Menggunakan fly ash sebagai pupuk

Permintaan listrik meningkat di seluruh dunia dan tren ini diperkirakan akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang. Sekitar 70% listrik di India dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga batu bara, yang menghasilkan sekitar 65 juta ton fly ash (FA) dalam satu tahun sebagai produk sampingan. Produksi FA sangat tergantung pada kualitas batubara, yang terdiri dari proporsi abu yang cukup tinggi yang mengarah ke 10-30% pembentukan FA. Akhir-akhir ini, tersingkirnya FA menjadi salah satu perhatian utama dunia. Selanjutnya, masalah ini telah menjadi kekhawatiran serius di negara berkembang dan biasanya dilakukan di tempat pembuangan sampah yang dekat dengan pembangkit listrik termal.

Penggunaan FA dalam revegetasi kawasan TPA merupakan alternatif pengelolaan FA, yang berfungsi baik untuk stabilisasi maupun untuk menawarkan lanskap yang ramah. Selain itu, teknik pengelolaan ini dapat memulihkan sifat fisikokimia tanah seperti pH, tekstur dan kapasitas retensi air. Melengkapi FA alkalin, yang memiliki pH di atas 9, dapat menurunkan keasaman tanah ke tingkat yang sesuai untuk pertanian, dan dapat meningkatkan aksesibilitas jejak logam, sulfat, dan nutrisi lainnya. Namun, aplikasi langsung FA di lahan pertanian tidak akan terlalu menguntungkan bagi tanaman, karena rendahnya ketersediaan sebagian besar unsur hara esensial nitrogen (N) dan fosfor (P), dan tingkat degradasi FA yang lebih rendah setelah pemberiannya. aplikasi di lapangan. Selanjutnya, FA memiliki prevalensi logam berat dalam bahan dan dalam bentuk larut. FA terdiri dari konsentrasi tinggi logam berat beracun seperti Cr, Pb, Cd, Ni, Cu, Zn, dll.

Pemanfaatan FA melalui vermicomposting merupakan langkah penting menuju kelestarian lingkungan dan retensi kualitas tanah untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk agrokimia. Ini juga merupakan metode yang efektif untuk redaman logam dari FA. Jenis cacing tanah yang menunjukkan vermicomposting ( Eisenia fetida, Eudrilus eugeniae, dan Lumbricus rubellus ) memiliki kemampuan untuk meningkatkan ketersediaan unsur hara utama seperti fosfor dan nitrogen dalam FA, sekaligus mengurangi kelarutan logam berat. Penerapan abu terbang vermikompos untuk meningkatkan produktivitas tanaman tidak hanya akan menjadi solusi untuk masalah eliminasi FA, tetapi juga dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia non-nitrogen.

Fly ash vermicomposted adalah pupuk hayati dengan konsentrasi logam yang berkurang dan kandungan N, P, K yang lebih baik. Oleh karena itu, penggunaan FA akan lebih efektif di sektor pertanian untuk mengurangi beban pembuangannya dan memanfaatkan sepenuhnya sifat-sifatnya. fisik dan kimia yang bermanfaat bagi kesehatan tanah dan tanaman.

Related Posts