Ulkus Varises: Penyebab, Gejala, Faktor Risiko, Diagnosis, dan Cara Mengobati

Ulkus varises adalah masalah utama bagi banyak penderita varises.

Mereka disebabkan oleh perfusi yang buruk (suplai darah yang kaya nutrisi ke jaringan) di ekstremitas bawah.

Kulit dan jaringan yang menutupinya kekurangan oksigen, membunuh jaringan ini dan menyebabkan luka terbuka.

Juga, kurangnya suplai darah dapat menyebabkan goresan kecil atau luka gagal untuk sembuh dan akhirnya berubah menjadi bisul.

Arteri bertanggung jawab untuk membawa darah yang kaya nutrisi dan oksigen ke berbagai jaringan tubuh.

Iskemia, yang umumnya mengacu pada pembatasan suplai darah, dapat menyebabkan ulkus varises bila disebabkan oleh penyempitan arteri atau kerusakan pada pembuluh darah kecil di ekstremitas.

Berkurangnya aliran darah pada gilirannya menyebabkan nekrosis jaringan dan/atau ulserasi.

Secara umum, borok akan sembuh dalam beberapa minggu setelah mengobati varises.

Penyebab

Penyebab paling umum dari ulkus varises adalah:

  • Keterbatasan pembuluh darah akibat adanya penyakit vaskular perifer
    • Insufisiensi vaskular kronis
    • Vaskulitis (kerusakan inflamasi pada pembuluh darah)
    • Diabetes mellitus
    • Insufisiensi ginjal
    • Tekanan darah tinggi
    • Aterosklerosis (penebalan pembuluh darah, akibat akumulasi bahan berlemak)
    • Trauma
    • Mobilitas sendi terbatas

Gejala penyakit varises

Ulkus varises ditandai dengan gambaran perforasi yang umumnya berbentuk bulat, tepi luka berbatas tegas dan seragam.

Mereka sering ditemukan di ujung jari kaki, di pergelangan kaki luar, atau di mana ada tekanan dari sepatu saat berjalan.

Luka sering meluas ke tendon di bawahnya, dan sering tidak menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan jaringan baru. Dasar luka biasanya tidak berdarah, dan berwarna kuning, coklat, abu-abu, atau hitam.

Sering kali, anggota badan akan terasa dingin dan bahkan dingin saat disentuh, dan anggota badan akan memiliki sedikit atau tidak ada denyut nadi yang dapat dibedakan.

Kulit dan kuku juga akan tampak berhenti berkembang, dengan hilangnya rambut pada anggota tubuh yang terkena. Kulit tampak mengkilat, tipis, kering dan kencang.

Selain itu, warna dasar kulitnya bisa berubah menjadi merah saat digantung, dan pucat saat diangkat. Ulkus ini umumnya sangat menyakitkan.

Sebuah sumber umum bantuan sementara dari rasa sakit ini menggantung kaki yang terkena di tepi tempat tidur, memungkinkan gravitasi untuk membantu aliran darah ke daerah ulkus.

Ulkus varises dibedakan dari ulkus vena di mana ulkus vena muncul dengan kemerahan dan edema (pembengkakan) di lokasi ulkus, dan dapat tanpa rasa sakit.

Faktor risiko

Sejumlah faktor yang berbeda dapat meningkatkan risiko seseorang untuk ulkus kaki varises, termasuk:

  • Usia: peredaran perifer menjadi kurang efisien seiring bertambahnya usia.
    • Adanya varises: Karena katup satu arah yang mencegah darah mengalir mundur dalam vena berhenti bekerja dan kumpulan darah meregangkan dan merusak vena.
    • Merokok: Karena tembakau menyempitkan pembuluh sistem peredaran darah.
    • Penyakit arteri: Masalah vena lebih mungkin terjadi jika orang tersebut sudah memiliki penyakit arteri lainnya.
    • Gangguan tertentu – termasuk diabetes mellitus dan arthritis.
    • Obat-obatan: Beberapa obat kardiovaskular dapat menyebabkan edema kaki (pembengkakan karena penumpukan cairan) dan gangguan peredaran.

Bagaimana ulkus varises didiagnosis?

Alat diagnostik yang umum digunakan adalah:

  • Pengukuran oksigen transkutan
    • Indeks brakialis pergelangan kaki
    • Tekanan kaki absolut sistolik
    • Arteriografi
    • Tes Buerger
    • Studi Doppler Arteri

Perlakuan

Tujuan utama dari pengobatan ulkus varises adalah untuk meningkatkan peredaran ke area luka, baik secara pembedahan maupun medis.

Pilihan pembedahan berkisar dari revaskularisasi untuk mengembalikan aliran darah normal hingga amputasi dalam kasus-kasus ekstrem.

Luka iskemik itu sendiri berbeda dari luka serius lainnya karena lingkungan luka harus sekering mungkin untuk mengurangi risiko infeksi.

Penggunaan yodium kadeksomer di sekitar tepi luka merupakan pilihan.

Salep antibiotik topikal, seperti bacitracin dan tiga antibiotik, harus digunakan dengan hemat karena dapat menjadi racun bagi sel.

Related Posts