Bagaimana Sistem Peredaran Darah Pada Manusia ?

Dikombinasikan dengan sistem kardiovaskular, sistem peredaran darah membantu melawan penyakit, membantu tubuh mempertahankan suhu tubuh normal, dan memberikan keseimbangan kimiawi yang tepat untuk memberikan homeostasis tubuh, atau keadaan seimbang di antara semua sistemnya.

Sistem peredaran darah terdiri dari empat komponen utama:

  1. Jantung: Tentang ukuran dua tangan orang dewasa yang disatukan, jantung bersandar di dekat bagian tengah dada. Berkat pemompaan yang konsisten, jantung membuat sistem sirkulasi bekerja setiap saat.
  2. Arteri: Arteri membawa darah kaya oksigen dari jantung dan ke mana harus pergi.
  3. Vena: Vena membawa darah terdeoksigenasi ke paru-paru di mana mereka menerima oksigen.
  4. Darah: Darah adalah media transportasi dari hampir semua hal di dalam tubuh. Ini mengangkut hormon, nutrisi, oksigen, antibodi, dan hal-hal penting lainnya yang diperlukan untuk menjaga kesehatan tubuh.

Oksigen memasuki aliran darah melalui membran kecil di paru-paru yang menyerap oksigen saat dihirup. Saat tubuh menggunakan oksigen dan memproses nutrisi, ia menciptakan karbon dioksida, yang dikeluarkan paru-paru saat Anda mengeluarkan napas. Proses serupa terjadi dengan sistem pencernaan untuk mengangkut nutrisi, serta hormon dalam sistem endokrin. Hormon-hormon ini diambil dari tempat mereka diproduksi untuk organ-organ yang mereka pengaruhi.

Sistem peredaran darah bekerja berkat tekanan konstan dari jantung dan katup di seluruh tubuh. Tekanan ini memastikan bahwa vena membawa darah ke jantung dan arteri memindahkannya dari jantung. (Petunjuk: untuk mengingat mana yang melakukan itu, ingatlah bahwa “arteri” dan “jauh” keduanya dimulai dengan huruf A.)

Ada tiga jenis sirkulasi yang terjadi secara teratur di dalam tubuh:

  1. Sirkulasi paru: Bagian siklus ini membawa darah yang kehabisan oksigen menjauh dari jantung, ke paru-paru, dan kembali ke jantung.
  2. Sirkulasi sistemik: Ini adalah bagian yang membawa darah beroksigen jauh dari jantung dan ke bagian tubuh lainnya.
  3. Sirkulasi koroner: Sirkulasi jenis ini memberi jantung darah beroksigen sehingga dapat berfungsi dengan baik.

Sistem Peredaran Darah Manusia

Bagaimana cara kerja sistem peredaran darah?

Sistem peredaran darah (sistem kardiovaskular) memberikan nutrisi dan oksigen ke semua sel dalam tubuh. Terdiri dari jantung dan pembuluh darah yang mengalir ke seluruh tubuh. Arteri membawa darah dari jantung; pembuluh darah membawanya kembali ke jantung. Sistem pembuluh darah menyerupai pohon: “Batang,” arteri utama (aorta), bercabang menjadi arteri besar, yang mengarah ke pembuluh darah yang lebih kecil dan lebih kecil. Arteri terkecil berakhir pada jaringan pembuluh darah kecil, jaringan kapiler.

Tidak hanya ada satu sistem peredaran darah dalam tubuh manusia, tetapi dua, yang terhubung: Sirkulasi sistemik menyediakan organ, jaringan, dan sel dengan darah sehingga mereka mendapatkan oksigen dan zat vital lainnya. Sirkulasi paru adalah tempat oksigen segar yang kita hirup masuk ke dalam darah. Pada saat yang sama, karbon dioksida dilepaskan dari darah.

Sirkulasi darah dimulai ketika jantung rileks antara dua detak jantung: darah mengalir dari kedua atria (dua bilik jantung atas) ke ventrikel (dua bilik bawah) yang kemudian mengembang. Fase berikutnya disebut periode ejeksi, yaitu ketika kedua ventrikel memompa darah ke arteri besar.

Dalam sirkulasi sistemik, ventrikel kiri memompa darah yang kaya oksigen ke arteri utama (aorta). Darah mengalir dari arteri utama ke arteri yang lebih besar dan lebih kecil ke dalam jaringan kapiler. Di sana darah melepaskan oksigen, nutrisi dan zat-zat penting lainnya dan mengambil karbon dioksida dan zat-zat sisa. Darah, yang sekarang rendah oksigen, sekarang dikumpulkan dalam pembuluh darah dan bergerak ke atrium kanan dan ke ventrikel kanan.

