Sebutkan Faktor Yang Mendasari Berlangsungnya Interaksi Sosial

Pengertian Interaksi Sosial adalah merupakan sesuatu yang menunjukkan berbagai hubungan sosial yang berkaitan dengan hubungan antar individu, antar individu dengan kelompok serta kelompok dengan kelompok.

Interaksi sosial adalah merujuk kepada suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di dalam masyarakat.

Faktor yang mendasari berlangsungnya interaksi sosial adalah :

  • Faktor Sugesti, adalah terjadi bil seseorang memberi sesuatu pandangan yang berasal dari dirinya, yang kemudian diterima oleh pihak lain. Berlangsungnya sugesti, dapat juga terjadi karena pihak yang menerima dilanda oleh emosi.
  • Faktor Identifikasi, adalah kecenderungan atau keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk menyamakan dirinya dengan pihak lain.
    Identifikasi bersifat lebih mendalam daripada imitasi dan sugesti. Proses identifikasi dapat berlangsung dengan sendirinya ataupun dengan disengaja.
  • Faktor Imitasi, adalah bisa mendorong seseorang untuk memusuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku, tetapi juga bias mengakibatkan terjadinya hal-hal yang negatif, sebab yang ditiru mungkin tindakan-tindakan yang menyimpang.
  • Faktor Simpati, adalah suatu proses di mana seseorang merasa tertarik kepada pihak lain, di dalam proses ini perasaan seseorang memegang peranan yang sangat penting. Proses simpati akan dapat berkembang jika terdapat saling pengertian pada kedua belah pihak.

Ciri-ciri Interaksi Sosial

  1. Ada dimensi waktu (masa lampau, masa kini, dan masa mendatang) yang menentukan sifat aksi yang sedang berlangsung, Proses interaksi sosial melibatkan dimensi waktu yang terjadi, artinya interaksi sosial pernah terjadi di masa lampau, interaksi sosial dapat terjadi di masa kini, dan pada masa yang akan datang interaksi sosial juga terjadi.
  2. Ada tujuan-tujuan tertentu, Para pelaku memiliki tujuan dalam menjalin interaksi sosial, Misalnya, di pasar terjadi interaksi antara penjual dengan pembeli. Pembeli memiliki tujuan untuk mendapatkan suatu barang yang ia butuhkan dalam berinteraksi dengan penjual. Sementara, penjual memiliki tujuan untuk menawarkan barang hingga terjual kepada pembeli dalam berinteraksi.
  3. Ada pelaku dengan jumlah lebih dari satu orang, proses interaksi sosial tidak dapat terjadi ketika hanya terdapat satu orang, proses interaksi baru akan terjalin ketika terdapat individu yang berinteraksi dengan individu lain.
  4. Ada komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbol-simbol, proses interaksi sosial melibatkan komunikasi yang dijalin oleh individu/kelompok tidak hanya secara lisan, akan tetapi komunikasi dapat dilakukan dengan menggunakan simbol-simbol tertentu melalui gestur tubuh atau isyarat.

Bentuk Interaksi Sosial Disosiatif

  1. Kontravensi, yaitu bentuk proses disosiatif yang lebih tinggi dibanding persaingan, namun belum mencapai pertentangan. Beberapa bentuk kontravensi adalah penolakan, penyangkalan, penghasutan, dan pengkhianatan.
  2. Pertentangan atau konflik, yaitu proses disosiatif di mana pihak yang terlibat berusaha mencapai tujuannya dengan upaya menantang atau menyerang lawan, sekalipun dengan ancaman atau kekerasan. Menurut Soerjono Soekanto, penyebab konflik antara lain adalah perbedaan individu, perbedaan kebudayaan atau nilai, perbedaan kepentingan, dan perubahan sosial. Meskipun lebih sering membawa dampak negatif seperti kerusakan materi dan korban jiwa, konflik juga dapat membawa dampak positif. Dampak positif konflik adalah semakin menguatnya solidaritas dalam satu kelompok karena adanya musuh bersama.
  3. Persaingan atau kompetisi, yaitu proses dimana pihak yang terlibat dari bersaing memperebutkan sesuatu. Hal yang diperebutkan bermacam-macam bentuknya, misalnya keuntungan, sumber daya, status, dsb.

Interaksi Sosial

Bentuk-bentuk akomodasi dalam interaksi sosial adalah :

  1. Mediasi, merupakan bentuk akomodasi yang menyerupai arbitrasi, namun pihak ketiga hanya berperan sebagai pemberi nasihat dan tidak memiliki wewenang untuk mengambil keputusan.
  2. Konsiliasi, yaitu upaya mempertemukan kepentingan pihak yang berselisih dan mencari penyelesaian bersama.
  3. Toleransi, yaitu upaya akomodasi secara informal. Masing-masing pihak saling bertoleransi demi pemulihan hubungan baik.
  4. Stalemate, yaitu upaya akomodasi dengan menyeimbangkan kekuatan pihak yang terlibat. Dengan berimbangnya kekuatan, penyelesaian permasalahan dapat terjadi dengan sendirinya.
  5. Koersi atau coercion, yaitu bentuk akomodasi yang dipaksakan atau proses akomodasi yang terjadi karena ada paksaan.
  6. Kompromi, yaitu bentuk akomodasi di mana pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutan.
  7. Arbitrasi, yaitu proses akomodasi yang mengundang pihak ketiga yang lebih tinggi kedudukannya untuk membantu penyelesain masalah.
  8. Ajudikasi, yaitu upaya akomodasi melalui pengadilan.

Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial

Soerjono Soekanto mengemukakan syarat terjadinya interaksi sosial adalah adanya kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk yaitu antar orang perorangan, antara orang perorangan dengan suatu kelompok manusia dan sebaliknya, antara suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia lainnya.

Kontak sosial bisa bersifat positif atau negatif, Kontak sosial positif adalah kontak sosial yang mengarah pada kerjasama, Kontak sosial negatif mengarah pada pertentangan atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan kontak sosial.

Kontak sosial juga dapat bersifat primer atau sekunder, Kontak primer terjadi bila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka. Sedangkan kontak sekunder memerlukan perantara. Sedangkan komunikasi adalah proses penyampaian informasi (pesan, ide, dan gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain untuk saling mempengaruhi satu sama lain. Proses komunikasi dapat terjadi dengan dua cara, yaitu komunikasi verbal (bentuk komunikasi secara lisan dan tulisan) dan komunikasi nonverbal (bentuk komunikasi memakai simbol-simbol).

Pengertian Regional complementary

Yang dimaksud dengan regional complementary adalah merupakan sesuatu yang merujuk kepada wilayah yang saling melengkapi dan terdapat kebutuhan timbal balik antar wilayah sebagai akibat adanya perbedaan potensi yang dimiliki oleh tiap wilayah.

Contoh Regional Complementery adalah kebutuhan antara desa dan kota yang saling membutuhkan potensi tergantung sumber daya apa yang ada di dalam suatu desa atau kota tersebut.