Konsekuensi negatif dari jejaring sosial dalam hubungan kita

Saat ini, Jejaring Sosial sangat tersebar luas di seluruh dunia sedemikian rupa sehingga komunikasi dengan orang lain melalui gambar, kata-kata atau video adalah hal yang paling mudah dilakukan dan juga dari mana saja, terutama karena kemudahan yang diberikan subjek kepada kita yang semakin populer. smartphone.

Konektivitas sangat besar akhir-akhir ini antara semua orang melalui Jejaring Sosial. Namun, meski lebih dikomunikasikan di antara semua, kenyataannya jejaring sosial memiliki konsekuensi negatif justru pada masalah komunikasi antar manusia.

Kami tidak bermaksud untuk menjelek-jelekkan sarana ini, yang bila digunakan dengan baik, tampak sangat positif bagi kami, tetapi lebih untuk memperingatkan masalah yang muncul sebagai akibat dari kemungkinan penyalahgunaan atau kelebihannya.

Jejaring sosial adalah sarana komunikasi baru yang membantu kita menjangkau lebih banyak orang, lebih cepat dan di seluruh planet ini, tetapi media ini sama sekali tidak dapat menggantikan komunikasi normal antara orang-orang yang dekat, apalagi menghambatnya.

Sangat mengherankan bagaimana seseorang dapat memiliki ratusan teman melalui jejaring sosial tetapi dengan orang-orang di sekitarnya, keluarga, teman, dll., dia tidak dapat mempertahankan jenis percakapan apa pun.

Saat ini ada risiko menderita penyakit psikologis baru yang disebut nomophobia, yaitu ketergantungan pada smartphone. Ketergantungan ini justru karena terus terhubung dengan jejaring sosial dan program komunikasi online.

Mari kita pikirkan tentang bagaimana kehidupan kita sebelum era baru konektivitas konstan ini, menunggu pemberitahuan alih-alih menunggu untuk hidup pada saat ini. Salah satu masalah besar Jejaring Sosial justru ini, bahwa mereka memutuskan kita dari kenyataan bahwa kita hidup dengan memasuki dunia yang bisa kita sebut hubungan virtual.

Mungkin kita mendapati diri kita menggoda seseorang di jejaring sosial sementara di sebelah kita ada seseorang yang tertarik pada kita yang sama sekali tidak terlihat di depan mata kita, mata yang akan lebih sadar akan ponsel kita dan pemberitahuan mereka daripada apa yang mengelilingi kita pada saat itu.

Masalah besar dengan jejaring sosial justru mereka tidak membiarkan kita hidup di saat ini dan menikmatinya sepenuhnya karena kita lebih peduli dengan menunjukkan apa yang terjadi daripada menikmatinya dan kemudian menceritakannya.

Sekarang sangat khas untuk menemukan konser lengkap band internasional yang direkam melalui smartphone. Mari kita bayangkan orang-orang yang telah membayar untuk pergi ke konser dan menghabiskannya lengkap dengan rekaman ponsel mereka dan mereka menonton konser melalui kamera.

Kami ingin tahu apakah Anda benar-benar menikmati momen itu sepenuhnya atau justru melewatkan banyak momen.

Ini adalah konsekuensi dari kecanduan dan self-absorption yang merupakan gejala khas dari nomophobia yang telah kita bahas di atas.

Kami mengundang Anda untuk menggunakan jaringan sosial yang lebih koheren, memahami bahwa batasnya justru pada saat kita kehilangan kesadaran akan lingkungan kita.

Related Posts