5 Fungsi Krista Pada Mitokondria

Krista adalah bagian membran mitokondria sebelah dalam mempunyai lipatan-lipatan yang masuk ke dalam matriks dari mitokondrion. Sehingga memperluas lapisan permukaan membran sebelah dalam banyak mengandung enzim transport elektron dan enzim oksidasi fosforilasi. Krista Mitokondria adalah bagian dalam lapisan membrane dari mitokondria yang mengandung lipatan-lipatan atau merupakan saluran. Di bawah ini akan diberikan 5 fungsi krista pada mitokondria.

Fungsi krista dalam mitokondria

  1. Tempat sintesis polisakaria seperti mucus, selulosa, hemiselulosa dan pectin (penyusun dinding sel tumbuhan).
  2. Krista dalam mitokondria berfungsi membentuk membran plasma
  3. Lalu membentuk kantong sektresi untuk membungkus zat yang akan dikeluarkan sel, seperti protein, glikoproteion, karbohidrat dan lemak
  4. Kemudian juga membentuk akrosom pada sperma, kuning telur pada sel telur dan lisosom.
  5. Membentuk kantong (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil, berisi enzim dan bahan-bahan lain.

Apa Yang Dimaksud Krista Mitokondria

Yang dimaksud krista adalah lipatan di membran dalam mitokondria. Namanya berasal dari bahasa Latin untuk lambang atau bulu-bulu, dan memberikan bentuk keriput pada membran bagian dalam, memberikan sejumlah besar area permukaan untuk terjadinya reaksi kimia. Ini membantu respirasi seluler aerobik, karena mitokondria membutuhkan oksigen. Cristae dipenuhi dengan protein, termasuk ATP sintase dan berbagai sitokrom.

krista mitokondria

3 Model Organisasi Membran Dalam Mitokondria

Dengan penemuan sifat membran ganda mitokondria, para pelopor penelitian ultrastruktural mitokondria mengusulkan model yang berbeda untuk organisasi membran dalam mitokondria. Tiga model yang diusulkan adalah:

  1. Baffle model. Menurut Palade, membran bagian dalam mitokondria berbelit-belit dengan cara baffle dengan bukaan lebar ke arah ruang intra-kristal. Model ini memasuki sebagian besar buku pelajaran dan diyakini secara luas untuk waktu yang lama.
  2. Model Septa. Sjöstrand menyarankan agar lembaran membran bagian dalam direntang seperti septa (jamak septum) melalui matriks, memisahkannya menjadi beberapa kompartemen yang berbeda.
  3. Model persimpangan Crista. Daems dan Wisse mengusulkan bahwa krista terhubung ke membran batas dalam melalui struktur tubular yang ditandai dengan diameter yang agak kecil, disebut persimpangan krista (CJs). Struktur-struktur ini ditemukan kembali baru-baru ini oleh EM tomography, yang mengarah pada pembentukan model yang saat ini diterima secara luas ini.

Related Posts