Jelaskan Sistem Kekebalan Tubuh Manusia

Manusia memiliki kekebalan tubuh di dalam dirinya, kekebalan ini bisa menolak berbagai penyakit atau virus tertentu. Sistem kekebalan tubuh atau sistem imun adalah sistem perlindungan dari pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme sehingga tidak mudah terkena penyakit.

Sistem kekebalan tubuh manusia sangat bervariasi antar individu tetapi relatif stabil dari waktu ke waktu dalam diri seseorang. Kemajuan konseptual dan teknologi baru-baru ini telah memungkinkan analisis sistem imunologi, yang mengungkapkan komposisi sel imun dan protein dalam populasi individu yang sehat. Kisaran variasi dan beberapa pengaruh spesifik yang membentuk sistem kekebalan individu sekarang menjadi lebih jelas.

Sistem kekebalan tubuh manusia berbeda-beda sebagai konsekuensi dari pengaruh yang diwariskan dan yang tidak dapat diwariskan, tetapi mikroba simbiotik dan patogen serta pengaruh yang tidak diwariskan lainnya menjelaskan sebagian besar variasi ini. Memahami kapan dan bagaimana pengaruh semacam itu membentuk sistem kekebalan tubuh manusia adalah kunci untuk mendefinisikan metrik kesehatan imunologis dan memahami risiko penyakit yang diperantarai kekebalan dan penyakit menular.

Sistem Kekebalan Tubuh

Sistem kekebalan tubuh, yang terdiri dari sel-sel khusus, protein, jaringan, dan organ, melindungi manusia terhadap kuman dan mikroorganisme jahat setiap hari. Dalam kebanyakan kasus, sistem kekebalan melakukan fungsi yang besar yaitu dengan menjaga manusia agar tetap sehat dan mencegah infeksi. Tapi kadang-kadang apabila terjadi masalah dengan sistem kekebalan tubuh ini dapat menyebabkan penyakit dan infeksi.

Jika sistem imun bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh.

Sebaliknya, jika sistem imun melemah, maka kemampuannya untuk melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus penyebab demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh. Sistem imun juga memberikan pengawasan terhadap pertumbuhan sel tumor. Terhambatnya mekanisme kerja sistem imun telah dilaporkan dapat meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker.

Faktor yang mempengaruhi kekebalan tubuh:

  1. Infeksi, Pada penderita infeksi berat dapat mengalami gangguan kekebalan tubuh sehingga sering menderita komplikasi infeksi lain. Misalnya penderita infeksi berat yang dirawat di ICU.
  2. Penyakit ganas, Penyakit ganas misalnya kanker dapat menekan sistem kekebalan tubuh sehingga mudah mendapat komplikasi infeksi
  3. Obat-obatan, Beberapa jenis obat-obatan dapat menekan sistem kekebalan tubuh seperti golongan kostikosteroid misalnya penggunaan prednison jangka panjang, obat anti kanker dan lain-lain. Oleh karena itu bagi penderita yang mendapat obat-obat tersebut perlu pengawasan yang baik supaya tidak terjadi komplikasi infeksi.
  4. Gangguan gizi, Seseorang  yang mengalami kekurangan gizi (protein, vitamin dan mineral) akan mengalami gangguan kekebalan tubuh karena zat-zat tersebut sangat diperlukan pada system kekebalan tubuh. Protein merupakan zat pembentuk imunoglobulin, komplemen serta sel-sel kekebalan tubuh dan lain-lain.

Fungsi Sistem Kekebalan Tubuh

  1. Melindungi tubuh dari serangan benda asing atau bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh.
  2. Menghilangkan jaringan sel yang mati atau rusak (debris cell) untuk perbaikan jaringan.
  3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal.
  4. Menjaga keseimbangan homeostatis dalam tubuh.

Jenis sistem kekebalan tubuh manusia adalah :

  1. Kekebalan tubuh yang tidak spesifik, Disebut tidak spesifik karena sistem kekebalan tubuh ini ditujukan untuk menangkal masuknya segala macam zat dari luar yang asing bagi tubuh yang dapat menimbulkan kerusakan tubuh/ penyakit seperti  berbagai macam bakteri, virus,  parasit atau zat-zat yang berbahaya bagi tubuh. Misalnya kulit yang luka, gangguan keasaman lambung, gangguan gerakan usus atau gangguan proses penelanan kuman/ zat asing oleh sel darah putih (sel leukosit).
  2. Kekebalan tubuh spesifik, Bila masuknya kuman/zat asing tidak dapat ditangkal oleh daya tahan tubuh  yang tidak spesifik seperti yang telah dijelaskan di atas, maka diperlukan sistem kekebalan tubuh dengan tingkat yang lebih tinggi atau spesifik untuk mencegah masuknya kuman- kuman tertentu yang lolos dari pertahanan tubuh yang tidak spesifik.

Komponen sistem kekebalan tubuh adalah:

  • Imunoglobulin G : Berperan pada reaksi kekebalan sekunder (lanjutan).
  • Imunoglobulin A :Terdapat pada permukaan selaput lendir misalnya saluran cerna atau saluran napas.
  • Imunoglobulin E :Imunoglobulin ini menempel pada sel mast yang bila berikatan dengan zat asing akan menyebabkan pecahnya sel mast, yang mempunyai fungsi untuk menimbulkan reaksi peradangan yang bertujuan untuk memusnahkan kuman atau zat berbahaya dari luar.
  • Imunoglobulin D : Kadarnya sangat kecil dan fungsinya belum jelas.
  • Sistem kekebalan humoral, Sistem kekebalan ini terdiri dari 5 jenis antibodi (imunoglobulin) yaitu  imunoglobulin  M, G,A, E dan  D.
  • Imunoglobulin M: Antibodi ini berperan pada reaksi kekebalan awal misalnya terhadap penyakit infeksi tahap awal. Antibodi ini tidak dapat ditransfer dari ibu ke janin melalui plasenta (ari-ari).
  • Sistem kekebalan selular (Imunitas selular), diperankan oleh sel limfosit T dan sel monosit/makrofag. Untuk    melaksanakan fungsinya, sel kekebalan akan berhubungan satu sama lain (kontak antar sel) melalui zat yang disebut sitokin yang diproduksi oleh sel terkait.

Related Posts