Gangguan atau Kelainan pada Sistem Rangka Manusia

Beberapa gangguan atau kelainan pada sistem rangka manusia adalah:

  • fraktur
  • kifosis
  • skoliosis
  • Ostemielitis
  • Osteoporosis

Apa itu Fraktur ?

Fraktur adalah kondisi medis di mana kontinuitas tulang patah. Persentase patah tulang yang signifikan terjadi karena benturan atau tekanan gaya tinggi.

Namun, fraktur mungkin juga merupakan akibat dari beberapa kondisi medis yang melemahkan tulang, misalnya osteoporosis, beberapa kanker, atau osteogenesis imperfecta (juga dikenal sebagai penyakit tulang getas). Fraktur yang disebabkan oleh kondisi medis dikenal sebagai fraktur patologis.

Apa itu Kifosis ?

Kyphosisadalah kelengkungan cembung yang berlebihan dan tidak wajar seperti yang terjadi di daerah toraks dan sakral. (Kelengkungan lordotic cekung yang tidak normal pada daerah serviks dan lumbar tulang belakang disebut lordosis.)

Kifosis dapat disebut roundback atau bungkuk Kelso. Ini bisa disebabkan oleh penyakit cakram degeneratif; kelainan perkembangan, paling umum penyakit Scheuermann; osteoporosis dengan fraktur kompresi vertebra; multiple myeloma; atau trauma. Tulang belakang toraks normal memanjang dari vertebra 1 ke 12 dan harus memiliki sudut kyphotic, mulai dari 20 ° hingga 45 °. Ketika “kebulatan” tulang belakang atas meningkat melewati 45 ° itu disebut kyphosis atau “hyperkyphosis”.

Kifosis Scheuermann adalah bentuk hiperkiposis yang paling klasik dan merupakan hasil dari vertebra terjepit yang berkembang selama masa remaja. Penyebabnya saat ini tidak diketahui dan kondisinya tampaknya multifaktorial dan terlihat lebih sering pada pria daripada wanita.

Dalam arti deformitas, itu adalah lengkungan patologis tulang belakang, di mana bagian-bagian dari tulang belakang kehilangan sebagian atau seluruh profil lordotik mereka. Ini menyebabkan membungkukkan punggung, dilihat sebagai postur membungkuk.

Apa itu Skoliosis ?

Skoliosis adalah kondisi melengkungnya tulang belakang ke samping secara tidak normal. Penyakit ini lebih sering terjadi pada anak-anak sebelum masa pubertas dengan kisaran usia 10 hingga 15 tahun. Anak laki-laki dan perempuan memiliki risiko yang sama untuk mengidap skoliosis ringan, namun anak perempuan lebih rentan untuk mengalami perburukan gejala sehingga memerlukan penanganan yang memadai.

Apa itu Ostemielitis ?

Osteomielitis adalah infeksi tulang. Gejala mungkin termasuk rasa sakit pada tulang tertentu dengan kemerahan, demam, dan kelemahan di atasnya. Tulang panjang lengan dan kaki paling sering terlibat pada anak-anak, sedangkan kaki, tulang belakang, dan pinggul paling sering terlibat pada orang dewasa.

Penyebab Ostemielitis adalah infeksi bakteri; jarang, infeksi jamur. Ini dapat terjadi karena penyebaran dari darah atau dari jaringan di sekitarnya.  Risiko terkena osteomielitis termasuk diabetes, penggunaan obat intravena, pengangkatan limpa sebelumnya, dan trauma pada area tersebut. Diagnosis biasanya dicurigai berdasarkan gejala. Ini kemudian didukung oleh tes darah, pencitraan medis, atau biopsi tulang.

Apa itu Osteoporosis

Osteoporosis adalah penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa massa tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang yang dapat akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang.

Kelainan atau penyakit pada sistem rangka

Kelainan atau penyakit pada sistem rangka dapat di sebabkan adanya gangguan pada tulang, persendian, susunan ruas-ruas tulang belakang dan fisiologisnya.

a.  Gangguan pada tulang

Sebagian besar gangguan pada tulang adalah berupa retak atau patah tulang  (fraktura).

