Ada 4 kemungkinan yang menyebabkan air air seni berminyak, adalah sebagai berikut:
- Vitamin berlebihan, adalah bila Air seni berminyak dapat menjadi indikator kelebihan vitamin dalam tubuh. Selain itu, mungkin menjadi tanda bahwa vitamin tidak diserap ke dalam tubuh. Dalam kasus seperti itu, Anda harus mengubah diet Anda untuk menyertakan seluruh suplemen makanan yang mudah bagi tubuh untuk menyerap.
- chyle Pada dasarnya, itu adalah normal untuk memiliki sejumlah kecil substansi minyak seperti dalam Air Seni. Hal ini terutama terjadi ketika Air Seni diperbolehkan untuk duduk di dalam kandung kemih untuk jangka waktu yang lama. Namun, jika jumlah zat ini terlalu banyak atau disertai dengan penampilan susu dari Air Seni, disarankan bahwa Anda mencari perhatian medis. Dalam hal ini, zat berminyak adalah chyle, yang terdiri dari protein dan lemak.
- Dehidrasi, adalah bila Air Seni Anda berwarna kuning keemasan dalam warna, mungkin menjadi tanda bahwa tubuh mengalami dehidrasi. Dehidrasi dapat sebagai akibat dari aktivitas kuat, seperti olahraga. Selain itu, dehidrasi pada tubuh juga bisa disebabkan oleh keringat berlebihan karena suhu tinggi atau penyakit. Setelah Anda melihat bahwa Air Seni Anda berwarna kuning gelap dalam warna, Anda harus meningkatkan asupan air. Jika minum lebih banyak air tidak memecahkan masalah atau Anda menunjukkan gejala lain, Anda harus mencari perhatian medis.
- Keton di Air seni, Keton muncul dalam Air Seni ketika tubuh dalam keadaan disebut sebagai ketosis. Hal ini dapat terjadi ketika Anda berada di rejimen diet ketat, kelaparan atau Anda memiliki diabetes yang tidak terkontrol. Meskipun kondisi ini dianggap berbahaya, tapi itu tergantung. Dalam kondisi normal, tubuh memecah karbohidrat untuk menghasilkan energi. Ketika cadangan karbohidrat dalam tubuh lebih, tubuh akan memecah lemak. Ini adalah metabolisme ini lemak yang mengarah ke keton dalam Air Seni.
Fungsi air seni
Fungsi utama air seni adalah untuk membuang zat sisa seperti racun atau obat-obatan dari dalam tubuh. Anggapan umum menganggap air seni sebagai zat yang “kotor”. Hal ini berkaitan dengan kemungkinan air seni tersebut berasal dari ginjal atau saluran kencing yang terinfeksi, sehingga air seninya pun akan mengandung bakteri.
Tetapi bila air seni berasal dari ginjal dan saluran kencing yang sehat, secara medis air seni sebenarnya cukup steril dan hampir bau yang dihasilkan berasal dari urea. Sehingga bisa diakatakan bahwa air seni itu merupakan zat yang steril
Air seni dapat menjadi penunjuk dehidrasi. Orang yang tidak menderita dehidrasi akan mengeluarkan air seni yang bening seperti air. Penderita dehidrasi akan mengeluarkan air seni berwarna kuning pekat atau cokelat. Terapi air seni Amaroli adalah salah satu usaha pengobatan tradisional India, Ayurveda.
Apa itu air seni ?
Air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi air seni diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Namun, ada juga beberapa spesies yang menggunakan air seni sebagai sarana komunikasi olfaktori. Air seni disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra.
Bau Urine
Bau urine dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi seseorang. Mengonsumsi makanan dengan aroma menyengat juga akan berpengaruh pada bau urine. Perubahan aroma pada urine bukanlah permasalahan besar, selama tidak diikuti gejala seperti nyeri, panas atau frekuensi pengeluaran urine yang terus menerus.
Warna Urine (air seni)
Warna urine menunjukkan kondisi kesehatan seseorang. Warna urine yang sehat adalah kuning muda jernih. Warna terang menunjukkan seseorang lebih sehat dibandingkan orang lain yang memiliki urine berwarna gelap. Ketika urine seseorang berubah warna menjadi gelap, menunjukkan ginjal tidak sehat, atau sedang mengalami dehidrasi dan dianjurkan untuk mengonsumsi banyak air minum.
Arti Warna Urine atau air seni adalah:
- Cokelat tua, Urine yang berwarna cokelat atau cokelat tua dapat menjadi tanda adanya masalah pada organ hati, ginjal, infeksi saluran kemih, dan anemia hemolitik. Urine berwarna cokelat tua bisa juga disebabkan oleh efek samping obat. Sejumlah obat yang dapat membuat warna urine menjadi cokelat tua adalah obat antimalaria, antibiotik, dan obat pencahar yang mengandung cascara atau senna.
- Merah muda atau merah, Warna urine merah atau pink dapat disebabkan oleh makanan yang Anda konsumsi, seperti bit, blackberry, atau buah naga merah. Selain itu, bisa juga disebabkan oleh efek samping obat-obatan tertentu untuk infeksi saluran kemih dan obat TB rifampin. Nah, jika urine Anda berwarna merah muda atau merah, cobalah untuk memerhatikan gejala lainnya. Pasalnya warna urine merah juga bisa menandakan adanya kencing berdarah, infeksi saluran kemih, penyakit ginjal, tumor atau batu di ginjal dan kandung kemih, gangguan prostat, anemia hemolitik, atau kelainan genetik porfiria.
- Hijau atau biru, Warna urine yang satu ini mungkin dapat membuat Anda cukup kaget. Biasanya warna urine biru atau hijau dapat disebabkan oleh pewarna makanan, atau efek samping obat asma, antidepresan amitriptilin, obat bius propofol, dan zat warna metilen biru. Segera hubungi dokter jika warna urine Anda tidak kunjung kembali normal.
- Kuning pekat, Warna urine kuning pekat umumnya disebabkan oleh dehidrasi. Dehidrasi dapat terjadi bila jumlah cairan yang dikeluarkan dari dalam tubuh lebih banyak dibandingkan jumlah cairan yang masuk.
- Oranye, Urine yang berwarna oranye dapat disebabkan oleh masalah kesehatan pada hati atau saluran empedu, terutama jika disertai dengan warna feses yang terlihat pucat atau putih. Selain itu, warna urine oranye juga bisa terjadi jika Anda mengalami dehidrasi atau karena efek samping kemoterapi, obat pencahar, obat antiradang sulfasalazine, obat phenazopyridine untuk infeksi saluran kemih, obat TB rifampin dan isoniazid, serta riboflavin (vitamin B2) dalam dosis tinggi.
- Putih dan keruh, Air seni yang keruh atau berwarna putih seperti susu dan berbau, bisa jadi merupakan tanda infeksi saluran kemih yang disertai pembentukan nanah. Kondisi ini disebut piuria. Penyebabnya antara lain adalah infeksi bakteri, jamur, dan virus.
Warna urine yang menjadi keruh juga merupakan tanda adanya penumpukan sel darah putih, asam urat, protein, atau lemak pada urine.