Bagaimana menghadapi ketakutan masa kecil

Ketakutan masa kanak-kanak adalah salah satu masalah yang harus dihadapi banyak orang tua dengan anak-anak mereka yang lebih kecil. Ini adalah masalah yang sangat umum pada usia dini dan kami akan membantu Anda menghadapinya sebagai orang tua.

Dalam Psikologi mereka disebut ketakutan evolusioner karena mereka dianggap sebagai bagian penting dalam perkembangan anak sebagai pribadi. Mereka adalah bagian dari perkembangan emosi yang baik .

Menurut para ahli yang telah mampu mempelajari ketakutan masa kanak-kanak ini, pada usia 6 bulan ketakutan akan orang asing dimulai serta ketakutan akan perpisahan dari ayah dan ibu. Kita bisa menganggap ketakutan ini sebagai awal dari perkembangan naluri bertahan hidup yang paling mendasar pada bayi.

Rasa takut berpisah dari sosok ayah serta rasa takut akan orang asing, jauh dari menghilang, semakin memburuk selama bertahun-tahun. Mereka dapat dipelihara hingga usia 6 tahun dan kita harus menggabungkan rasa takut dengan kebisingan, sesuatu yang cukup umum sejak usia dini.

Ketika perkembangan kognitif meningkat dan imajinasi muncul, ketakutan imajiner dapat muncul, ketakutan khas monster, kegelapan, dll.

Antara usia 6 dan 11, ketakutan sudah lebih nyata, imajiner menghilang. Takut akan hal-hal konkrit seperti luka fisik, masuk sini takut rumah sakit, tes darah, dll. Aspek lain dari ketakutan yang terjadi di zaman ini adalah ketakutan yang menyiratkan penolakan terhadap yang lain.

Adapun alat yang paling efektif untuk mengatasi ketakutan ini dalam fase yang berbeda adalah mainan.

Permainan membantu anak-anak mengatasi berbagai proses evolusioner yang harus mereka lalui untuk membentuk kepribadian mereka. Ini adalah cara untuk meminimalkan apa yang menciptakan perasaan takut pada anak.

Salah satu tip utama yang dapat kita berikan kepada orang tua ketika mereka menghadapi situasi ketakutan masa kanak-kanak ini dari anak-anak mereka adalah dengan menerimanya dengan tenang dan alami karena dalam banyak kasus ketakutan evolusioner inilah yang membantu anak untuk memiliki perkembangan emosional yang normal.

Harus diingat bahwa ketakutan adalah sensasi yang, seperti halnya perasaan lain, seperti cinta atau rasa sakit, harus dipelajari untuk dapat menghadapi kehidupan yang sehat dan normal secara psikologis di kemudian hari.

Jika semuanya berjalan dalam normalitas ini, saran kami kepada orang tua adalah menghadapinya dengan tenang, alami dan tanpa menganggapnya lebih penting, yang tidak berarti bahwa kita tidak memperhatikan bagaimana ketakutan ini berkembang. Jika semuanya berjalan secara alami, kita akan melihat bagaimana masing-masing ketakutan itu akan berlalu dan apa yang menyebabkan teror besar pada anak dari waktu ke waktu menjadi sama sekali tidak berbahaya.

Anak-anak harus belajar untuk takut dan orang tua tidak boleh terlalu protektif sehingga mereka merampas kesempatan anak mereka untuk mempelajari perasaan yang diperlukan untuk perkembangannya.

Related Posts