Proses Penetasan Telur Ikan

Penetasan adalah perubahan intracapsular ( tempat yang terbatas ) ke fase kehidupan, hal ini penting dalam perubahan – perubahan morfologi hewan. Penetasan merupakan saat terakhir masa pengeraman sebagai hasil beberapa proses sehingga embrio keluar dari cangkangnya.

Penetasan terjadi karena kerja mekanik dan kerja enzimatik. Kerja mekanik disebabkan embrio sering mengubah posisinya karena kekurangan ruang dalam cangkangnya atau karena embrio lebih panjang dari lingkungannya dalam cangkang. Kerja en zimatik merupakan enzim atau unsur kimia yang disebut chorion dikeluarkan oleh kelenjar endodermal didaerah parink embrio. Gabungan kerja mekanik dan kerja enzimatik menyebabkan telur ikan menetas. Faktor luar yang yang berpengaruh terhadap penetasan telur ikan adalah suhu, oksigen terlarut,pH, salinitas dan intensitas cahaya.

Proses penetasan umumnya berlangsung lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi karena pada suhu yang tinggi proses metabolismo berjalan lebih cepat sehingga perkembangan embrio akan lebih cepat yang berakibat lanjut pada pergerakan embrio dalam cangkang yang lebih intensif. Namur demikian, suhu yang terlalu tinggi atau berubah mendadak dapat menghambat proses penetasan dapat menyebabkan kematian embrio dan kegagalan penetasan. Suhu yang baik untuk penetasan ikan 27 – 30 derajat C.

Cara Penetasan Telur Ikan Gurami

Jumlah telur ikan gurami mencapai 1.500 sampai dengan 2.500 butir/kg induk. Padat tebar telur ikan gurami dalam kolam penetasan antara 4-5 butir/cm2 dan ketinggian air antara 15-20 cm. Kepadatan dihitung per satuan luas permukaan wadah sesuai dengan sifat telur yang mengambang.

Untuk mempertahankan kandungan oksigen terlarut, di dalam media penetasan perlu ditambahkan aerasi kecil tetapi harus dijaga agar telur tidak teraduk.

Kualitas air media penetasan yang baik adalah suhu 29 – 30 oC, nilai pH 6,7 – 8,6 dan bersumber dari air tanah. Bila air sumber mengandung karbondioksida tinggi, nilai pH rendah atau mengandung bahan logam (misalnya besi), sebaiknya air diendapkan dulu selama 24 jam.

Penetasan telur dapat dilakukan pada berbagai wadah, yaitu :

  • Penetasan di kolam pemijahan, Cara ini biasanya dilakukan pada kolam-kolam yang keadaan airnya jernih. Setelah induk minjah maka sarang akan dijaga oleh betinanya, dua – tiga hari kemudian telur menetas menjadi larva di dalam sarang. Setelah 9 – 12 hari larva dapat dipanen.
  • Penetasan dalam wadah terapung di kolam, Satu hari setelah induk bertelur dapat diambil, kemudian di masukkan kedalam ember/baskom dan telur dikeluarkan dari sarang dengan sangat hati-hati agar tidak rusak. Setelah itu telur-telur tersebut dibersihkan dari lemak dan dipindahkan pada tanjer yang terbuat dari strimin halus yang diletakan di tengah kolam.
  • penetasan dalam paso, adalah dilakukan menggunakan baskom/ember yang diietakan pada tempat yang terkena sinar mata hari. Penetasan dengan cara ini memerlukan pegantian air secara teratur dan terukur untuk meniaga kualitas air agar tetap stabil.

Faktor lingkungan yang mempengaruhi penetasan telur adalah:

  • suhu
  • kelarutan oksigen
  • intensitas cahaya
  • pH dan salinitas.

Banyaknya telur yang berhasil menetas menjadi larva dikenal dengan nilai hatching rate (derajat penetasan telur).

