Jasa ekosistem tanah 

Tanah adalah entitas yang beragam secara biologis, fisik, dan kimia yang membentuk substrat dasar ekosistem darat, mendukung banyak aktivitas manusia, dan menyediakan beragam layanan ekosistem. Tanah didefinisikan oleh Bardgett (2005) sebagai ‘permukaan antara atmosfer dan litosfer, lapisan terluar Bumi’, dan terbentuk dari waktu ke waktu melalui interaksi antara cuaca bahan utama, iklim lokal dan topografi, dan organisme yang hidup di dalamnya (biota tanah, bagian integral dari tanah). Biota tanah berkisar dari mikroorganisme bersel tunggal hingga nematoda yang hidup di lapisan air pada permukaan agregat tanah, dan mikroartropoda yang hidup di pori-pori berisi udara, hingga hewan tanah yang lebih besar seperti cacing tanah, bumi, dan insinyur ekosistem lainnya.      

Secara khusus, tanah dan biota mereka sangat penting untuk produksi pertanian dan karena itu menyediakan sebagian besar makanan kita. Misalnya, pada pergantian milenium, sekitar 94% dan 99% asupan protein dan kalori kita, masing-masing, berasal dari sistem budidaya. Tanah juga penting untuk penyediaan banyak jasa ekosistem lainnya, seperti retensi air dan laju infiltrasi, yang membantu mengisi kembali air tanah dan menyediakan air minum bersih sambil mengurangi dampak banjir dan kekeringan. Selanjutnya, biota tanah sangat penting untuk siklus biogeokimia yang mendukung produksi tanaman dan juga mempengaruhi regulasi iklim global (terutama dengan mempengaruhi dinamika karbon global).  

Empat jasa (atau fungsi) utama biota tanah sering disoroti: dekomposisi bahan organik, siklus nutrisi, bioturbasi, dan penekanan hama dan penyakit tular tanah. Namun, tidak semua spesies tanah berkontribusi pada masing-masing fungsi ini, dan oleh karena itu biota tanah sering diklasifikasikan ke dalam kelompok fungsional (gugus fungsi didefinisikan sebagai sekumpulan spesies yang melakukan fungsi yang sama. Beberapa kelompok fungsional utama termasuk mikrosimbion, pengurai, unsur transformer, ahli ekosistem tanah, hama dan patogen tular tanah, dan pengatur mikro. Misalnya, mikrosimbion, seperti jamur mikoriza dan bakteri pengikat nitrogen, membantu tanaman bakteri memperoleh nutrisi yang dapat meningkatkan produktivitas tanaman; pengurai membantu melepaskan nutrisi dari bahan organik, mempromosikan siklus nutrisi; insinyur ekosistem tanah dapat mengubah struktur fisik tanah, yang dapat meningkatkan stabilitas tanah, kapasitas menahan air, tingkat infiltrasi air dan aerasi, sekaligus membatasi erosi tanah. Secara umum, tanah yang sehat dan berfungsi tinggi bergantung pada keberadaan semua kelompok fungsional ini, dan hilangnya spesies dapat mengganggu fungsi dan penyediaan jasa ekosistem.     

Related Posts