Bagaimana Reproduksi Angiospermae dan Gymnospermae ?

Angiosperma adalah tanaman berbunga, yang membentuk biji di dalam ruang pelindung yang disebut ovarium. Reproduksi Angiospermae dan Gymnospermae akan dijelaskan berikut ini.

Reproduksi seksual pada tumbuhan angiospermae adalah sebagai berikut:

Tumbuhan angiospermae telah memiliki bunga yang sebenarnya. Bunga sempurna yaitu bunga yang memiliki benang sari sebagai alat kelamin jantan dan putik sebagai alat kelamin betina. Jika benang sari dan putik terletak pada bunga dan tanaman yang berbeda maka disebut tumbuhan berumah dua, sedangkan jika terletak pada bunga yang sama disebut tumbuhan berumah satu.

Proses pembentukan sel kelamin jantan (pembuahan ganda) pada ujung terdapat inti vegetatif dan inti generatif inti generatif membelah menjadi 2 yaitu inti generatif 1, yang membentuk sperma 1 dan inti generatif 2 yg membentuk sperma 2. Kemudian sperma 1 dan sperma 2 jatuh ke bawah sampai ke mikrofil dan akan membentuk zigot di dlm mikrofil terdapat satu inti yg disebut mitosis. Mitosis membelah menjadi  2 melalui pembelahan meiosis. Lalu membelah lagi menjadi 4 dan disebut meiosis 2 dan terakhir, 4 inti itu membelah menjadi 8 inti.

Proses pembentukan sel kelamin betina pada 8 inti yg terbentuk melalui pembelahan meiosis dan mitosis itu terbagi mjd beberapa bagian yaitu dalam mikrofil, 3 inti paling atas disebut sel antipoda, 2 inti yang ada ditengah disebut inti kandung lembaga sekunder dan ada 3 inti paling bawah, 2 yg ada di pinggir dsb sinergid dan 1 yg ada di tengah disebut ovum.

Secara harfiah Gymnospermae berarti gym = telanjang dan spermae = tumbuhan yang menghasilkan biji. Jadi, Gymnospermae adalah tumbuhan yang memiliki biji terbuka.

Reproduksi Aseksual Alami

Rhizoma adalah batang yang tumbuh di dalam tanah. Pada rhizoma terdapat buku atau ruas tempat tumbuhnya tunas yang berkembang menjadi tumbuhan baru. Beberapa contoh tumbuhan yang reproduksi dengan rhizoma adalah jahe, kunyit, lengkuas, dan temulawak.

Reproduksi Aseksual Buatan

Cangkok adalah cara perkembangbiakan buatan tumbuhan dengan cara mengelupas kulit suatu tangkai tanaman berkayu, kemudian dibalut dengan tanah dan dibungkus dengan sabut kelapa atau plastik, sehingga tumbuh akar. Apabila bagian kulit yang terkelupas telah tumbuh akar, maka tangkai dapat dipotong dan ditanam di tanah. Cangkok dapat dilakukan pada tanaman berkayu.

Reproduksi Vegetatif Buatan :

  1. Cangkok adalah mengelupas kulit tangkai dan dibalut dengan tanah, serta dibungkus dengan sabut kelapa atau plastik. Salah satu keunggulan cangkok adalah cepat berbuah, tumbuhan bisa memiliki sifat yang sama dengan induknya. Sedangkan kekurangannya adalah tanaman mudah roboh dan tidak tahan kering. Contoh : mangga, jeruk dan jambu air.
  2. Merunduk adalah membenamkan tangkai tanaman ke tanah, sehingga tumbuh akar. Keuntungan dari perkembangbiakan merunduk adalah menghasilkan tanaman yang memiliki sifat sama dengan induknya. Sedangkan kekurangannya adalah susah mendapatkan tanaman baru dalam jumlah banyak. Contoh : bunga almanda.
  3. Mengenten adalah memotong suatu batang tanaman lalu disambung dengan batang tanaman lain yang sejenis dan berbeda sifat. Kelebihan dari mengenten adalah cepat berproduksi, bisa memperoleh tanaman yang kuat dan mempercepat pertumbuhan pohon. Kekurangannya adalah jenis pohon yang disambung jumlahnya terbatas. Contoh : jeruk, mangga, kakao, belimbing, dan karet.
  4. Okulasi adalah menempel mata tunas dari tanaman ke batang tanaman lain sejenis. Salah satu kelebihan okulasi adalah memperoleh tanaman dengan produktifitas tinggi, penyiapan benih yang lebih singkat. Kelemahannya adalah terkadang hasil okulasi kurang normal dan belum tentu ada keserasian antara batang bawah dengan batang atas. Contoh : bougenvile dan puring.
  5. Stek adalah memotong suatu tanaman dan ditanam untuk menghasilkan individu baru. Keuntungannya adalah tanaman baru akan menghasilkan rasa buah yang manis, dapat menghasilkan tanaman baru dalam jumlah yang banyak. Sedangkan kerugiannya adalah teknik stek akan mempengaruhi tingkat kesuburan, menghasilkan akar serabut. Contoh : ketela pohon, sukun, dan cocor bebek.

