Distribusi menurut usia dan jenis kelamin dalam suatu populasi

Distribusi usia suatu populasi menentukan sebagian pertumbuhannya di masa depan. Jika individu yang lebih tua mendominasi, di masa depan akan terjadi kematian yang tinggi, sedangkan jika mayoritas adalah remaja, populasi akan segera bertambah. Untuk mempelajari distribusi usia suatu populasi, penting untuk memilih rentang usia, yang harus cukup ilustratif tetapi tidak kecil. Setidaknya, tiga kelas usia harus ditetapkan: pra-reproduksi, reproduksi, dan pasca-reproduksi.

Cincin pertumbuhan pohon adalah metode tidak langsung untuk memperkirakan usia.

Untuk menaksir umur, caranya bisa langsung atau tidak langsung:
– Langsung: dengan menandai proses pada saat kelahiran, sehingga dalam pengambilan sampel yang berurutan dapat diketahui umur yang tepat.
– Tidak langsung: metode berdasarkan deteksi struktur morfologi berirama: cincin pertumbuhan di pohon, tanduk ungulata, cangkang beberapa moluska, sisik ikan.
Anda juga dapat memperkirakan usia dengan menghitung tingkat pertumbuhan per tahun, dan memperkirakannya dari ukuran individu pada waktu tertentu. Ini adalah metode yang lebih tidak akurat.

Setelah usia diketahui atau diperkirakan, piramida usia dibangun , yang mewakili persentase individu dalam populasi dalam interval usia tertentu. Sebuah persegi panjang yang panjangnya sebanding dengan persentase ini dicat. Bentuk piramida juga memberi kita informasi tentang masa depan: jika sangat lebar di dasarnya, ada banyak individu muda, di masa depan akan ada banyak reproduksi dan tingkat kematian akan kecil. Jika sempit di dasar, justru sebaliknya yang akan terjadi. Telah ditunjukkan bahwa di semua spesies ada struktur usia tertentu yang sesuai dengan keseimbangan, yang tergantung pada tingkat kematian dan kelahiran spesies. Dan populasi pada saat tertentu juga bisa menjadi tidak seimbang, karena perubahan kondisi lingkungan, gangguan, dll.

The rasio jenis kelamin adalah persentase individu milik setiap jenis kelamin dalam suatu populasi. Biasanya dinyatakan sebagai rasio, misalnya 1:1. Proporsi ini terkadang berubah seiring bertambahnya usia, dan kita berbicara tentang alasan seksual utama (persentase jenis kelamin saat lahir); alasan seksual sekunder (persentase jenis kelamin selama masa pengasuhan ayah); rasio jenis kelamin tersier (selama akhir pengasuhan orang tua) dan rasio jenis kelamin kuaterner (selama usia reproduksi).
Rasio jenis kelamin cukup konstan dalam setiap spesies, dan rasio jenis kelamin yang optimal adalah yang paling adil, karena menjamin kemanjuran biologis yang lebih besar. Namun, pada beberapa spesies rasio jenis kelamin tidak adil. Ini terjadi, misalnya, ketika ada dimorfisme seksual, karena jika satu jenis kelamin lebih tua dari yang lain, biaya perawatannya bisa lebih mahal. Aturan umumnya adalah bahwa alasan seksual yang optimal adalah alasan di mana upaya yang sama diinvestasikan dalam membesarkan satu jenis kelamin sebagai yang lain.

Related Posts