Jadi ya, (1) sulitnya mendapatkan pekerjaan di bidang jurnalistik, (2) sebagian besar pekerjaan tingkat pemula bersifat sementara dan bergaji rendah, dan (3) segmen besar outlet yang dulunya menjadi tujuan jurnalis muda gulung tikar atau tidak mampu untuk mempekerjakan mereka. Tapi, itulah gerakan industri.
Jadi, apakah karier dalam jurnalisme sepadan?
Meskipun gelar jurnalistik tidak mutlak diperlukan untuk menjadi jurnalis atau penulis, itu bisa sangat bermanfaat bagi jurnalis masa depan. Keterampilan yang dipelajari dalam gelar jurnalisme dapat membawa Anda jauh, tergantung apa yang Anda inginkan dari karier. Jika Anda hanya ingin menulis, maka gelar jurnalistik mungkin bukan jawabannya.
Kedua, bagaimana caranya menjadi jurnalis tanpa pengalaman?
- Jika Anda seorang pelajar atau lulusan baru, Anda bisa mendapatkan pengalaman sebagai magang.
- Pekerjaan lepas. Pelaporan lepas dapat menjadi rute menuju karir jurnalisme.
- Pekerjaan Tingkat Awal.
- Membujuk Majikan untuk Mempekerjakan Anda.
- Informasi Gaji Reporter, Koresponden, dan Analis Berita Siaran 2016.
Selain itu, bagaimana cara mendapatkan pekerjaan di bidang jurnalistik?
Dengan mengingat hal tersebut, berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan seseorang untuk memasuki bidang jurnalistik:
- Dapatkan gelar Sarjana Jurnalisme.
- Masuk Sekolah Jurnalistik.
- Selesaikan Magang.
- Pilih Area Spesialisasi atau Konsentrasi.
- Dapatkan Pekerjaan Tingkat Awal.
- Pendidikan Berkelanjutan dan Gelar Lanjutan.
Apakah jurnalis menghasilkan banyak uang?
Biro Statistik Tenaga Kerja menempatkan gaji rata-rata untuk reporter, koresponden, dan analis berita siaran di $37.040. Jurnalis di 10 persen terbawah menghasilkan kurang dari $25.690 sementara mereka yang berada di 10 persen teratas menghasilkan lebih dari $163.490.