Mungkin ada banyak orang yang keliru dalam mendefinisikan habitat dan ekosistem, mereka menganggap bahwa habitat dan ekosistem itu merupakan hal yang sama. Agar tidak keliru memahaminya, maka berikut ini akan diberikan uraian mengenai perbedaan yang ada di antara habitat dan ekosistem.
Ekosistem bisa digambarkan sebagai kompleks dinamis komunitas tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme serta lingkungan tidak hidup mereka yang berinteraksi sebagai unit fungsional. Pendekatan ekosistem bertujuan pada pengelolaan lahan, air dan sumber daya hayati yang terintegrasi yang mempromosikan konservasi dan penggunaan berkelanjutan secara adil.
Apa itu habitat
Pengertian Habitat adalah rumah alami atau lingkungan tanaman, hewan, atau organisme lain. Ini menyediakan organisme yang hidup di sana dengan makanan, air, tempat tinggal dan ruang untuk bertahan hidup. Habitat terdiri dari faktor biotik dan abiotik. Faktor biotik adalah makhluk hidup. Di sisi lain, faktor abiotik adalah benda mati.
Habitat adalah daerah tempat tinggal makhluk hidup yang saling melakukan hubungan dengan lingkungan alamnya. Makhluk hidup mendapatkan segala hal yang dibutuhkannya dari habitat. Makanan, air, dan tempat berkembang biak didapatkan dari habitat.
Di dunia ini terdapat dua habitat utama yaitu habitat darat dan habitat laut. Penyesuaian makhluk hidup terhadap habitatnya berbeda-beda, sesuai dengan bentuk tubuh, perilaku, jenis makanan, dan kegunaannya. Contoh habitat orangutan adalah di pepohonan hutan dan habitat babi hutan adalah disemak-semak hutan.
Habitat suatu organisme adalah tempat organisme itu hidup, atau tempat kemana seseorang harus pergi untuk menemukan organisme tersebut. Istilah habitat banyak digunakan, tidak saja dalam ekologi tetapi dimana saja. Tetapi pada umumnya istilah ini diartikan sebagai tempat hidup suatu makhluk hidup.
Contohnya habitat Notonecta (sejenis binatang air) adalah daerah-daerah kolam, danau dan perairan yang dangkal yang penuh ditumbuhi vegetasi. Habitat ikan mas (Cyprinus carpio) adalah di perairan tawar, habitat pohon durian (Durio zibhetinus) adalah di tanah darat dataran rendah. Pohon enau tumbuh di tanah darat dataran rendah sampai pegunungan, dan habitat eceng gondok di perairan terbuka.
Menurut Sambas Wirakusumah dalam Dasar-Dasar Ekologi, habitat adalah toleransi dalam orbit dimana suatu spesies hiduptermasuk faktor lingkungan yang cocok dengan syarat hidupnya. Orbit adalah ruang kehidupan spesies lingkungan geografi yang luas, sedangkan habitat menyatakan ruang kehidupan lingkungan lokasinya.
Morrison (2002) mendefinisikan habitat sebagai sumberdaya dan kondisi yang ada di suatu kawasan yang berdampak ditempati oleh suatu species. Habitat merupakan organism-specific: ini menghubungkan kehadiran species, populasi, atau idndividu (satwa atau tumbuhan) dengan sebuah kawasan fisik dan karakteristik biologi. Habitat terdiri lebih dari sekedar vegatasi atau struktur vegetasi; merupakan jumlah kebutuhan sumberdaya khusus suatu species. Dimanapun suatu organisme diberi sumberdaya yang berdampak pada kemampuan untuk bertahan hidup, itulah yang disebut dengan habitat.
Habitat tidak sama dengan tipe habitat. Tipe habitat merupakan sebuah istilah yang dikemukakan oleh Doubenmire (1968:27-32) yang hanya berkenaan dengan tipe asosiasi vegetasi dalam suatu kawasan atau potensi vegetasi yang mencapai suatu tingkat klimaks. Habitat lebih dari sekedar sebuah kawasan vegetasi (seperti hutan pinus).
