Kanker-Penemuan Baru

Antonio Bru adalah seorang matematikawan dari Complutense University of Madrid yang mulai menyelidiki subjek kanker, yang dipengaruhi oleh kematian neneknya karena penyakit ini, mencapai penemuan-penemuan penting.

Karyanya dengan tanah liat mengungkapkan kepadanya bahwa bahan ini berperilaku seperti struktur fraktal.

Struktur fraktal adalah sosok geometris yang sangat kompleks, tampaknya kacau, namun secara mengejutkan teratur.

Geometri fraktal merevolusi dunia ilmiah dan dapat dimungkinkan dari perkembangan komputer. Dengan formula sederhana dan hanya dengan mengubah arah dan ukurannya, angka kompleks yang tak terhingga dapat dicapai, dengan menjaga inti dari angka awal sebagai dasar untuk struktur selanjutnya.

Fisikawan membandingkan struktur fraktal dengan keragaman alam dan ilmuwan lain mengidentifikasinya dengan citra mental kolektif atau mandala.

Bru, membandingkan tumor dengan fraktal untuk mencoba memahami perilaku mereka dari analisis matematisnya.

Dia menemukan dalam pengamatannya bahwa reproduksi sel tertinggi tidak ditemukan di pusat tumor tetapi di tepi, seperti fraktal, menjaga mekanisme penghambatan di pusat seperti pada sel normal.

Dia mengamati bahwa sel tumor tidak berusaha untuk memelihara dirinya sendiri melainkan mencari terutama ruang cekung, mencoba untuk menghindari respon imun tubuh, pertama dengan menghancurkan jaringan dan kemudian menyerang.

Dia menyadari bahwa sel melakukan mekanisme bertahan hidup dan untuk menghindari pemusnahan, ia tidak mencoba untuk memelihara dirinya sendiri tetapi hanya berhasil menemukan ruang.

Apa yang Antonio Bru usulkan adalah untuk merangkum sel-sel tumor sehingga mereka berhenti bereproduksi di tempat yang tepat dan tidak membunuh mereka dengan kemoterapi.

Karya ini diterbitkan dalam jurnal Lancet, salah satu yang paling bergengsi di dunia dalam penyebaran penelitian medis.

Fakta bahwa penemuan ini berasal dari ilmu matematika dan sangat baru, telah memicu reaksi penolakan dari pihak ilmu kedokteran, yang memegang posisi menghilangkan tumor alih-alih membatasi pembelahan sel.

Jika kita membandingkan perilaku sel tumor dengan perilaku individu, kita akan melihat bahwa dengan bereproduksi di tepi sel, sel mati-matian berusaha untuk bertahan hidup daripada memelihara dirinya sendiri.

Sangat mungkin bahwa pemicu situasi kanker adalah konflik antara kebutuhan vital (metaforis) dan ketidakpuasannya, atau kejutan kekerasan yang dialami dalam kesendirian yang membuat seseorang tidak berdaya tanpa dapat mengungkapkannya atau memberikan jawaban.

Penyakit organik akan menjadi konsekuensi akhir dari proses ketidakharmonisan yang dimulai jauh sebelumnya. Secara umum, ini adalah disfungsi sistem saraf, terutama sistem saraf pusat, yang tidak mencatat informasi secara memadai karena alasan tertentu.

Penemuan ini merupakan perspektif baru tentang kanker yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut, tanpa jatuh ke dalam harapan palsu atau menguranginya, karena merupakan upaya yang signifikan untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang penyakit ini.

Related Posts