Reproduksi Angiospermae dan Gymnospermae

Reproduksi Pada Gymnospermae

Semua Gymnospermae adalah heterostrop, artinya mempunyai dua macam spora, yaitu mikrospora dan megaspore. Mikrospora atau polen menghasilkan gametofit jantan, sedang megaspore yang tunggal menghasilkan gametofit betina, dan pada gametofit ini terbentuk arkegonia. Kedua macam spora yang dihasilkan di dalam sporangia yang terdapat pada sporofil yang tersusun spiral pada aksis strobili.

Sporofit yang menghasilkan mikrosporofil dengan mikrospongia disebut mikrosporangiat atau strobilus jantan (staminate cones), sedangkan yang menghasilkan megasprofil dengan ovulum (bersama mengasporangia) disebut mengasporangiat atau strobili betina (pistillate cones). Mokrospora dan megaspore bersifat haploid, dan berkembang sebagai sebagai hasil pembel;ahan miosis sel induk spora. Ukuran dan letak strobili pada tanaman bervarasi.

Ciri-Ciri Gymnospermae adalah sebagai berikut:

  • Daun sempit, tebal dan kaku
  • Tulang daun tidak beraneka ragam / tidak bervariasi
  • Spora yang satu berupa megaspora yang membentuk gamet, sedangkan spora yang kedua berupa mikrospora menghasilkan serbuk sari
  • Pada reproduksi terjadi pembuahan tunggal
  • Gymonospermae berakar tunggang
  • Mempunyai akar, batang, dan daun sejati.
  • Bakal biji tidak dilindungi oleh daun buah
  • Bakal tumbuh serta terletak di luar megasporofil (ovarium)
  • Tumbuhan heterospora bisa menghasilkan dua jenis spora
  • Tidak mempunyai mahkota bunga
  • Bunga berupa strobilus yang mampu menghasilkan sekret berupa tetes getah yang berisi sel kelamin jantan
  • pada stroobilus jantan serta sel telur pada strobilus betina
  • Megasporofil berupa sisik pendukung bakal biji yang terkumpul dalam bentuk strobilus (runjung) berkayu (kecuali pada Cycas)
  • Sporofil jantan & betina terpisah
  • Tidak mempunyai bunga sejati
  • Bakal biji berada diluar sehingga tidak bisa dilindungi daun buah

Perbedaan Gymnospermae dan Angiospermae adalah:

  • Perbedaan Biji, pada tumbuhan gymnospermae terbuka sehingga mampu terlihat dari luar di antara daun-daun. Sedangkan biji tumbuhan angiospermae tertutup daun buah hingga tidak bisa dilihat dari luar.
  • Perbedaan Ovarium, Tumbuhan gymnospermae tak mempunyai ovarium. Sedangkan tumbuhan angiospermae memiliki ovarium berupa putik.
  • Perbedaan Akar, Tumbuhan gymnospermae berakar tunggang. Sedangkan tumbuhan angiospermae akarnya bervariasi. Tumbuhan dikotil berakar tunggang sedangkan tumbuhan monokotil berakar serabut

Related Posts