Istilah tipe habitat tidak bisa digunakan ketika mendiskusikan hubungan antara satwa liar dan habitatnya. Ketika kita ingin menunjukkan vegetasi yang digunakan oleh satwa liar, kita dapat mengatakan asosiasi vegetasi atau tipe vegetasi didalamnya.
Ketersediaan habitat menunjuk pada aksesibiltas komponen fisik dan biologi yang dibutuhkan oleh satwa, berlawanan dengan kelimpahan sumberdaya yang hanya menunjukkan kuantitas habitat masing-masing organisme yang ada dalam habitat tersebut (Wiens 1984:402). Secara teori kita dapat menghitung jumlah dan jenis sumberdaya yang tersedia untuk satwa; secara praktek, merupakan hal yang hampir tidak mungkin untuk menghitung ketersediaan sumberdaya dari sudut pandang satwa (Litvaitis et al., 1994).
Kita dapat menghitung kelimpahan species prey untuk suatu predator tertentu, tetapi kita tidak bisa mengatakan bahwa semua prey yang ada di dalam habitat dapat dimangsa karena adanya beberapa batasan, seperti ketersediaan cover yang banyak yang membatasi aksesibilitas predator untuk memangsa prey. Hal yang sama juga terjadi pada vegetasi yang berada di luar jangkauan suatu satwa sehingga susah untuk dikonsumsi, walaupun vegetasi itu merupakan kesukaan satwa tersebut.
Meskipun menghitung ketersediaan sumber daya aktual merupakan hal yang penting untuk memahami hubungan antara satwa liar dan habitatnya, dalam praktek jarang dilakukan karena sulitnya dalam menentukan apa yang sebenarnya tersedia dan apa yang tidak tersedia (Wiens 1984:406).
Sebagai konsekuensinya, mengkuantifikasi ketersediaan sumberdaya biasanya lebih ditekankan pada penghitungan kelimpahan sumberdaya sebelum dan sesudah digunakan oleh satwa dalam suatu kawasan, daripada ketersediaan aktual. Ketika aksesibilitas sumber daya dapat ditentukan terhadap suatu satwa, analisis untuk menaksir kesukaan habitat dengan membandingkan penggunan dan ketersediaan merupakan hal yang penting.
Apa itu ekosistem
Pengertian ekosistem adalah system ekologi yang terbentuk karena adanya hubungan timbal balik yang tidak dapat dipisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem merupakan gabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan hubungan timbal balik antara organisme serta lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju struktur biotik tertentu yang menyebabkan terjadinya siklus materi organisme dengan anorganisme.
Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara tamu (berbagai populasi) dengan lingkungan. Ekosistem dapat dianggap sebagai suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara semua elemen lingkungan yang mempengaruhi satu sama lain.
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit Biosystems melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju struktur biotik tertentu dan ada siklus material antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi ada.
Dalam ekosistem, organisme berkembang di masyarakat bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga mempengaruhi lingkungan fisik untuk hidup. Ide ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: “organisme, dalam mikroorganisme tertentu, bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga negara di bumi cocok untuk kehidupan”.
Kehadiran, kelimpahan dan distribusi spesies dalam ekosistem ditentukan oleh ketersediaan sumber daya serta kimia dan kondisi fisik dari faktor-faktor yang harus berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh spesies tersebut, ini disebut hukum toleransi. Misalnya: Panda memiliki toleransi yang luas terhadap suhu, namun memiliki toleransi yang sempit terhadap makanan, yaitu bambu. Dengan demikian, panda dapat hidup di ekosistem dengan kondisi apapun asalkan itu hadir dalam ekosistem bambu sebagai sumber makanan.
Perbedaan habitat dengan ekosistem
Habitat adalah kumpulan dari mahluk hidup yg sejenis, sedangkan ekosistem adalah kumpulan mahluk hidup yang terdiri dari berbagai jenis spesies