Apa Keuntungan Energi Panas Bumi

Keuntungan Energi Panas Bumi adalah :

  • Dapat dibangun di bawah tanah
  • Nol karbon
  • Instalasi yang relatif mudah
  • Energi geotermal dianggap ramah lingkungan dan tidak menyebabkan polusi.
  • Reservoir panas bumi dapat diisi ulang secara alami dan termasuk energi tipe terbarukan.
  • Memiliki potensi listrik sangat tinggi, mencapi 2 tera watt.

Apa itu energi panas bumi ?

Energi Panas Bumi (Geothermal Energy) adalah sumber energi yang relatif ramah lingkungan karena berasal dari panas dalam bumi. Air yang dipompa ke dalam bumi oleh manusia atau sebab-sebab alami (hujan) dikumpulkan ke permukaan bumi dalam bentuk uap, yang bisa digunakan untuk menggerakkan turbin-turbin untuk memproduksi listrik.

Pemanfaatan energi panas bumi (Geothermal) di Indonesia

Meskipun energi panas bumi mampu memperbaharui dirinya sendiri, namun diperlukan perbaharuan secara cepat untuk dapat memenuhi kebutuhan energi masyarakat, kaenanya dibutuhkan proses pembaharuan dalam pemanfaatan energi panas bumi tersebut. Di Indonesia, proses pembaharuan energi panas bumi yang sering dilakukan yaitu dengan cara “hydrothermal convection”.

Proses ini terjadi dengan cara air dingin sisa pemanfaatan energy geothermal, dimasukkan kembali ke dalam kerak bumi. Di kerak bumi air tersebut dipanaskan lagi secara alami yang selanjutnya akan menjadi uap. Uap atau steam ini kemudian naik kembali ke permukaan bumi. Proses yang sangat sederhana ini merupakan salah satu hal positif kenapa kita harus segera menggunakan energi panas bumi ini pada pembangkit tenaga listrik.

Pemanfaatan energi geothermal dapat dibagi menjadi 3 yaitu, untuk menghasilkan energy listrik, penggunaan geothermal secara langsung, dan pemanfaatan geothermal untuk pompa panas. Dari 3 manfaat tersebut, kita akan fokuskan pemanfaatan energy geothermal untuk menghasilkan energy listrik pada pembahasan selanjutnya.

Di Indonesia pemanfaatan energi panas bumi ini masih dibilang rendah, karena sebagian besar listrik di Indonesia 88% lebih dipasok lewat pembangkit listrik berbahan bakar fosil, 42 % batubara, 23% BBM, dan 21% gas alam (geothermal). Sungguh miris melihat situasi ini dimana Indonesia merupakan Negara yang memiliki sumber energy geothermal yang sangat melimpah, yaitu sebesar 40% panas bumi di dunia. Potensi Indonesia dari panas bumi ini untuk pembangkit listrik hampir 30.000 megawatt (MW) atau 4 % saja yang masih dimanfaatkan oleh bangsa Indonesia.

energi panas bumi

Pemanfaatan energi panas bumi untuk pembangkit listrik secara garis besar dilakukan dengan cara melihat resource dari panas bumi tersebut. Apabila suatu daerah memiliki panas bumi yang mengeluarkan uap air (steam), maka steam tersebut langsung dapat digunakan. Steam tersebut secara langsung diarahkan menuju turbin pembangkit listrik untuk menghasilkan energy listrik.

Setelah selesai steam tersebut diarahkan menuju condenser sehingga steam tersebut terkondensasi menjadi air. Air ini selanjutnya di recycle untuk menjadi uap lagi secara alami. Namun, bila panas bumi itu penghasil air panas (hot water), maka air panas tersebut harus di ubah terlebih dahulu menjadi uap air (steam). Proses perubahan ini membutuhkan peralatan yang disebut dengan heat exchanger, dimana air panas ini dialirkan menuju heat exchanger sehingga terbentuk uap air. Dari uap air (steam) ini proses selanjutnya sama dengan penjelasan sebelumnya.

Panas bumi atau geothermal merupakan salah satu sumber energy yang dapat diperbaharui dan berkelanjutan (renewable and sustainable). Panas bumi banyak ditemui di daerah yang memiliki banyak gunung berapi aktif, seperti Indonesia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Jepang, Filipina, Meksiko, dan Islandia. Panas bumi berasal dari dalam permukaan bumi atau lebih tepatnya di bawah kerak bumi (astenosphere hingga lapisan mantel).