Penetasan adalah perubahan intracapsular (tempat yang terbatas) ke fase kehidupan (tempat luas), hal ini penting dalam perubahan-perubahan morfologi hewan. Penetasan merupakan saat terakhir masa pengeraman sebagai hasil beberapa proses sehingga embrio keluar dari cangkangnya. Sebelum dilakukan penetasan telur perlu dilakukan persiapan alat dan wadah penetesan telur. Air bersih diisi ke aquarium/fiber glass/bak untuk wadah penetasan telur ikan.

Sebaiknya sebelum diisi air wadah penetesan terlebih dahulu dicuci dan disanitasi. Demikian juga air yang akan digunakan sebaiknya disaring terlebih dahulu.

Alat yang dibutuhkan saat penetesan telur adalah automatic water heatertermostat (Pemanas) dipasang pada wadah penetesan telur. Fungsi automatic water heatertermostat adalah untuk menstabilkan suhu yang dikehendaki.

Aerator/blower berfungsi untuk mensuplai oksigen terlarut dalam penetasan telur ikan. Selanjutnya aerator dan automatic water heatertermostat dipasang pada wadah penetasan yang telah berisi air. Suhu air pada penetasan adalah 27 – 30 ˚C. Sebaiknya persiapan alat dan wadah penetasan dilakukan sehari sebelum telur ditetaskan.

Telur ditebar merata di dasar wadah penetasan dan diusahakan tidak ada telur yang menumpuk. Penebaran sebaiknya dilakukan sedikit demi sedikit agar tidak terjadi telur menumpuk.

Telur yang menumpuk dapat mengakibatkan kematian. Saat telur menyentuh air pada waktu ditebar ke wadah penetasan, sperma dan telur tersebut mulai aktif. Pada waktu tersebut terjadi pembuahan telur oleh sperma.

Telur yang dibuahi akan menetas setelah 24 – 36 jam. Hal yang perlu diperhatikan dalam penetasan telur ikan patin adalah fluktuasi suhu dan oksigen terlarut dalam air. Perubahan suhu sebaiknya tidak melebihi 2 ˚C. Oksigen terlarut dalam air adalah 6 – 8 ppm.

Penetasan terjadi karena 1) kerja mekanik, oleh karena embrio sering mengubah posisinya karena kekurangan ruang dalam cangkangnya, atau karena embrio telah lebih panjang dari lingkungan dalam cangkangnya (Lagler et al. 1962).

Dengan pergerakan-pergerakan tersebut bagian telur lembek dan tipis akan pecah sehingga embrio akan keluar dari cangkangnya. 2) Kerja enzimatik, yaitu enzim dan zat kimia lainnya yang dikeluarkan oleh kelenjar endodermal di daerah pharink embrio.

Enzim ini disebut chorionase yang kerjanya bersifat mereduksi chorion yang terdiri dari pseudokeratine menjadi lembek. Sehingga pada bagian cangkang yang tipis dan terkena chorionase akan pecah dan ekor embrio keluar dari cangkang kemudian diikuti tubuh dan kepalanya.

penetasan telur ikan

Apa itu Blastulasi ?

Blastulasi adalah roses yang menghasilkan blastula yaitu campuran sel-sel blastoderm yang membentuk rongga penuh cairan sebagai blastocoel. Pada akhir blastulasi, sel-sel blastoderm akan terdiri dari neural, epidermal, notochordal, meso-dermal, dan endodermal yang merupakan bakal pembentuk organ-organ.

Apa itu Glastrulasi

Glastrulasi adalah proses pembelahan bakal organ yang sudah terbentuk pada saat blastulasi.

Apa itu Organogenesis ?

Organogenesis adalag proses pembentukan berbagai organ tubuh berturut-turut bakal organ-organ antara lain susunan syaraf, notochord, mata, somit, lateralis, jantung, aorta, insang, infudibulum dan lipatan-lipatan sirip.

Related Posts