Apa Sajakah Ciri-Ciri Umum Bakteri ?

Bakteri merupakan sebuah hal yang bisa menguntungkan dan merugikan bagi manusia. Berikut ini akan diuraikan dengan singkat mengenai ciri-ciri umum dari bakteri. Mudah-mudahan akan menambah wawasan dan pemahaman kamu tentang bakteri.

Ciri-ciri bakteri

  1. Organisme multiselluler
  2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel
  3. Umumnya tidak memiliki klorofil
  4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
  5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
  6. Hidup bebas atau parasit
  7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
  8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan

Yang dimaksud bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri. Struktur sel bakteri relatif sederhana: tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel-organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Hal inilah yang menjadi dasar perbedaan antara sel prokariot dengan sel eukariot yang lebih kompleks.

Struktur sel bakteri

Semua bakteri memiliki struktur sel yang relatif sederhana. Sehubungan dengan ketiadaan membran inti, meteri genetik (DNA dan RNA) bakteri melayang-layang di daerah sitoplasma yang bernama nukleoid. Salah satu struktur bakteri yang penting adalah dinding sel. Bakteri dapat diklasifikasikan dalam dua kelompok besar berdasarkan struktur dinding selnya, yaitu bakteri gram negatif dan bakteri gram positif.

Bakteri gram positif memiliki dinding sel yang tersusun dari lapisan peptidoglikan (sejenis molekul polisakarida) yang tebal dan asam teikoat, sedangkan bakteri gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang lebih tipis dan mempunyai struktur lipopolisakarida yang tebal. Metode yang digunakan untuk membedakan kedua jenis kelompok bakteri ini dikembangkan oleh ilmuwan Denmark, Hans Christian Gram pada tahun 1884.

Bakteri

Banyak bakteri memiliki struktur di luar sel lainnya seperti flagel dan fimbria yang digunakan untuk bergerak, melekat dan konjugasi. Beberapa bakteri juga memiliki kapsul yang beperan dalam melindungi sel bakteri dari kekeringan dan fagositosis. Struktur kapsul inilah yang sering kali menjadi faktor virulensi penyebab penyakit, seperti yang ditemukan pada Escherichia coli dan Streptococcus pneumoniae.

Bakteri juga memiliki kromosom, ribosom, dan beberapa spesies lainnya memiliki granula makanan, vakuola gas, dan magnetosom. Beberapa bakteri mampu membentuk diri menjadi endospora yang membuat mereka mampu bertahan hidup pada lingkungan ekstrem. Clostridium botulinum merupakan salah satu contoh bakteri penghasil endospora yang sangat tahan suhu dan tekanan tinggi, dimana bakteri ini juga termasuk golongan bakteri pengebab keracunan pada makanan kaleng

Bentuk Bakteri

  • Silinder, Bakteri yang berbentuk silinder seperti kapsul dikenal sebagai bacilli untuk penyebutan jamak dan bacillus untuk penyebutan tunggalnya. Contoh bakteri silinder adalah Lactobacillus acidophilus.
  • Spiral, Bakteri yang berbentuk spiral dikenal dengan nama spirillia untuk penyebutan jamak dan spirillium untuk penyebutan tunggalnya. Contohnya adalah Spirochete.
  • Bulat, Bakteri yang berbentuk bulat disebut cocci untuk penyebutan jamak atau coccus untuk penyebutan tunggalnya. Contohnya adalah S. pneumoniae.

Jenis bakteri berdasarkan lingkungan tempatnya hidup adalah:

  • Aerob, Bakteri ini membutuhkan oksigen agar bisa bertahan hidup. Beberapa jenis bakteri aerob dapat memicu masalah lingkungan, seperti korosi, kekeruhan air, dan bau busuk.
  • Anaerob, Kebalikan dari bakteri aerob, bakteri ini tidak memerlukan oksigen untuk tumbuh. Pada manusia, sebagian besar bakteri anaerob terdapat di saluran pencernaan. Bakteri anaerob berpotensi menjadi penyebab berbagai gangguan kesehatan. Mulai dari tetanus, keracunan serius, dan infeksi gigi.
  • Anaerob fakultatif, Bakteri ini mampu bertahan hidup dengan atau tanpa oksigen. Mereka biasa ditemukan di tanah, air, dan tubuh manusia maupun hewan. Contohnya adalah Salmonella.

Penyakit yang diakibatkan bakteri adalah:

  • Infeksi E.coli, Meski umumnya tidak berbahaya, ada beberapa jenis bakteri Escherichia coli (E.coli) yang bisa memicu gangguan pencernaan. Gejala infeksi bakteri ini umumnya meliputi diare, muntah-muntah, kram perut, hingga darah pada tinja.
  • Difteri, Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheria. Ciri khas difteri adalah terbentuknya selaput berwarna abu-abu yang melapisi tenggorokan dan amandel, sehingga penderita mengalami kesulitan bernapas. Sementara gejala difteri pada tahap awal bisa berupa demam, sakit tenggorokan, serta pembengkakan pada kelenjar getah bening di leher.
  • Infeksi saluran pernapasan bawah, Infeksi ini menyerang paru-paru atau bagian bawah kotak suara. Penyakit-penyakit yang termasuk di dalamnya adalah pneumonia, bronkitis, dan tuberkulosis.

Bakteri yang menghasilkan antibiotik adalah:

  • Streptomyces venezuelae, menghasilkan antibiotik kloramfenikol
  • Streptomyces griseus, menghasilkan antibiotik streptomisin
  • Streptomyces aureofaciens, menghasilkan antibiotik tetrasiklin
  • Penicillium, menghasilkan antibiotik penisilin
  • Bacillus polymyxa, menghasilkan antibiotik polimiksin.

Demikianlah penjelasan mengenai bakteri, semoga bermanfaat.

Related Posts