Apakah Ciri-ciri tumbuhan paku (pteridophyta) ?

Tumbuhan itu banyak sekali macamnya, dan mayoritas tumbuhan-tumbuhan tersebut sangat bermanfaat untuk kehidupan manusia. Salah satu jenis tumbuhan itu adalah pteridophyta. Baiklah, berikut ini admin akan memberikan uraian mengenai ciri-ciri pteridophyta (tumbuhan paku).

Ciri-ciri tumbuhan paku (pteridophyta) adalah:

  • Memiliki akar, batang dan daun ( kormophyta berspora ).
  • Memiliki pembuluh angkut xylem dan floem.
  • Tumbuhan paku memiliki ukuran tubuh yang bervariasi dari tinggi sekitar 2 cm sampai 5 cm.
  • Bentuk tubuh tumbuhan paku bervariasi seperti lembaran, perdu atau pohon seperti tanduk rusa.
  • Tumbuhan paku memiliki batang yang bercabang-cabang menggarpu atau berupa rizoma tumbuh dibawah permukaan tanah.
  • Tumbuhan paku mengalami pergiliran keturunan ( metagenesis ) dari generasi sporofit dan generasi gametofit. Generasi sporofit ialah generasi penghasil spora dan gametofit ialah penghasil gamet.
  • Generasi sporofit memiliki hidup yang lebih lama dan memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan generasi gametofit.
  • Tumbuhan paku berhabitat darat terutama hutan hujan tropis dan ada juga sebagian di air.
  • Kutikula berada pada bagian luas.
  • Memilki klorofit sehingga cara hidupnya fotoautotrof.
  • Tumbuhan paku yang masih muda, biasanya menggulung dan bersisik.

Yang dimaksud tumbuhan paku, paku-pakuan, atau pakis-pakisan adalah sekelompok tumbuhan dengan sistem pembuluh sejati (Tracheophyta) tetapi tidak pernah menghasilkan biji untuk reproduksi seksualnya. Alih-alih biji, kelompok tumbuhan ini melepaskan spora sebagai alat penyebarluasan dan perbanyakannya, menyerupai kelompok organisme seperti lumut dan fungi.

tumbuhan paku

Tumbuhan paku tersebar di seluruh bagian dunia, kecuali daerah bersalju abadi dan lautan, dengan kecenderungan ditemukan tumbuh di tempat-tempat yang tidak subur untuk pertanian. Total spesies yang diketahui sekitar 12.000, dengan perkiraan 1.300 sampai 3000 lebih spesies di antaranya tumbuh di kawasan Malesia (yang mencakup Indonesia).

Pemanfaatan tumbuhan paku (pteridophyta)

Karena kecenderungan untuk tumbuh di tempat marginal, tumbuhan paku bukanlah kelompok tumbuhan yang memiliki peran budaya yang menonjol. Banyak anggotanya menjadi tanaman hias, baik taman, pekarangan, atau ditaruh di pot sebagai tanaman beranda atau dalam rumah (indoor plant). Contoh-contohnya adalah berbagai paku pedang (Nephrolepis), berbagai paku epifit (misalnya paku tanduk rusa, kadaka, Davallia, Drynaria, sering kali tumbuh secara spontan lalu dipelihara), suplir (Adiantum), berbagai paku pohon, dan beberapa paku air untuk penghias akuarium (mis. Ceratopteris thalictroides).

Ental muda beberapa jenis paku dapat menjadi sayur, seperti paku sayur Diplazium esculentum, kadaka (di Taiwan), dan Cyathea (oleh orang Maori di Selandia Baru). Berbagai jenis Azolla bersimbiosis dengan bakteri pengikat nitrogen bebas dari udara (Anabaena azollae). Akibatnya, biomassa Azolla (“azo” berarti berikatan dengan nitrogen) mengandung nitrogen yang tinggi dan dimanfaatkan dalam pertanian sebagai pupuk hijau.

Ada jenis paku yang bersifat sebagai penimbun logam berat dan potensial dalam fitoremediasi, seperti Pteris vittata dan Azolla spp. Spora yang diekstrak dari strobilus Lycopodium dimanfaatkan sebagai lycopodium powder yang biasa digunakan untuk efek ledakan karena akan menyala sangat kuat namun dengan suhu rendah sehingga cukup aman untuk hiburan.

