Konektivisme: cara belajar baru

Kami tenggelam dalam era pembelajaran multidisiplin dan multikonseptual. Dalam lingkungan pendidikan dan profesional, jenis pembelajaran yang lebih lengkap dan kompleks dipromosikan karena konteks digital di mana mereka terjadi harus diperhitungkan. Oleh karena itu, tidak mungkin untuk mengabaikan bahwa penemuan tentang fungsi otak dan kebutuhan untuk menerapkan pengetahuan dalam lingkungan digital mempengaruhi sudut pandang baru tentang pembelajaran.

Cara belajar yang konkrit bersama dengan pengaruh teknologi informasi baru disajikan sebagai pilar yang menjadi dasar prinsip-prinsip konektivisme . Dengan demikian, fitur yang paling menonjol dari teori ini terkait dengan ide-ide seperti interaksi dalam belajar, mengejar otonomi pribadi atau menghubungkan berbagai sumber informasi. 

Ini adalah proses yang tidak lagi individu menjadi jaringan koneksi dan kombinasi yang mempengaruhi individu tetapi juga organisasi dan masyarakat secara keseluruhan. Informasi terus-menerus dibagikan dan tidak selalu berasal dari orang lain, tetapi rute transmisinya banyak. Akibatnya, konsep-konsep seperti kerjasama, tanggung jawab atau partisipasi aktif membentuk inti dari aspek teoritis-praktis teori. Selain itu, salah satu pendekatan yang paling signifikan adalah pendekatan yang menekankan sifat berkelanjutan dari aliran informasi dan pengetahuan ke arah yang berbeda, sehingga pembelajaran dibangun dengan berbagi, berkomunikasi satu sama lain melalui cara yang berbeda.

Di bawah premis ini, peran magang mengubahnya menjadi makhluk penasaran yang ekstrem karena kemungkinan belajar menjadi tak terbatas dalam konteks ini. Pada gilirannya, memiliki lebih banyak pengetahuan akan berfungsi untuk menghasilkan refleksi dan pemikiran kritis yang akan mendukung munculnya masyarakat yang lebih bebas dan menghormati yang lain, dengan yang berbeda. 

Oleh karena itu, perlu untuk mengambil kendali atas pembelajaran dan koneksi, yang akan membutuhkan pengambilan keputusan terus menerus tentang apa, bagaimana, di mana, dengan siapa / apa yang akan kita pelajari. Namun, evaluasi informasi dan sistem evaluasi akan dibentuk untuk memastikan kebenaran dan kredibilitas.

Tak pelak lagi, akan tercipta jaringan yang terus-menerus saling terkait dengan cara yang berbeda tergantung pada motivasi dan kepentingan bersama yang mendekatkan satu sama lain. Pembelajaran baru harus diintegrasikan dengan pembelajaran sebelumnya dan pembelajaran yang sudah ketinggalan zaman atau ketinggalan zaman akan dibuang.

Di sisi lain, guru menjadi pemandu orientasi tentang bagaimana mengidentifikasi informasi dan organisasi yang bersangkutan. Juga, itu akan memberikan saran untuk menerapkannya dengan benar. Penting bagi mereka untuk mengalami kecenderungan yang tulus untuk berpartisipasi dalam masyarakat, mendorong siswa dan mempromosikan produksi koneksi yang berkualitas dan, di atas segalanya, menyerahkan kendali pembelajaran kepada siswa itu sendiri.  

Tidak diragukan lagi, ini merupakan tantangan besar dalam dunia pendidikan karena memerlukan perubahan baik teori maupun praktik pengajaran yang lebih nyaman atau terarah, sehingga perubahan cara pandang harus dilakukan di seluruh komunitas pendidikan.

Related Posts