Pada daerah tersebut terdapat magma, yang sangat panas dan bersifat mobile, yang terbentuk dari lelehan batuan secara alami. Magma juga berasal dari material radioaktif seperti uranium dan potassium. Energi panas bumi ini sangatlah menjanjikan, karena selain renewable dan sustaible, kekuatan energinya lebih besar dari minyak dan gas bumi. Karenanya, tidak heran jika energi panas bumi ini mulai dikembangkan untuk mrnjadi energi alternatif.

Indonesia sendiri memiliki sumber energi panas bumi yang cukup banyak, Dengan memanfaatkan energy panas bumi, Indonesia bisa berhemat anggaran untuk sumber listrik secara besar-besaran, karena panas bumi ini tidak akan pernah habis. Berdasarkan data kementerian ESDM, potensi panas bumi di dunia yang bisa dimanfaatkan untuk sumber listrik mencapai 113 Giga Watt (GW), dimana 40%-nya dimiliki oleh Indonesia, yaitu sebesar 28 GW.

Kekurangan Energi Geothermal (Panas Bumi)

  1. Biaya modal yang tinggi. Pembangunan pembangkit listrik geothermal memerlukan biaya yang besar terutama pada eksploitasi dan pengeboran.
  2. Pembangunan pembangkit listrik geothermal diduga dapat mempengaruhi kestabilan tanah di area sekitarnya.
  3. Pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya dapat dibangun di sekitar lempeng tektonik di mana temperatur tinggi dari sumber panas bumi tersedia di dekat permukaan.

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Indonesia adalah:

  1. PLTP Kamojang
    PLTP Kamojang terletak di Kab. Garut, Jawa Barat. Merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi tertua di Indonesia yang pertama kali dibuat pada tahun 1982. PLTP ini dioperasikan oleh PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) yang mampu memproduksi hingga 235 MW listrik. PLTP Kamojang terdiri atas lima unit yaitu PLTP Kamojang I, PLTP Kamojang II, PLTP Kamojang III, PLTP Kamojang IV, dan PLTP Kamojang V.
  2. PLTP Lahendong
    Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Lahendong terletak di Sulawesi Utara. Beroperasi pertama kali pada tahun 2004. Dioperasikan oleh PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dan mampu memproduksi listrik hingga 80 MW. Terdiri atas empat unit yaituPLTP Lahendong I, PLTP Lahendong II, PLTP Lahendong III, dan PLTP Lahendong IV.
  3. PLTP Sibayak
    PLTP Sibayak terletak di Gunung Sibayak – Gunung Sinabung, Provinsi Sumatera Utara. Pembangkit yang mampu menghasilkan listrik sebesar 12 MW ini terdiri atas tiga unit yaitu PLTP Sibayak Unit 1, PLTP Sibayak Unit 2, dan PLTP Sibayak Unit 3.
  4. PLTP Ulubelu
    PLTP Ulubelu terletak di Kecamatan Ulubelu, Kab. Tanggamus, Lampung. Pembangkit listrik yang mulai beroperasi pada tahun 2012 ini mampu menghasilkan listrik sebesar 11o MW. PLTP Ulubelu terdiri atas dua unit yakni PLTP Ulubelu Unit 1 dan PLTP Ulubelu Unit 2.
  5. PLTP Gunung Salak
    PLTP Gunung Salak terletak di Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Jawa Barat. Memulai beroperasi pada tahun 1994. Pembangkit yang dioperasikan bersama oleh Chevron Geothermal Indonesia dan PT Pertamina ini mampu menghasilkan energi listrik sebesar 375 MW.
  6. PLTP Darajat
    PLTP Darajat terletak di Gunung Papandayan di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Pembangkit yang dioperasikan bersama oleh Chevron Geothermal Indonesia dan PT Pertamina ini mampu menghasilkan energi listrik sebesar 259 MW dan terdiri atas 3 unit.
  7. PLTP Wayang Windu
    PLTP Wayang Windu terletak di Kab. Bandung, Provinsi Jawa Barat. Beroperasi semenjak tahun 1999. Pembangkit yang dioperasikan oleh Star Energy ini menghasilkan energi listrik sebesar 227 MW