Uap terjadi ketika air naik di atas 212 derajat Fahrenheit, yang lebih panas daripada air ketika berada pada titik stabilnya. Sementara air mendidih pada 212 F, uap berada pada suhu yang jauh lebih tinggi saat air berubah menjadi uap. Ketidakstabilan cairan dapat membuatnya berubah menjadi uap lebih cepat dan dapat menghasilkan uap.
Jadi, mengapa uap lebih efektif daripada air mendidih?
Uap memiliki lebih banyak energi daripada air mendidih. Ini memiliki panas laten penguapan tambahan. Jadi, ketika uap jatuh pada kulit dan mengembun untuk menghasilkan air, ia mengeluarkan 22,5 x 105 J/kg lebih banyak panas daripada air mendidih pada suhu yang sama.
Selain itu, apakah uap lebih panas dari api? Tapi juga, itu rumit. Jawaban mudahnya adalah steam ya. Memanaskan air cair hingga berubah menjadi uap air ( steam ) disebut perubahan fasa. Jadi, air bertekanan tinggi bisa mencapai 400 derajat C lebih panas daripada uap bertekanan rendah.
Mengenai hal ini, mengapa luka bakar uap lebih buruk daripada luka bakar air panas?
Ini disebut Panas Penguapan. Meskipun keduanya berada pada suhu yang sama, uap akan memiliki lebih banyak energi panas karena tambahan 540 kalori per gram energi panas yang telah diserap. Inilah sebabnya mengapa luka bakar uap lebih buruk daripada luka bakar air.
Mengapa uap naik dari air mendidih?
Ketika air dipanaskan menguap, yang berarti berubah menjadi uap air dan memuai. Pada 100 itu mendidih, sehingga cepat menguap. Dan pada titik didih, terciptalah gas uap yang tidak terlihat. Kebalikan dari penguapan adalah kondensasi, yaitu ketika uap air mengembun kembali menjadi tetesan kecil air.