Apakah Pengertian Respirasi Eksternal dan Internal

Pengertian pernapasan eksternal adalah suatu hal yang merujuk kepada pertukaran oksigen dan karbon dioksida yang terjadi antara udara dalam gelembung paru-paru(alveolus) dengan darah dalam kapiler, sedangkan pernapasan internal adalah sesuatu yang menunjukkan pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara darah dalam kapiler dengan sel-sel jaringan tubuh.

Perbedaan antara Respirasi Eksternal dan Internal adalah:

  • PO2 dalam darah berkurang dari 100 mmHg menjadi 40 mmHg selama respirasi internal, sedangkan PO2 dalam darah meningkat dari 40 mmHg menjadi 100 mmHg selama respirasi eksternal.
  • Karbon dioksida berdifusi ke dalam darah dari jaringan selama respirasi internal, sedangkan Karbon dioksida berdifusi keluar dari darah ke udara alveolar selama respirasi eksternal.
  • Respirasi internal adalah mengacu pada pertukaran gas melintasi membran pernapasan di jaringan metabolisme, sedangkan Respirasi eksternal mengacu pada pertukaran gas melintasi membran pernapasan paru-paru.
  • Oksigen berdifusi keluar dari darah ke jaringan selama respirasi internal, sedangkan Oksigen berdifusi dari udara alveolar ke dalam darah selama respirasi eksternal.
  • PCO2 dalam darah meningkat dari 40 mmHg menjadi 45 mmHg selama respirasi internal, sedangkan PCO2 dalam darah berkurang dari 45 mmHg menjadi 40 mmHg selama respirasi eksternal.

Apa yang dimaksud Respirasi internal

Respirasi internal adalah suatu kegiatan atau proses memecah makanan dengan adanya oksigen di tingkat sel untuk menghasilkan energi. Respirasi internal merupakan proses aktif, karena membutuhkan energi. Menggunakan oksigen untuk menghasilkan energi dan menghasilkan karbon dioksida dan air sebagai produk limbah.

Proses terjadinya pertukaran gas pada pernapasan internal berlangsung di dalam jaringan tubuh. Proses pertukaran oksigen dalam darah dan karbondioksida tersebut berlangsung dalam respirasi seluler. Setelah oksihemoglobin (HbO2) dalam paru-paru terbentuk, oksigen akan lepas, dan selanjutnya menuju cairan jaringan tubuh. Oksigen tersebut akan digunakan dalam proses metabolisme sel.

Proses masuknya oksigen ke dalam cairan jaringan tubuh juga melalui proses difusi. Proses difusi ini terjadi karena adanya perbedaan tekanan parsial oksigen dan karbondioksida antara darah dan cairan jaringan. Tekanan parsial oksigen dalam cairan jaringan lebih rendah dibandingkan oksigen yang berada dalam darah. Artinya konsentrasi oksigen dalam cairan jaringan lebih rendah. Oleh karena itu, oksigen dalam darah mengalir menuju cairan jaringan.

Ketika oksigen dari kapiler darah jaringan menuju sel-selĀ  jaringan karbondioksida difusi pada arah berlawanan.Tekanan CO2 didalam sel 45mmHg, sementara darah teroksigenasi di dalam kapiler jaringan melalui cairan interestial darah dalam kapiler jaringan sampai pCO2 dalam darah naik menjadi 45mmHg, yang merupakan pCO2 darah terseoksigenasi dalam kapiler jaringan.

Darah terdeoksigenasi sekarang kembali ke jantung, dari sini dipompa ke paru-paru melalui siklus lain dari respirasi eksternal.Pengangkutan gas-gas pernafasan paru-paru dan jaringan tubuh adalah tugas darah.

Sementara itu, tekanan karbondioksida pada darah lebih rendah daripada cairan jaringan. Akibatnya, karbondioksida yang terkandung dalam sel-sel tubuh berdifusi ke dalam darah. Karbondioksida yang diangkut oleh darah, sebagian kecilnya akan berikatan bersama hemoglobin membentuk karboksihemoglobin (HbCO2).

Namun, sebagian besar karbondioksida tersebut masuk ke dalam plasma darah dan bergabung dengan air menjadi asam karbonat (H2CO3). Oleh enzim anhidrase, asam karbonat akan segera terurai menjadi dua ion, yakni ion hidrogen (H+) dan ion bikarbonat (HCO ). CO2 yang diangkut darah ini tidak semuanya dibebaskan ke luar tubuh oleh paru-paru, akan tetapi hanya 10%-nya saja.

Sisanya yang berupa ion-ion bikarbonat yang tetap berada dalam darah. Ion-ion bikarbonatdi dalam darah berfungsi sebagai bufer atau larutan penyangga. Lebih tepatnya, ion tersebut berperan penting dalam menjaga stabilitas pH (derajat keasaman) darah.

Apa yang dimaksud Respirasi eksternal

Respirasi eksternal adalah suatu kegiatan atau proses mengambil oksigen ke dalam dan mengeluarkan karbon dioksida dari tubuh.

Respirasi eksternal peranannya adalah sangat penting bagi kehidupan karena pasokan oksigen untuk mengekstrak energi dari makanan melalui respirasi internal maupun seluler. Selain itu, ia bisa menghilangkan karbon dioksida, yang merupakan produk limbah respirasi. Selain itu, respirasi eksternal menghilangkan kelebihan air dari tubuh melalui pernafasan.

Cara Kerja Sistem Pernapasan Manusia

Dalam adanya sebuah proses kerja terhadap sistem pernapasan yakni sering disebut sebagai pernapasan atau respirasi. Pernapasan yakni dapat dimulai ketika akan menghirup udara dengan melalui tenggorokan dan hidung. Kemudian udara akan mengalir melalui laring ke trakea.

Saat akan menarik sebuah pernapasan, otot-otot dan diafragma di antara dalam tulang rusuk tersebut akan menyusut dalam menciptakan ruang kosong di sebuah rongga dada. Yakni memiliki sebuah tujuan agar dalam paru-paru dapat menyedot sebuah udara yang akan di hirup.

Setelah udara masuk dan dapat bergerak ke bagian ujung trakea, udara yakni akan mengalir dengan melalui bronkus dan ke kedua paru-paru tersebut. Kemudian udara mengalir ke dalam bronkiolus, yang terus menyusut hingga udara mencapai pada ujung cabang.

Related Posts