Bagaimana Klasifikasi Amfibi 3 Ordo ?

Amfibi merupakan salah satu jenis dari hewan yang ada di dunia. Untuk memahaminya berikut ini akan dijelaskan mengenai apa yang dimaksud dengan hewan amfibi, kemudian dilanjutkan dengan klasifikasi amfibi 3 ordo.

Amphibian, (kelas Amphibia), setiap anggota kelompok hewan vertebrata yang dicirikan oleh kemampuan mereka untuk mengeksploitasi habitat akuatik dan terestrial. Nama amfibi, berasal dari bahasa Yunani amphibios yang berarti “menjalani kehidupan ganda,” mencerminkan strategi kehidupan ganda ini – meskipun beberapa spesies adalah penghuni tanah permanen, sementara spesies lain memiliki mode kehidupan yang sepenuhnya akuatik.

Amfibi seperti katak, kodok, salamander, dan yang tak bertuan, adalah hewan berdarah dingin yang bermetamorfosis dari kecongkong yang bernapas dengan air ke orang dewasa yang bernapas dengan udara. Ada 6184 spesies amfibi saat ini. Katak menunjukkan keragaman terbesar di daerah tropis sementara salamander mendiami belahan bumi utara di hutan yang sejuk dan basah

Untuk tujuan reproduksi kebanyakan amfibi bergantung pada air tawar, beberapa mentoleransi air payau tetapi tidak ada amfibi air asin sejati. Bagian yang paling jelas dari metamorfosis amfibi adalah pembentukan empat kaki untuk mendukung tubuh di darat. Tetapi ada beberapa perubahan lain, yaitu, insang diganti oleh paru-paru; kulit mengembangkan kelenjar untuk menghindari dehidrasi di darat; mata mengembangkan kelopak mata dan beradaptasi dengan penglihatan terestrial; gendang telinga dikembangkan untuk mengirimkan getaran dari udara; Ekor menghilang.

Ada sekitar 6.200 spesies amfibi yang hidup. Mereka ditempatkan di tiga ordo yang berbeda:

  1. Katak dan kodok
  2. Salamander dan kadal air
  3. Caecilian

Hewan Amfibi

Apa itu hewan amfibi ?

Amfibi adalah sebagai hewan yang umumnya hidup di dua alam yaitu di darat pada fase dewasanya dan di air pada fase larvanya.

Amfibi adalah hewan tetrapoda pertama yang mengalami peralihan dari kehidupan di air ke kehidupan di darat.

Kelas Amphibia dapat dibagi ke dalam 3 ordo yaitu :

  1. Ordo Anura (An= tanpa, uro= ekor), adalah amfibi yang tidak memiliki ekor pada fase dewasanya yang meliputi katak dan kodok dan jumlahnya sekitar 5.228 spesies,
  2. Ordo Caudata (Caudal= ekor, ata= atas), adalah amfibi yang memiliki ekor yang biasa disebut dengan salamander dan jumlahnya sekitar 552 spesies,
  3. Ordo Gymnophiona (gymnos= telanjang, ophio= ular), adalah amfibi yang biasa disebut ular telanjang karena bentuknya seperti ular namun tanpa sisik atau biasa disebut caecilian dan jumlahnya sekitar 171 spesies.

Amfibi memiliki ciri-ciri umum berupa tetrapoda dan pentadactylus (kecuali apoda), kulitnya bersifat permeable, memiliki kelenjar mucus dan racun serta tidak terdapat sisik. Amfibi memiliki sistem pendengaran berupa membrane tymphanum.

Pernafasan pada amfibi dapat terjadi melalui kulit dan paru-paru. Pada saat larva, amfibi juga bernapas dengan insang. Terdapat 3 ruang pada jantung amfibi yang terdiri dari 2 atrium dan 1 ventrikel. Amfibi bereproduksi secara eksternal namun pada beberapa jenis salamander reproduksinya ada yang secara internal. Umumnya reproduksi pada amfibi bersifat ovipar.

Selain itu, terdapat perilaku reproduksi pada anura yang biasa disebut amplexus yang merupakan proses dimana anura jantan menempel di punggung betina dan memeluk tubuh betina lalu menekan perut betina agar mengeluarkan sel telurnya sehingga dapat dibuahi oleh individu jantan.