Macam-macam gangguan pada tulang karena fraktura adalah:

  • Fraktura sederhana, adalah patah tulang yang tidak menyebabkan rusaknya jaringan sekelilingnya (otot dan kulit).
  • Fraktura kompleks, adalah merupakan patah tulang yang mampu merobek otot atau kulit. Pada fraktura kompleks, ujung patahan tulang dapat menembus kulit dan muncul  ke permukaan luar. Oleh karena itu, fraktura kompleks sering di sebut juga fraktura terbuka
  • Fraktura sebagian, adalah patah tulang yang tidak terlalu serius, hanya berupa retak pada tulang.
  • Fraktura berganda, adalah patah tulang pada beberapa tempat yang terjadi pada satu tulang.

Description: http://2.bp.blogspot.com/-rsEyRMU5v38/UJ8xQcrpyjI/AAAAAAAAAG8/VGi05QPFH0g/s200/fraktur.jpg

b. Gangguan pada persendian

Gangguan pada persendian dapat menyebabkan tulang tidak dapat bergerak secara optimal dan sering kali menimbulkan rasa nyeri.

Gangguan yang terjadi pada persendian adalah:

  • Dislokasi, adalah gangguan persendian yang menyebabkan sendi bergeser dari kedudukan semula. Dislokasi terjadi karena ligamen atau jaringan penggantung rusak/sobek.
  • Keseleo, adalah gangguan persendian yang terjadi akibat gerakan mendadak yang tidak biasa di lakukan. Gerakan ini dapat menyebabkan ligament tertarik, tetapi tidak menyebabkan bergesernya posisi persendian. Rasa sakit cukup hebat yang di sertai pembengkakan terjadi pada daerah yang terkilir.
  • Ankilosis, adalah gangguan persendian yang mengakibatkan tulang tidak dapat di gerakkan lagi.
  • Arthritis, adalah gangguan persendian berupa peradangan pada beberapa sendi yang di sertai rasa nyeri dan sakit.
Berikut ini beberapa gangguan persendian yang termasuk arthritis yaitu :
  • osteoartritis, adalah tipe arthritis yang disebabkan oleh penipisan kartilago sehingga gerakan sendi menjadi terganggu
  • goutartritis, adalah tipe arthritis yang di sebabkan opleh kegagalan metabolisme asam urat sehingga terjadi penimbunan asam urat di dalam sendi. Kebanyakan terjadi pada persendian jari-jari (biasa ditandai dengan ruas-ruas jari yang membesar).
  • rematoid, adalah tipe arthritis lainnya yang terjadi pada jaringan penghubung sendi (tulang rawan). Gangguan tersebut dapat berupa peradangan atau pengapuran pada jaringan tulang rawan sehingga sendi sulit untuk di gerakkan.

c.  Gangguan pada susunan ruas-ruas tulang belakang

Gangguan pada susunan ruas-ruas tulang belakang dapat terjadi karena adanya perubahan posisi  dari ruas-ruas tulang belakang. Hal ini dapat di sebabkan  oleh kebiasaan posisi duduk yang salah atau bawaan sejak lahir.

Contoh gangguan pada susunan ruas-ruas tulang belakang :

  • Lordosis, adalah gangguan yang mengakibatkan ruas-ruas tulang belakang terlalu bengkok kea rah  depan sehingga posisi kepala tampak seperti tertarik ke belakang.
  • Kifosis, adalah gangguan ang mengakibatkan ruas-ruas tulang bnelakang terlalu bengkok ke arah belakang sehingga badan penderita menjadi begkok.
  • Skoliosis, adalah gangguan yang mengakibatkan ruas-ruas tulang belakang melengkung ke kanan atau ke kiri.
  • Sublikasi, adalah gangguan yang terjadi pada ruas-ruas tulang belakang di daerah leher akibat posisi kepala mengalami perubahan sehingga kepala tertarik ke arah kiri atau kanan. Sublikasi dapat terjadi karena kecelakaan atau gerakan yang melebihi batas.

d.  Gangguan fisiologis

Gangguan fisiologis dapat terjadi antara lain akibat tulang mengalami kekurangan nutrisi, baik berupa vitamin ataupun mineral. Selain itu, gangguan ini dapat pula terjadi karena adanya gangguan sistem hormon.

