Zat Logam

Dalam kimia, logam adalah unsur, zat atau ikatan yang dicirikan oleh konduktivitas listrik dan panas yang baik, umumnya menghadirkan warna kuning atau kuning, titik leleh dan titik didih yang tinggi, dan kekerasan yang tinggi.

Setiap logam juga dapat didefinisikan sebagai unsur kimia yang membentuk konglomerat atom dengan karakter logam.

Dalam logam, setiap atom hanya memberikan daya tarik yang lemah pada elektron terluar dari kulit valensi yang kemudian dapat mengalir bebas memberikan pembentukan ion positif (atau kation) dan pembentukan ikatan ionik dengan nonlogam. Elektron valensi juga bertanggung jawab atas konduktivitas logam yang tinggi (teori pita).

Logam adalah salah satu dari tiga kelompok unsur yang dibedakan berdasarkan sifat ionisasi dan ikatannya, bersama dengan semi-logam dan non-logam.

Sebagian besar logam stabil secara kimia, dengan pengecualian logam alkali dan alkali tanah, yang ditemukan di dua kolom pertama di sebelah kiri tabel periodik.

Karakteristik umum

Konduktivitas Sifat konduksi termal dan listrik yang baik.

Daktilitas : Kemampuan untuk diubah menjadi benang.

Kelenturan : Kemampuan untuk diubah menjadi lembaran

Elastisitas: Kemampuan untuk kembali normal setelah diregangkan.

Keuletan : Kekuatan tarik

Kristalografi dan Metalografi

Logam memiliki keragaman besar sifat fisik dan kimia, sesuai dengan tekanan, suhu dan variabel lainnya. Selain itu, unsur yang sama dapat menghadirkan berbagai jenis mekanisme dan struktur kristalisasi, yang juga mengubah karakteristiknya.

Logam umumnya memiliki susunan kristal sederhana, dengan tingkat aglutinasi atom yang tinggi (yang menyiratkan kepadatan tinggi) dan banyak unsur simetri.

Berkenaan dengan kombinasi, mereka memiliki kecenderungan kuat untuk tidak membentuk senyawa satu sama lain, tetapi mereka memiliki afinitas untuk unsur-unsur non-logam seperti oksigen dan belerang, yang dengannya mereka membentuk oksida dan sulfat, masing-masing.

Ukuran, bentuk dan susunan partikel logam, yang ditentukan oleh metalografi, merupakan dasar untuk pengenalan sifat fisik yang menentukan plastisitas, kekuatan tarik, kekerasan dan sifat material lainnya. Faktor-faktor ini dapat diubah dengan perlakuan termal (siklus pemanasan dan pendinginan terkontrol) atau mekanis (penempaan, penggulungan, pembuatan profil, dll.)

Related Posts