Panggilan dan NLP (Pemrograman Neurolinguistik) -Bagian Satu

Mengetahui tujuan dan berpikir positif membuka jalan

NLP (Neurolinguistic Programming) mempelajari pola perilaku orang-orang yang telah mencapai kesuksesan dalam apa yang mereka lakukan dan mencoba menyebarkan pola perilaku tersebut untuk dapat memperoleh efektivitas yang sama baik secara pribadi maupun dalam bisnis.

Metode ini tidak hanya berfokus pada pengajaran caral perilaku yang sukses tetapi juga pada menginstruksikan cara berpikir dan berkomunikasi yang paling efektif.

Keadaan mental mencakup apa yang kita pikirkan pada saat tertentu dalam hidup, fungsi tubuh, gambaran mental, suara yang kita rasakan, perasaan, gerak tubuh, postur dan ritme pernapasan; dan keberhasilan dan kegagalan kita sebagian besar bergantung pada keadaan ini.

Cara kita berkomunikasi menentukan sebagian besar hasil usaha kita di semua bidang, seperti cara kita berbicara, bahasa yang kita gunakan, nada suara kita, apa yang kita katakan, gerak tubuh kita, dan cara kita bergerak.

Kata pemrograman berarti bertindak secara sadar dalam setiap situasi dengan memilih tindakan yang tepat untuk memenuhi tujuan kita.

Neuro berarti bahwa perilaku dimungkinkan berkat sistem saraf, seperti penglihatan, pendengaran, pengecapan, sentuhan dan perasaan; dan linguistik mewakili kemampuan kita untuk menggunakan bahasa untuk berkomunikasi

Pendekatan ini membutuhkan sikap terbuka dan tidak menghakimi dan bertujuan untuk membantu kita hidup lebih baik di dunia yang semakin kompetitif, berfokus pada hasil, tanpa menyimpang dari nilai-nilai kita sendiri.

Setiap orang membangun dunia mereka sendiri berdasarkan pengalaman individu mereka dan cara mereka memandangnya, tetapi dunia nyata jauh lebih besar daripada konstruksi mental individu mana pun.

Persepsi menghasilkan distorsi yang membatasi kemungkinan nyata, seperti keyakinan, minat, keyakinan atau bahasa, yang menjadi hambatan nyata untuk tujuan.

Jika kita dapat mengubah hambatan ini dengan sikap yang lebih tepat, kita dapat mengubah dunia kita.

Ini terutama berarti belajar untuk fokus pada tujuan, meminimalkan masalah, mengetahui apa yang Anda inginkan dan apa yang diinginkan orang lain, mengetahui sumber daya Anda sendiri dan secara aktif menggunakannya untuk mencapai tujuan yang diusulkan.

Tidak ada kegagalan tetapi hasil dan ini berfungsi untuk memperbaiki arah.

Segalanya mungkin dan tidak ada batasan imajinasi, hanya ada prasangka yang menghalangi kita.

Hampir semua perilaku kita adalah kebiasaan yang dipelajari yang kita lakukan secara tidak sadar. Penting untuk menghilangkan kebiasaan yang membuat kita stagnan dan mempelajari perilaku yang sesuai sampai menjadi kebiasaan baru yang memungkinkan kita untuk memenuhi tujuan kita.

Oleh karena itu, perlu untuk fokus pada tiga premis dasar:

Jangan melupakan tujuan; tetap siap dan penuh perhatian untuk menyadari jika apa yang kita lakukan memberi kita hasil dan memiliki cukup fleksibilitas untuk mengubah cara kita bertindak sampai kita mencapai tujuan kita.

Perubahan berarti melakukan sesuatu yang lain, apa pun, karena semakin banyak kemungkinan yang kita coba, semakin banyak peluang yang akan kita miliki.

Ingatlah bahwa keterampilan khusus dan kondisi mental positif adalah sarana yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

(Bersambung ke Bagian Kedua)

Related Posts