Contoh gangguan fisiologis pada sistem rangka adalah:

  • Osteoporosis, adalah gangguan tulang yang terjadi karena kekurangan hormon (misalnya tesrosteron pada laki-laki dan progesteron pada perempuan). Akibatnya, tulang-tulang menjadi rapuh dan mudah patah.Mikrosepalus
  • Mikrosepalus, adalah gangguan pertumbuhan tulang-tulang tengKorak Karena kekurangan zat kapur pada saat bayi. Akibatnya, kepala menjadi kecil sehingga akhirnya akan berpengaruh juga pada keseimbangan mental.
  • Rakitis, adalah penyakit tulang yang disebabkan oleh kekurangan vitamin D. kekurangan vitamin D dapat mengakibatkan sel-sel tulang sedikit memperoleh zat kapur sehingga tulang-tulang cenderung lunak. Penderita rakitis sering kali memlikik kaki berbentuk huruf O atau X.
  • Kelainan akibat penyakit lain, Gangguan tulang dapat juga terjadi akibat pengaruh penyakit lain, misalnya penyakit tuberculosis tulang dan tumor ganas. Kedua macam penyakit tersebut dapat menyebabkan tulang menjadi busuk atau rusak.

E. Kelainan pada sistem otot

Otot merupakan komponen utama dalam sistem gerak. Sebagian besar gerak berasal dari aksi otot. Dengan demikian, adanya kelainan atau penyakit pada sistem otot akan berakibat pada mekanisme gerak.

Beberapa macam kelainan pada otot :

  • Atrofi, adalah penurunan fungsi otot dalam berkontraksi sehingga ukuran otot menjadi menyusut (kecil). Atrofi dapat di sebabkan oleh penyakit poliom yelitis. Penyakit ini dapat mengakibatkan kerusakan pada saraf yang mengkoordinir kerja otot. Gangguan atrofi dapat di perkecil antara lain dengan terapi kejutan listrik dan teknik pijatan.
  • Hipertropi, adalah kebalikan dari atrofi, hipertrofi menyebabkan otot berkembang  menjadi lebih besar dan kuat di bandingkan dengan sebelumnya. Hipertrofi di sebabkan oleh aktivitas otot yang berlebihan. Misalnya, akibat latihan olahraga dan bekerja berat.
  • Hernia abdominal, adalah gangguan otot yang di sebabkan oleh sobeknya dinding otot perut. Akibatnya sebagian usus bergerak ke arah rongga perut dan masuk ke dalam bekas
  • Kram, adalah suatu keadaan yang menyebabkan otot tidak mampu lagi berkontraksi dan dapat menimbulkan rasa sakit bila di paksa berkontraksi. Kram tejadi akibat kontraksi yang berlangsung secara terus menerus.
  • Distrofi, adalah penyakit otot yang bersifat kronis dan di perkirakan termasuk semacam penyakit bawaan.
  • Tetanus, adalah penyakit kejang pada otot yang di sebabkan  oleh infeksi bakteri (Clostridium Tetani) yang masuk ke dalam luka
  • Kaku leher, adalah peradangan pada otot trapesius leher yang berakibat leher menjadi sakit dan terasa kaku jika di gerakkan. Penyebabnya karena hentakkan kesalahan gerak.
  • Miastenia gravis, adalah penyakit yang menyebabkan otot melemah dan cenderung  lumpuh. Penyakit ini bisa menyerang otot-otot di sekitar kelopak mata, muka, leher, dan anggota gerak.