5 fungsi peta adalah:
- Menunjukkan posisi atau lokasi suatu wilayah atau objek geografi di muka bumi, baik letak absolut yang didasarkan atas koordinat garis lintang dan bujur, maupun posisi relative (letak suatu tempat dalam hubungannya dengan tempat lain di sekitarnya). Sebagai contoh lokasi absolut kota Bandung terletak antara 6°54’ LS dan 107°36’ BT, sedangkan posisi relatif Indonesia terletak antara dua benua (Asia di sebelah Utara dan Australia di selatan) dan dua samudra, yaitu Samudra Hindia sebelah barat dan Samudra Pasifik di sebelah timur.
- Memperlihatkan ukuran (diukur luas daerah dan jarak).
- Memperlihatkan kecenderungan bentuk (benua, pulau, negara, gunung, arah pembangunan).
- Menunjukkan ketinggian tempat atau sudut elevasi berbagai wilayah dan objek geografi lainnya.
- Mengumpulkan dan menyeleksi data atau informasi dari suatu daerah dan menyajikannya secara grafis dan nongrafis di atas peta sehingga dapat dijadikan salah satu dasar pertimbangan dalam perencanaan pembangunan suatu wilayah atau kawasan.
Apa pengertian peta ?
Peta adalah merupakan sesuatu yang merujuk kepada sebuah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui sebuah sistem proyeksi. Peta dapat disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer.
Istilah peta berasal dari bahasa Yunani mappa yang artinya taplak atau kain penutup meja. Tapi secara umum pengertian peta yaitu sebuah lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan memakai skala tertentu.
Peta wilayah tertentu dan disertai dengan simbol-simbol yang memperjelas informasi keruangan di peta. Misalnya simbol kota, jalan, jalur kereta api dan fitur alam seperti sungai, gunung, bukit dan perairan.
Peta dapat meliputi wilayah kecil seperti unit tanah, hingga mencakup seluruh permukaan bumi.
Umumnya pada peta terdapat Judul Peta (menjelaskan wilayah dan tema peta), skala (menunjukkan perbandingan ukuran antara peta dan wilayah yang digambarkan), simbol peta, keterangan (legenda) terhadap simbol di peta, serta arah mata angin (menunjukkan orientasi peta).
Peta dibagi menjadi peta umum dan peta tematik. Peta umum menggambarkan kondisi umum suatu wilayah terutama kondisi bentuk muka bumi. Sementara peta tematik atau peta khusus menggambarkan informasi tertentu di wilayah yang digambarkan di peta, misalnya kepadatan penduduk, curah hujan, suhu udara, kerawanan terhadap bencana dan sebagainya.
Peta bermanfaat dalam banyak hal, antara lain menunjukkan kepemilikan tanah dan bangunan, arah dan jalan yang harus ditempuh untuk menuju suatu tempat, merencanakan pembangunan, menganalisa kondisi wilayah, mengkomunikasikan kondisi tersebut serta melakukan pencegahan dan penanganan bencana.
Tujuan Peta adalah:
- Memberikan informasi dalam perencanaan tata kota dan pemukiman. Memberikan informasi tentang ruang yang bersifat alami, baik manusia maupun budaya.
- Menyimpan data-data yang ada di permukaan bumi.
- Menganalisis data spasial seperti perhitungan volume.
Jenis-jenis simbol peta antara lain:
- Simbol batang, digunakan untuk menyatakan suatu harga/dibandingkan dengan harga/nilai lainnya.
- Simbol lingkaran, digunakan untuk menyatakan kuantitas (jumlah) dalam bentuk persentase.
- Simbol bola, digunakan untuk menyatakan volume, makin besar simbol bola menunjukkan volume semakin besar dan sebaliknya makin kecil simbol bola berarti volume semakin kecil.
- Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional
- Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data yang berhubungan dengan jarak
- Simbol area, digunakan untuk mewakili suatu area tertentu dengan simbol yang mencakup area tertentu
- Simbol aliran, digunakan untuk menyatakan alur atau gerak.
Syarat Peta adalah:
- Conform, adalah dimana bentuk dari peta yang digambarkan dan dibuat haruslah sebangun dan sesuai dengan keadaan aslinya di lapangan atau wilayah asalnya agar tidak menimbulkan kerancuan.
- Equidistance, dimana jarak peta dapat dikalikan dengan skala yang telah diukur sesuai dengan jarak sebenarnya di lapangan atau wilayah asalnya.
- Equivalent, dimana bidang yang disusun dan digambar dalam sebuah peta setelah dilakukan proses perhitungan melalui skala, adalah sama dengan apa yang ada di wilayah asal atau di lapangan.
Jenis-Jenis Peta
- peta umum
- peta tematik
1. Peta Umum
Peta umum menggambarkan permukaan bumi secara umum. Peta umum ini memuat semua penampakan yang terdapat dalam suatu daerah, baik kenampakan alam maupun kenampakan sosial budaya.
Peta umum dikelompokan lagi menjadi 3, diantaranya adalah: Peta Topografi, Peta Chorografi, dan Peta Geografi.
a. Peta Topografi.
Peta topografi adalah peta yang menggambarkan bentuk tinggi rendahnya permukaan bumi. Dalam peta topografi digunakan garis kontur, yaitu garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian sama.
b. Peta Chorografi
Peta chorografi adalah peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi dengan skala lebih kecil antara 1:250.000 sampai 1:1000.000. Contoh peta ini adalah Atlas, yang biasanya sering kita temui di sekolah.
Fungsi peta ini adalah untuk menggambarkan daerah yang luas, misalnya propinsi, Negara bahkan dunia. Dalam peta chorografi juga digambarkan semua kenampakan yang ada pada suatu wilayah diantaranya gunung, sungai, danau, jalan batas wilayah, kota dll.
c. Peta geografi, atau peta dunia.
Peta ini merupakan peta umum yang berskala sangat kecil dengan cakupan wilayah yang sangat luas.
2. Peta Tematik (Khusus)
Peta tematik ini merupakan peta yang dibuat untuk menggambarkan informasi khusus dengan tema tertentu. Contohnya seperti peta penggunaan lahan, peta persebaran objek wisata, peta persebaran flora dan fauna, peta politik, dan lain sebagainya.
Sekarang juga sudah muncul peta digital yang bahkan dipakai orang setiap hari, yaitu Google Maps. Setiap harinya berbagai aktivitas kamu telah dimudahkan oleh peta digital ini untuk menemukan lokasi yang ingin kamu cari, dengan hanya menggunakan smartphone.