Kekuatan ikatan

Gaya ikat adalah gaya yang mengikat dua atom yang terikat satu sama lain. Kekuatan ikatan juga dapat didefinisikan sebagai sejauh mana atom yang terikat pada atom pusat berkontribusi terhadap valensinya.

Kekuatan ikatan berbanding lurus dengan orde ikatan dan berbanding terbalik dengan panjang ikatan. Selain itu, semakin besar kekuatan ikatan, semakin besar energinya, dan semakin besar energi yang dibutuhkan untuk memisahkan ikatan tersebut. Dua parameter terakhir ini, energi ikatan dan energi disosiasi ikatan, digunakan untuk mengukur kekuatan ikatan.

Menghitung energi ikatan dapat menjadi proses yang panjang dan kompleks, oleh karena itu energi disosiasi ikatan sering digunakan untuk mengukur kekuatan ikatan.

Dalam hal ini, gaya ikat dapat didefinisikan sebagai perubahan entalpi (masukan panas, atau delta H) yang diperlukan untuk memisahkan ikatan zat gas, atau energi yang diperlukan untuk memisahkan dua atom yang terikat. Proses ini selalu bersifat endoterm, yaitu ketika terjadi reaksi mengkonsumsi panas. 

Pada tabel berikut kita melihat beberapa molekul diatomik dan gaya ikatnya.

Untuk menghitung energi disosiasi ikatan dalam molekul poliatomik, banyak kali energi yang diperlukan untuk memisahkan seluruh molekul diambil dan kemudian energi itu dibagi dengan jumlah atom.

Ambil contoh molekul metana: <strong> CH </strong>. Energi yang dibutuhkan untuk memisahkan seluruh molekul adalah 1660 kJ per mol. Jika kita membagi energi ini di antara empat ikatan CH, kita mendapatkan bahwa untuk setiap ikatan energinya adalah 415 kJ. Ini adalah energi rata-rata. Banyak kali energi rata-rata tidak sepenuhnya sesuai dengan yang diperlukan untuk memisahkan setiap atom secara terpisah, karena ikatan juga dipengaruhi oleh atom lain. Dengan kata lain, ketika satu atom hidrogen telah dipisahkan, energi yang dibutuhkan untuk memisahkan yang kedua tidak persis sama. Lagipula perbedaannya kecil.

Parameter lain yang dapat kita pertimbangkan untuk mengukur kekuatan ikatan adalah tumpang tindih orbital atom. Semakin besar tumpang tindih, semakin banyak elektron akan ditempatkan di antara inti, dan ikatan akan memiliki kekuatan yang lebih besar. Perhitungan ini disebut integral tumpang tindih.