Apakah Pengertian Perencanaan Usaha

Pengertian perencanaan usaha adalah suatu proses penentuan visi, misi dan tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program dan anggaran yang diperlukan untuk menjalankan suatu usaha atau bisnis tertentu.

Pengertian perencanaan adalah merupakan suatu fungsi manajemen yang berhubungan dengan pemilihan visi, misi dan tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program dan anggaran. Dari kedua pengertian di atas sekarang dapat didefinisikan arti perencanaan usaha yaitu sebagai proses penentuan visi, misi dan tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program dan anggaran yang diperlukan untuk menjalankan suatu usaha atau bisnis tertentu.

Mengapa harus menyusun perencanaan usaha ?

  • Untuk Mengatur Dengan Siapa Harus Bekerjasama
  • Untuk Mendapatkan Kontrak Besar
  • Untuk Menunjukkan Bahwa Bisnis Ini Layak Dan Menguntungkan
  • Untuk Mendapatkan Pembiayaan Bank
  • Untuk Mendapatkan Dana Investasi
  • Untuk Menarik Tenaga Kerja Inti
  • Untuk Memotivasi Dan Fokus

Sifat dan Manfaat Perencanaan Usaha adalah :

  • Berkesinambungan dan estimasi, artinya perencanaan usaha dibuat dan dipersiapkan untuk tindakan yang berkelanjutan serta perkiraan-perkiraan tentang kondisi di masa datang.
  • Preparasi dan fleksibel, artinya perencanaan usaha dibuat sebagai persiapan, yaitu pedoman untuk tindakan-tindakan yang akan dilaksanakan yang disesuaikan dengan lingkungan bisnis yang dihadapi.
  • Fokus, artinya perencanaan usaha dibuat berdasarkan visi, misi tertentu serta tujuan yang jelas.
  • Rasional dan faktual, artinya perencanaan usaha dibuat berdasarkan pemikiran yang masuk akal, realistik, berorientasi masa depan serta didukung dengan fakta-fakta yang ada.
  • Operasional, artinya perencanaan usaha dibuat sesederhana mungkin, rinci serta dapat dilaksanakan.

Tujuan Perencanaan usaha

Dalam suatu kegiatan usaha, merencanakan merupakan suatu aspek yang sangat penting dalam proses pengembangan sebuah usaha. Dengan perencanaan yang benar, maka dapat membantu seseorang wirausaha dapat menetapkan target jangka panjang dan jangka pendek dari bisnis baru yang diinginkan.

Langkah-langkah dalam perencanaan usaha

  • Analisis pasar, adalah suatu penganalisasisan atau penyelenggaran untuk mempelajari berbagai masalah pasar. Analisis pasar dilakukan setelah produk sudah ditentukan, dan menejemen sudah siapkan, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengadakan analisa pasar. Maksudnya agar ketika produk peternakan yang kita usahakan sudah berproduksi dengan baik dan manajemen yang dilakukan sudah benar maka kita tidak akan bingung mau di kemanakan produk yang telah kita buat.
  • Mencari informasi harga sarana produksi, Informasi harga yang utama harus diketahui oleh seorang pengusaha agribisnis unggas petelur adalah harga : kandang, pakan, pullet, obat, vitamin, peralatan dll.
  • Menghitung biaya produksi, Biaya produksi dapat dibedakan dua yaitu biaya investasi atau biaya tetap dan biaya variabel atau biaya tidak tetap. Biaya investasi adalah biaya yang pada umumnya dikeluarkan pada awal kegiatan proyek dalam jumlah yang cukup besar.
  • Menghitung pendapatan, Pendapatan dari usaha budidaya unggas petelur adalah telur, unggas afkir yaitu baik unggas-unggas yang tidak produktif dari hasil culling pada periode produksi maupun unggas culling karena masa produksinya sudah berakhir serta kotoran (pupuk kandang). Jadi jumlah pendapatan adalah pendapatan dari total dari jumlah telur yang diproduksi ditambah pendapatan dari penjualan unggas afkir dan penjualan pupuk kandang.Menghitung hasil usaha, Hasil usaha dapat dihitung setelah diketahui total dari pendapatan dan biaya. Suatu usaha dikatakan untung apabila pendapatan lebih besar daripada biaya produksi.

Cara membuat perencanaan usaha adalah :

  • Jenis Usaha, Tahap pertama dari sebuah bisnis plan tentu saja menentukan jenis usaha apa yang akan dijalankan. Ini penting, karena berkaitan dengan strategi selanjutnya. Jenis usaha dagang atau jasa tentu mempunyai karakteristik dan strategi yang berbeda. Sebaiknya awali dengan satu jenis usaha terlebih dahulu agar bsa lebih fokus memulainya.
  • Lokasi Usaha,Tahap berikutnya adalah menentukan dimana usaha akan dijalankan. Penentuan lokasi usaha akan berpengaruh pada anggaran keuangan yang harus disediakan. Apakah di rumah sendiri atau harus menyewa tempat usaha. Untuk jenis usaha tertentu, lokasi usaha juga berpengaruh pada tingkat keberhasilan. Beberapa jenis usaha seperti bengkel kendaraan, warung makanan menuntut lokasi yang strategis. Sementara usaha seperti bisnis online tidak terlalu bergantung pada lokasi usaha.
  • Besarnya Modal, Tahap berikutnya dalam merumuskan sebuah bisnis plan adalah seberapa besar modal yang dimiliki termasuk berasal darimana sumber pendanaan modal tersebut. Bisa dari modal sendiri maupun join capital dengan rekanan. Untuk memulai sebuah bisnis kecil, sebaiknya modal berasal dari tabungan pribadi agar keuntungan yang diperoleh bisa diakumulasikan untuk perputaran modal kerja. Hindari memulai usaha dengan modal yang bersumber dari hutang.
  • Proyeksi Laba Rugi,Proyeksi laba rugi berguna untuk pedoman dalam menjalankan bisnis. Berapa laba per bulan yang kita inginkan, target penjualan dan perkiraan biaya operasional yang kita tetapkan, dan lain-lain. Pada awalnya proyeksi bisa dibuat berdasarkan perkiraan. Setelah usaha berjalan, proyeksi ini bisa kita rubah sesuai kondisi riil usaha kita. Untuk bisa mencapai laba yang diinginkan, dibutuhkan sebuah strategi bisnis yang baik.
  • Strategi Bisnis, Sebuah usaha sebaiknya tidak dibiarkan berjalan sekedarnya. Jika kita menginginkan sebuah hasil yang maksimal, dibutuhkan sebuah strategi yang baik yang meliputi penetapan harga jual, pemasaran atau media promosi lainnya. Strategi inilah yang nantinya akan membedakan hasil usaha kita dengan usaha orang lain.
  • Evaluasi Berkala, Ketika usaha sudah berjalan, maka tahapan terakhir adalah perlunya membuat sebuah evaluasi apakah semuanya sudah berjalan sesuai rencana bisnis yang sudah dibuat. Penjualan adalah muara dari seluruh strategi yang kita jalankan. Jika usaha sudah berjalan cukup lama namun omset usaha masih sangat kecil, atau laba yang dihasilkan tidak sesuai dengan proyeksi, mungkin ada beberapa hal yang harus segera kita benahi. Evaluasi berkala bisa dilakukan setiap 3 bulanan atau 6 bulanan sekali.