Sekarang sirkulasi paru dimulai: Ventrikel kanan memompa darah yang membawa sedikit oksigen ke arteri pulmonalis, yang bercabang menjadi arteri dan kapiler yang lebih kecil dan lebih kecil. Kapiler membentuk jaringan halus di sekitar vesikel paru, kantung udara mirip anggur di ujung saluran udara. Di sinilah karbon dioksida dilepaskan dari darah ke udara yang terkandung dalam vesikel paru dan oksigen segar memasuki aliran darah.

Ketika kita bernafas, karbon dioksida meninggalkan tubuh kita. Darah yang kaya oksigen mengalir melalui vena pulmonalis dan atrium kiri ke ventrikel kiri. Detak jantung berikutnya memulai siklus baru sirkulasi sistemik.

Organ Peredaran Darah

Darah

Darah manusia berwarna merah karena mengandung hemoglobin. Hemoglobin berfungsi untuk mengankut oksigen dan karbondioksida.

  • Plasma

Plasma adalah merupakan bagian darah yang berupa cairan. Fungsinya mengangkut sari makanan ke seluruh tubuh. Selain itu di dalam plasma darah terdapat protein-protein yang mempunyai fungsi khusus. Protein dalam plasma antara lain berupa albumin  yang berfungsi untuk menjaga tekanan osmotik darah, globulin yang berfungsi membentuk antibodi, dan fibrinogen yang berfungsi untuk pembekuan darah.

Bagian plasma darah yang berperan dalam sistem kekebalan disebut serum. Serum ini mengandung berbagai antibodi yang penting dalam sistem kekebalan tubuh.

  • Sel-Sel Darah

sel-sel darah merupakan bagian darah yang berupa padatan.yang terdiri dari :

1) Eritrosit(sel darah merah), berfungsi untuk mengangkut hemoglobin yang berperan sebagai pembawa oksigen dan karbon dioksida. Bentuk eritrosit bikonkaf dan tidak berinti. Eritrosit dibentuk di sumsum merah tulang pipa dan tulang pipih, Eritrosit yang telah tua dan rusak dirombak di dalam limpa.

2) Leukosit (sel darah putih), berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh dan kekebalan, yaitu membunuh dan memakan mikroorganisme dan zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Leukosit dibentuk di sumsum tulang dan kelenjar limfa. Bentuk leukosit tidak tetap karena bersifat amoeboid, diapedesis, dan fagositosis. Amoeboid artinya dapat bergerak bebas.

Diapedesis artinya dapat menembus dinding pembuluh kapiler. Fagositosis, yaitu dapat membunuh kuman dengan cara memakannya. Jumlah leukosit normal adalah 4.000 – 10.000 per mm3 darah. Saat terjadi infeksi, jumlahnya dapat melebihi 10.000 per mm3 darah yang disebut leukositosis. Jika kadar leukosit kurang dari 4.000 per mm3 disebut

menderita penyakit leukopenia. Misalnya karena infeksi penyakit AIDS. Jika kadar leukosit di atas 200.000 per mm3 disebut menderita kanker darah atau leukemia.

3) Trombosit, berperan dalam pembekuan darah ketika terjadi luka. Trombosit dibentuk di sumsum tulang belakang dan dapat hidup selama 8 hari. Bentuknya bulat atau lonjong dan tidak berinti.

Jantung

Seperti halnya pada mamalia yang lain, jantung manusia berada di dalam rongga dada dan terbungkus oleh dua lapis selaput perikardium. Di antara kedua lapisan tersebut terdapat cairan yang berfungsi untuk mencegah gesekan permukaan luar jantung dengan organ-organ lainnya karena gerak jantung yang terus-menerus sebagai pemompa darah.

Jantung manusia terdiri dari empat ruang yang masing-masing berhubungan dengan pembuluh-pembuluh darah. Pada serambi kiri terdapat empat muara pembuluh vena pulmonalis yang mengalirkan darah dari paru-paru, sedangkan pada serambi kanan terdapat dua muara pembuluh vena cava superior yang mengalirkan darah dari tubuh bagian bawah.