Amfibi memiliki kelopak mata dan kelenjar air mata yang berkembang dengan baik. Terdapat membrane nictitans pada mata mereka sehingga mampu melindungi mata dari debu dan kekeringan. Selain itu, mata amfibi dapat digunakan untuk membantu menelan makanan dimana ketika mangsa sudah berada di dalam mulutnya, mata mereka akan berkedip dan matanya akan mendesak langit-langit pada mulut mereka dan makanan akan semakin mudah untuk ditelan. Otak bagian depan pada amfibi menjadi lebih besar dan hemisphaerium cerebri terbagi sempurna.

Pada Ordo Anura, terdapat pembeda antara katak dan kodok berdasarkan pectoral girdle. Pada katak, pectoral girdle mereka bertipe firmisternal yaitu coracoids melekat sejajar dengan epicoracoid. Sementara itu, pada kodok, pectoral girdle mereka bertipe arciferal yaitu coracoids saling tumpang tindih (overlap) dengan epicoracoid.

Selain itu, pelvic girdle antara katak dan kodok pun berbeda berdasarkan diapophysis sacralis masing-masing yang terletak di cingulum pelvicale. Pada kodok, bentuk diapophysis sacralis lebih tebal dan berbentuk seperti pita. Sementara itu pada katak, diapophysis sacralis berbentuk silindris dan ada peninggian pada tulang yang disebut illium crest.

Seperti yang telah dijelaskan di awal, amfibi memiliki dua fase kehidupan yang berbeda. Fase tersebut adalah fase berudu yang merupakan fase dimana amfibi hidup di dalam air, dan fase dewasa dimana amfibi mulai berpindah di kehidupan darat. Oleh karena itu, amfibia termasuk hewan vertebrata yang mengalami metamorphosis sempurna.

Ketika berudu, amfibia bernapas menggunakan insang dan setelah dewasa insang tersebut mulai menghilang dan mulai bernapas dengan paru-paru. Setelah desawa pun, amfibi tidak sepenuhnya di darat karena mereka masih memerlukan air untuk bereproduksi, mencari makan, dan lain-lain. Namun, beberapa jenis amfibi misalnya dari Familia Plethodontidae tetap tinggal di dalam air dan tidak menjadi dewasa.

Mereka selama hidup terus berada dalam fase berudu dan berkembangbiak secara neotoni atau paedomorfisme yaitu bentuk larvanya tetap hingga dewasa.

Habitat amfibi selalu di daerah yang berhubungan dengan air, misalnya sawah, sungai, pantai, kolam, danau, hutan primer atau sekunder, dan lain-lain. Persebaran amfibi di Indonesia dari Aceh hingga Papua dan selalu ada di setiap pulau. Terdapat sekitar 4600 jenis amfibi yang ada di dunia dan yang berada di Pulau Jawa sekitar 57 jenis.

Peranan amfibi adalah:

  • katak dapat diambil dagingnya dan dimakan
  • kulit katak dapat dibuat jaket atau bentuk kerajinan lainnya
  • pemberantas nyamuk dan pengendali hama pertanian
  • racun bufotalin dan bufotenin (oleh kodok bufo marinus) menguatkan denyut jantung dapat hidup di darat dan di air tawar. jangan di air laut.

Amfibi mempunyai ciri-ciri:

  • Amfibi adalah hewan berdarah dingin. Tidak seperti hewan berdarah panas yang mengatur suhu tubuh secara internal,amfibi mengatur suhu tubuh dari luar tubuh mereka
  • Jantung terdiri dari 3 ruang,2 atrium,1 ventrikel
  • Respirasi dapat secara terpisah atau dalam kombinasi paru-paru,kulit, dan insang
  • Amfibi merupakan satu-satunya vertebrata yang mengalami metamorfosis lengkap
  • Telur biasanya diletakkan di dalam air atau lingkungan lembap dan dibuahi secara eksternal
  • Berkulit halus,tipis,berbulu,berpori. Kulit mengandung kelenjar lendir dan kelenjar racun
  • Memiliki peredaran darah tertutup
  • Kaki memiliki selaput
  • Anggota badan memiliki ukuran bervariasi dengan anggota bagian depan lebih kecil dari anggota bagian belakang.

Contoh hewan amfibi

  • Katak Sawah (Rana sp)
  • Katak Pohon (Hyla sp)
  • Kodok (Bufo sp)
  • Salamander (Salamander sp)

Related Posts