakat (aspek ini dikaji melalui survey ke masyarakat dan juga analisis komponen lingkungan di laboratorium).

Dalam Undang – Undang No 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan disebutkan bahwa AMDAL adalah kajian mengenai dampak penting suatu Usaha dan/atau Kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan Usaha dan/atau Kegiatan.

Suatu rencana kegiatan dapat dinyatakan tidak layak lingkungan, jika berdasarkan hasil kajian AMDAL, dampak negatif yang timbulkannya tidak dapat ditanggulangi oleh teknologi yang tersedia. Demikian juga, jika biaya yang diperlukan untuk menanggulangi dampak negatif lebih besar daripada manfaat dari dampak positif yang akan ditimbulkan, maka rencana kegiatan tersebut dinyatakan tidak layak lingkungan. Suatu rencana kegiatan yang diputuskan tidak layak lingkungan tidak dapat dilanjutkan pembangunannya.