Bagian biji

Biji adalah organ di mana tanaman menyebar dan berkembang biak. Oleh karena itu, organ ini memiliki kapasitas untuk meregenerasi tanaman yang lengkap. Untuk ini, ia memiliki beberapa jaringan yang berbeda yang akan memungkinkan totipotensi sel dan energi yang sesuai untuk mulai tumbuh sampai akar dan daun mampu menghasilkan energi mereka sendiri dan mengumpulkan nutrisi. Meskipun benih adalah metode penyebaran tanaman yang paling luas, ada cara lain yang digunakan beberapa tanaman untuk membelah, meskipun mereka aseksual, sehingga mereka tidak menghasilkan individu baru secara genetik.

Ketika bakal biji dikecambahkan oleh gamet jantan di bunga, pembentukan benih dimulai. Dari penyatuan dua gamet, bagian terpenting dari benih terbentuk, embrio, yang akan mengembangkan seluruh tanaman. Embrio dapat dibagi menjadi empat bagian. Radikula adalah sketsa akar utama yang sudah terbentuk di dalam embrio yang menunggu untuk berkecambah. Di sisi berlawanan dari biji ke radikula kita menemukan plumula, yang pada gilirannya jaringan germinal yang akan memunculkan seluruh bagian daun. Di antara keduanya adalah hipokotil, jaringan struktural yang akan berfungsi sebagai batang untuk memindahkan bulu-bulu dari tanah dan mencapai cahaya. Selain itu, kotiledon juga ada dalam biji, atau hanya satu tergantung pada apakah tanaman itu dikotil atau monokotil. Fungsi kotiledon adalah berfungsi sebagai daun, melakukan fotosintesis, hingga terbentuk daun sejati dan dapat menghasilkan energi yang cukup bagi tanaman.

Selain embrio, benih harus memiliki jaringan lain yang membantu mereka berkembang dan mempertahankan diri selama waktu yang tidak menguntungkan. Endosperma yang menyentuh embrio adalah jaringan cadangan nutrisi yang akan dimanfaatkan embrio untuk mulai membentuk jaringan akar dan daun, setelah mulai berkecambah. Zat cadangan biasanya lemak, terutama minyak, atau albumin. Endosperma terbentuk dari salah satu dari dua bakal biji yang ada selama pembuahan. Sementara satu akan memunculkan embrio, yang lain, tidak dibuahi, akan menimbulkan endosperma, yang karenanya akan menjadi jaringan haploid.

Bibit adalah lapisan terluar dan melakukan fungsi pelindung benih. Tergantung pada spesies tanaman, episperma dapat memiliki jumlah lapisan yang bervariasi. Banyak tumbuhan memiliki 2 lapisan: testa, yang merupakan lapisan luar, dan lapisan dalam yang disebut tegmen, kedua lapisan tersebut kering dan pada beberapa spesies dapat direduksi menjadi hanya satu lapisan sel. Pada spesies tumbuhan, gymnospermae, yang memiliki 3 lapisan disebut: sarcotesta yang merupakan lapisan berdaging dan lunak, yang sering menyimpan minyak aromatik, sclerotesta lapisan jenis kayu dan endotesta. Variasi epitesta merupakan karakter taksonomi yang digunakan misalnya untuk katalog benih dari situs arkeologi. Bibit selama perkecambahan juga melakukan fungsi penyerapan air.

Related Posts