Sementara itu, bilik kiri berhubungan dengan satu pembuluh nadi besar (aorta) yang cabang-cabangnya mengalirkan darah ke seluruh bagian tubuh. Bilik kanan berhubungan dengan arteri pulmonalis yang mengalirkan darah ke paru – paru. Ruang-ruang jantung sebelah kiri dibatasi oleh sekat pemisah (septum) terhadap ruang-ruang sebelah kanan, tetapi sekat pemisah antara serambi kanan dengan serambi kiri pada fetus masih terdapat lubang yang disebut foramen ovale dan akan tertutup dengan sendirinya kurang lebih 10 hari setelah kelahiran.

Antara serambi kiri dengan bilik kiri dijaga oleh katup berkelopak dua yang disebut katup bikuspid atau katup mital, antara serambi kanan dengan bilik kanan dijaga oleh katup berkelopak tiga trikuspid. Katup-katup tersebut diperkuat oleh serat-serat korda tendinae, sehingga katup hanya dapat terbuka ke arah bilik. Katup-katup lainnya ialah katup semilunar yang berbentuk bulan sabit, yaitu katup antara bilik kiri dengan aorta, serta katup antara bilik kanan dengan arteri pulmonalis.

Dinding jantung terdiri dari otot-otot jantung (miokardium) yang memiliki kemampuan berkontraksi sehingga menjadikan jantung dapat berdenyut seumur hidup dan tentu membutuhkan energi. Untuk itu, zat-zat makanan dan oksigen harus disediakan terus-menerus. Frekuensi denyut jantung dikendalikan oleh saraf simpatik dan saraf parasimpatik.

Pembuluh Darah

Seluruh pembuluh darah yang mengalirkan darah dari jantung disebut arteri atau pembuluh nadi. Diameternya bervariasi mulai dari yang paling besar, yaitu aorta ± 20 mm sampai ke cabang-cabang yang paling kecil, yaitu arteriol ± 0,2 mm. Dinding arteri yang bersifat elastik (kenyal) dan mampu berkontraksi ini, terdiri dari jaringan endotel yang melapisi permukaan dalam arteri. Dinding kapiler tersusun dari lapis sel endotel yang memungkinkan pertukaran  antara darah dan cairan jaringan secara difusi.

Pembuluh darah terdiri dari pembuluh darah nadi (arteri), pembuluh balik (vena), dan kapiler.

1) Arteri, Arah alirannya meninggalkan jantung. Darah dalam arteri kaya akan oksigen kecuali arteri paru-paru, letak pembuluh ini agak dalam dari permukaan kulit

2) Arteriole, merupakan pembuluh darah kecil yang menghubungkan kapiler dengan arteri.

3) Kapiler, berupa saluran tipis yang memungkinkan terjadi pertukaran zat antara darah dengan sel jaringan tubuh. Pada saat darah berada di kapiler, terjadi pertukaran gas oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2). Oksigen dari darah berdifusi ke sel-sel tubuh sedangkan karbon dioksida dari selsel tubuh berdifusi ke dalam darah.

4) Venule, merupakan pembuluh darah kecil yang menghubungkan kapiler dengan vena.

5) Vena, berfungsi untuk mengalirkan darah dari kapiler menuju jantung. Dindingnya tipis dan kurang elastis. Arah aliran darah dalam vena menuju ke jantung. Darah di dalam vena kaya akan CO2 kecuali vena paru-paru. Letak pembuluh vena dekat dengan permukaan kulit.

Gangguan dan penyakit Peredaran Darah

  1. Hipertensi, terjadi ketika tekana darah di dalam arteri lebih tinggi dari tekanan darah normal. Pada pebderita hipertensi, tekanan sistoliknya lebih dari 140 mmHg, sedangkan tekanan diastoliknya lebih dari 90 mmHg.
  2. Varises, merupakan pelebaran darah vena akibat adanya pembengkakan pada vena. Varises biasanya terjadi di kaki. Varises yang terjadi di dekat anus disebut ambient.
  3. Anemia merupakan penyakit kekurangan hemoglobin, Fe, dan eritrosit dalam tubuh.
  4. Leukemia, produksi leukosit melebihi batas normal
  5. Jantug koroner, disebabkan adanya penyumbatan pada pembuluh darah koroner, yaitu arteri dan vena yang mengalirkan darah dari dan ke jaunting
  6. Arteriosklerosis, yaitu pengerasan pembuluh karena adanya penimbunan zat kapur.
  7. Aterosklerosis, yaitu pengerasan pembuluh karena adanya penimbunan lemak.

Related Posts