Apakah Ciri-Ciri umum Zygomycota ?

Assalaamu’alaikum wr wb. Selamat berjumpa kembali. Mungkin banyak dari teman-teman yang belum mengetahui apa yang dimaksud dengan  Zygomycota. Oleh karena itu, di bawah ini akan dijelaskan mengenai pengertian Zygomycota dan ciri-ciri umum dari Zygomycota. Semoga bermanfaat banyak buat kamu.

Ciri-ciri Zygomycota adalah :

Anggota kelas ini sebagian besar hidup di darat dan di dalam tanah atau pada bagian tumbuhan dan hewan yang membusuk. Perkembangbiakan jamur dalam kelas ini adalah perkembangbiakan seksual dengan gametangiogami dari dua hifa yang saling sesuai dengan menghasilkan zigospora, sedangkan perkembangbiakan aseksual dilakukan dengan membentuk spora tak berflagel yang berupa sporangiospora atau konidia.

Zygomycota mempunyai hifa senositik, yaitu hifa yang mengandung banyak inti dan tidak mempunyai sekat melintang, jadi hifa berbentuk satu tabung halus yang mengandung protoplast dengan banyak initi. Seperti halnya jamur lain, zygomycota memproduksi dinding sel yang mengandung zat kitin,mereka tumbuh sebagai miselia atau benang-benang yang disebut hifa. Jamur dalam kelas ini disebut sebagai jamur paling tinggi dibandingkan dengan kelas Ascomycota dan Basidiomycota

Zygophores

Zygophores adalah hifa chemotropic aerial yang merupakan organ seks dari Zygomycota, kecuali untuk Phycomyces di mana mereka tidak aerial tetapi ditemukan di substratum. Mereka memiliki dua tipe kawin yang berbeda (+) dan (-). Jenis kawin yang berlawanan tumbuh ke arah satu sama lain karena feromon yang mudah menguap yang dilepaskan oleh untai yang berlawanan, terutama asam trispora dan prekursornya. Setelah dua jenis kawin yang berlawanan telah melakukan kontak awal, mereka menghasilkan zigospor melalui beberapa langkah.

Formasi zygospore adalah hasil dari proses multiple step dimulai dengan zigghores tipe kawin yang kompatibel tumbuh satu sama lain. Setelah kontak antara zygophores telah dibuat, dinding mereka saling menempel, ratakan dan kemudian situs kontak disebut sebagai septum fusi. Ujung zygophore menjadi buncit dan membentuk apa yang disebut progametangia. Septum berkembang dengan ekstensi ke dalam secara bertahap sampai memisahkan gametangia terminal dari basa progametangial.

Pada titik ini zygophore kemudian disebut suspensor. Vesikula berakumulasi pada septum fusi di mana waktu mulai larut. Sedikit sebelum septum fusi benar-benar larut, dinding luar utama mulai menebal. Ini bisa dilihat sebagai bercak gelap di dinding primer saat septum fusi larut. Bercak gelap pada dinding ini akhirnya akan berkembang menjadi struktur berkutil yang membentuk ketebalan dinding zygospore.

Zygomycota

Ketika zigospora membesar, begitu juga struktur kutil sampai ada berdekatan di seluruh sel. Pada titik ini, mikroskopi elektron tidak dapat lagi menembus dinding. Akhirnya kutil mendorong melalui dinding primer dan menggelapkan yang kemungkinan disebabkan oleh melanin.

Meiosis biasanya terjadi sebelum perkecambahan zygospore dan ada beberapa jenis utama perilaku nuklir yang dapat dibedakan. Tipe 1 adalah ketika inti sekering cepat, dalam beberapa hari, menghasilkan dewasa zygospore memiliki inti haploid. Tipe 2 adalah ketika beberapa nukleus tidak berpasangan dan berdegenerasi sebagai gantinya, meiosis ditunda sampai perkecambahan. Tipe 3 adalah ketika inti haploid terus membelah secara mitosis dan kemudian beberapa asosiasi menjadi kelompok dan beberapa tidak. Ini menghasilkan inti diploid dan haploid yang ditemukan di sporangium kuman.

Berikut ciri-ciri umum jamur divisi Zygomycotina:

  1. Bersifat saprofit
  2. Hifanya tidak bersekat dan dinding selnya terbentuk dan zat kitin.
  3. Menghasilkan spora yang dapat diterbangkan oleh angin. Berkembang biak secara aseksual dan seksual: Secara aseksual: Zygomycotina berkembang biak aseksual dengan spora.Secara seksual: Secara seksual jamur berkembang biak dengan konjugasi yang terjadi pada ujung-ujung hifa yang berlainan jenis sehingga terjadi pembengkakan dan pemanjangan di daerah tersebut. Hifa yang membengkak disebut gametangium. Ada nya fusi dan gametangia mengakibatkan terbentuknya zigospora yang mempunyai dinding yang tebal dan tahan terhadap Iingkungan yang buruk.

Yang dimaksud Zygomycota (dibaca zi-go-mi-ko-ta) adalah cendawan yang dicirikan dengan hifa yang tidak bersekat-sekat (aseptae) pada kondisi normal/vegetatif. Cendawan ini bersifat coenocytic (selnya berinti banyak) dan dapat membentuk struktur dorman bersifat sementara yang disebut zigospora.

Dalam klasifikasi lama, Zygomycota dimasukkan bersama-sama Mastigomycota ke dalam kelas Phycomycetes (“jamur ganggang”) berdasarkan ciri khasnya itu, tetapi ternyata keduanya kemudian diketahui menunjukkan banyak ciri yang berlainan, seperti tempat hidup dan banyaknya flagel pada tahap zoospora sehingga ditempatkan secara terpisah.

Struktur Tubuh Zygomycota

  • Sporangium: Ujung cabang Sporangiofor yang menggelembung dan berfungsi membentuk spora atau disebut kotak spora.
  • Rhizoids: bagian tubuh jamur yang berperan sebagai akar.
  • Spora/Sporangiospora, merupakan Spora yang terbentuk dalam kotak spora, sebagai alat perkembangbiakan.
  • Stolon : Hifa yang mendatar dan berada di antara sporangiofor.
  • Hifa: benang-benang halus pada jamur.
  • Hifa bercabang banyak,bersekat atau tidak bersekat.
  • Dinding sel sel tersusun atas kitin.
  • Zygomycota memimiliki miselium yang bercabang banyak dan tidak bersekat-sekat. Hifanya bersifat senositik. Septa hanya ditemukan pada sel-sel bereproduksi.
  • Ada beberapa tipe hifa pada Zygomycota yaitu : -Stolon, hifa yang membentuk jaringan pada permukaan substrat. Misalnya jamur pada roti. -Rizoid, Hifa yang menembus substrat dan berfungsi sebagai jangkar untuk menyerap makanan. -Sporangiofor, Hifa yang tegak dipermukaan substrat dan memiliki sporangium globuler diujungnya.
  • Sporangiosphore / Sporangiofor:Hifa yang muncul tegak ke atas.

Related Posts