Apakah Fungsi Sistem Otot Manusia ?

Otot yang ada dalam tubuh manusia memiliki fungsi yang sangat luar biasa, dan memiliki manfaat yang besar sekali. Sistem otot manusia memiliki fungsinya tersendiri, dan akan diuraikan di bawah ini.

Fungsi Otot :

  1. Menghasilkan gerakan skelet / rangka. (= alat gerak aktif)
  2. Mempertahankan posisi tubuh dan postur.
  3. Mendukung jaringan lunak.
  4. Mengatur pembukaan / penutupan lobang tubuh. (oleh otot-otot sfingter)
  5. Mempertahankan suhu tubuh
  6. Menyimpan cadangan nutrisi.

Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi seperti untuk alat gerak, menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh. Terdiri atas otot polos, otot jantung dan otot rangka. Otot merupakan alat gerak aktif yang mampu menggerakkan tulang, kulit dan rambut setelah mendapat rangsangan. Otot memiliki tiga kemampuan khusus yaitu :

  1. kontraktibilitas : kemampuan untuk berkontraksi / memendek
  2. Ekstensibilitas : kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari gerakan yang ditimbulkan saat kontraksi
  3. Elastisitas : kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula setelah berkontraksi. Saat kembali pada ukuran semula otot disebut dalam keadaan relaksasi.

Jenis otot

1. otot lurik

Otot lurik sering disebut juga otot rangka kare­na biasanya melekat pada rangka (tulang). Otot lurik merupakan alat gerak utama. Perlekatan otot pada tulang ada yang disebut origo dan insersio. Origo merupakan ujung otot yang melekat pada tulang yang tidak bergerak ketika otot berkontraksi. Ada­pun insersio merupakan ujung otot yang melekat pada tulang yang bergerak ketika otot berkontraksi. Origo dapat dibedakan menjadi bisep dan trisep. Otot lurik melekat pada tulang sebagai daging.

Sel-sel otot lurik berbentuk silinder memanjang de­ngan banyak inti yang terletak di bagian tepi sar­koplasmanya. Jika dilihat dengan mikroskop, otot ini tampak berlurik karena adanya daerah gelap dan daerah terang. Otot lurik berkontraksi cepat dan kuat, tetapi cepat mengalami kelelahan. Otot lurik bekerja dikendalikan oleh kemauan kita (volunter).

  • Nama lain: otot rangka, otot serat lintang (musculus striated) atau otot involunter
  • Struktur: serabut panjang, berwarna/lurik dengan garis terang dan gelap, memiliki inti dalam jumlah banyak dan terletak dipinggir
  • Kontraksi: menurut kehendak kita (dibawah kendali sistem syaraf pusat), gerakan cepat, kuat, mudah lelah dan tidak beraturan
  • Struktur anatomi dari otot rangka

2. Otot Polos

Otot ini tidak memiliki garis-garis melintang sehingga terlihat po­los. Otot polos tidak menempel pada tulang dan dapat dijumpai pada organ-organ dalam, seperti usus, lambung, dan pembuluh-pembuluh darah. Sel-sel otot polos berbentuk pipih seperti gelendong dengan satu inti (mononukleus) yang terletak di tengah sel. Otot polos berkontraksi lambat, tetapi tidak cepat lelah. Kerja otot polos di luar kemauan kita (involunter).

  • Nama lain : otot alat-alat dalam / visceral / musculus nonstriated / otot involunter
  • Struktur : bentuk serabut panjang seperti kumparan, dengan ujung runcing, dengan inti berjumlah satu terletak dibagiann tengah.
  • Kontraksi : tidak menurut kehendak atau diluar kendali sistem saraf pusat, gerakan lambat, ritmis dan tidak mudah lelah.

3. Otot jantung

Sesuai dengan namanya, otot ini hanya terdapat pada organ jan­tung. Bentuk otot jantung mirip dengan otot lurik, tetapi memiliki banyak percabangan dan saling berhubungan satu dengan lainnya. Setiap sel berinti satu atau dua yang terletak di bagian tengah sarkoplasmanya. Kontraksi otot jantung cepat, kuat, dan tidak mudah lelah. Kerja otot jantung juga di luar kemauan kita (involunter).

  • Nama lain: Myocardium atau musculus cardiata atau otot involunter
  • struktur : Bentuk serabutnya memanjang, silindris, bercabang. Tampak adanya garis terang dan gelap. memiliki satu inti yang terletak di tengah
  • Kontraksi: tidak menurut kehendak, gerakan lambat, ritmis dan tidak mudah lelah

Struktur Otot

Sebuah otot tersusun atas banyak sekali berkas-berkas otot. Tiap berkas otot merupakan kumpulan banyak sekali serabut otot. Setiap serabut otot mengan­dung ribuan serabut silindris yang lebih kecil. Serabut-serabut kecil itu tersu­sun atas protein yang dinamakan miofibril. Miofibril itu terdapat di sepanjang serabut otot. Di dalam miofibril terdapat unit-unit kecil yang disebut miofila-men atau sarkomer.

Sarkomer terdiri atas filamen aktin yang tipis dan filamen miosin yang tebal. Tiap molekul miosin memiliki kepala seperti bongkol yang membentuk “jembatan” antarfilamen dan merupakan tempat perlekatan aktin serta tempat perlekatan ATP {adenosine triphosphate). Di dalam sarkomer, filamen aktin dan miosin tersusun secara berselang-seling. Pola selang-seling filamen aktin dan miosin memberi penampakan berlurik pada miofibril.

Filamen miosin terdapat hanya pada pita A yang gelap. Sementara itu, pita I yang terang hanya mengandung filamen aktin, yang terbentang hingga pita A. Di bagian tengah pita A terdapat daerah terang yang disebut zona H. Adapun di ten­gah bagian pita I terdapat garis gelap yang disebut garis Z. Satu sarkomer adalah daerah antara garis Z ke garis Z berikutnya. Bagian tengah sarkomer merupakan tempat terdapatnya miosin. Adapun garis Z merupakan tempat tertanamnya ak­tin.

Macam-macam Otot Berdasarkan Macam Gerakan yang Ditimbulkan

  • otot fleksor, yaitu otot yang menyebabkan gerak fleksi (menekuknya bagian tubuh), misalnya siku dan lutut;
  • otot ekstensor, yaitu otot yang menyebabkan gerak ekstensi (melu-rusnya bagian tubuh), misalnya siku dan lutut yang tadinya menekuk menjadi lurus kembali;
  • otot adduktor, yaitu otot yang menyebabkan gerak adduksi (gerak anggota tubuh mendekati sumbu tubuh);
  • otot abduktor, yaitu otot yang menyebabkan gerak abduksi (gerak anggota tubuh menjauhi sumbu tubuh);
  • otot rotator, yaitu adalah otot yang menyebabkan gerak rotasi (gerak memutar), contohnya gerakan kepala berputar ke kiri dan ke kanan;
  • otot supinator, yaitu otot yang menyebabkan gerak supinasi (gerak telapak tangan membuka);
  • otot pronator, yaitu otot yang menyebabkan gerak pronasi (gerak telapak tangan menelungkup);
  • otot depresor, yaitu otot yang menyebabkan gerak depresi, contohnya gerak turunnya rahang bawah pada saat mengunyah makanan;
  • otot elevator, yaitu otot yang menyebabkan gerak elevasi, contohnya gerak naiknya rahang bawah pada saat mengunyah makanan.

Related Posts