Cara Hidup dan Habitat Pteridophyta

Tumbuhan paku merupakan organisme fotoautotrof, artinya dapat membuat makanan sendiri dengan cara berfotosintesis.

Habitat :

  1. Di tempat lembab (higrofit)
  1. Di air (hidrofit)

Contoh : Azolla pinnata dan Salvinia natans

  1. Permukaan batu

Contoh : Petris sp.

  1. Tanah

contoh : Adiantum cuneatum (suplir), Alsophila glauca (paku tiang)

  1. Tanah berair

contoh : Marsilea sp.

  1. Menempel (epifit) di kulit pohon

contoh : Platycerium bifurcatum (paku tanduk rusa) dan Aspelnium nidus (paku sarang burung).

Tumbuhan paku melimpah dan tumbuh subur di daerah hutan hujan tropis.

Bentuk dan Ukuran Tubuh Pteridophyta

Tumbuhan paku termasuk Cormophyta, berbentuk seperti tumbuhan tingkat tinggi. Ada yang berukuran hanya beberapa sentimeter, misalnya paku air Azolla caroliniana. Ada pula yang seperti pohon dengan tinggi sekitar 5m, misalnya paku tiang Alsophila glauca. pteridophyta

                Tumbuhan paku mengalami pergantian bentuk gametofit dan sporofit. Sporofit mudah dibedakan karena berukuran lebih besar dan bentuk yang lebih kompleks daripada gametofit.

Struktur dan Fungsi Tubuh Pteridophyta Berbentuk Sporofit

Tumbuhan paku pada umumnya berdaun, dan daunnya memiliki urat urat daun. Daun ini ada yang berukuran besar(makrofil) dan kecil(mikrofil).

Tumbuhan paku yang tidak berdaun disebut paku telanjang, misalnya Psilotum.

Daun tumbuhan paku yang muda dan menggulung disebut fiddlehead. Gulungan ini nantinya akan terbuka ketika daun tubuh menjadi dewasa.

Berdasarkan ukuran dan bentuk daunnya, tumbuhan paku dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :

  1. Paku Heterofil, memiliki dua macam daun yang berbeda ukuran dan bentuknya. Contohnya paku sisik naga, yang memiliki sporofil dengan ukuran yang lebih panjang dari tropofil.
  2. Paku homofil, memiliki daun dengan ukuran dan bentuk yang sama. Contohnya suplir.

Daun dewasa dapat dibedakan berdasarkan fungsinya, yaitu

  1. Tropofil, adalah daun yang berfungsi khusus untuk fotosintesis dan tidak mengandung spora.
  2. Sporofil, adalah daun yang menghasilkan spora.

Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dibedakan menjadi :

  • Paku homospora, menghasilkan satu jenis spora dengan bentuk dan ukuran sama.
  • Paku heterospora, menghasilkan dua jenis spora dengan ukuran berbeda.
  • Paku peralihan, menghasilkan spora yang berukuran sama, tapi jenisnya berbeda.

Struktur dan Fungsi Tubuh Pteridophyta Bentuk Gametofit

Gametofit akan membentuk alat kelamin jantan (anteridium) dan alat kelamin betina (arkegonium). Anteridium menghasilkan spermatozoid berflagel, arkegonium menghasilkan ovum.

Pteridophyta berumah satu memiliki gametofit biseksual (membentuk 2 macam alat kelamin), misalnya paku homospora. Pteridophyta berumah dua memiliki gamtofit uniseksual, misalnya paku heterspora dan paku peralihan.

Reproduksi Pteridophyta

  • Metagenesis Tumbuhan Paku merupakan serangkaian proses pergiliran keturunan yang dialami oleh tumbuhan paku (pteridophyta).
  • Dalam siklus hidup tumbuhan paku ini, fase sporofit lebih dominan dibandingkan dengan fase gametofitnya.
  • Gametofit tumbuhan paku berupa protalium, sedangkan sporofitnya berupa tumbuhan paku itu sendiri.

Related Posts