Apakah Dampak Polusi Udara Terhadap Kesehatan Manusia

Pada saat ini polusi udara merupakan sesuatu yang mengerikan, karena menurut para ahli dan peneliti dampak polusi udara tersebut sudah dalam taraf membahayakan kesehatan manusia.

Polusi udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.

Polusi udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak polusi udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global. Polusi udara di dalam ruangan dapat mempengaruhi kesehatan manusia sama buruknya dengan polusi udara di ruang terbuka.

Efek langsung dari polusi udara sulit untuk diabaikan. Mata berair, batuk dan kesulitan bernapas adalah reaksi akut dan umum. Diperkirakan 92 persen populasi dunia tinggal di daerah dengan tingkat polusi udara yang berbahaya dan, bahkan pada tingkat yang tampaknya tak terlihat, polusi udara dapat meningkatkan risiko kematian kardiovaskular dan prematur. Polusi udara hampir sama mematikannya dengan tembakau.

Polusi Udara

Paparan polusi udara tingkat tinggi selama kehamilan telah dikaitkan dengan keguguran serta kelahiran prematur, gangguan spektrum autisme dan asma pada anak-anak. Polusi udara dapat merusak perkembangan otak anak-anak, dan pneumonia, yang membunuh hampir 1 juta anak di bawah usia 5 tahun setiap tahun, dikaitkan dengan polusi udara. Anak-anak yang menghirup polusi dengan tingkat yang lebih tinggi juga menghadapi risiko lebih besar terkena infeksi pernapasan jangka pendek dan kerusakan paru-paru.

Kondisi lain yang terkait dengan tingginya tingkat polusi udara termasuk emfisema dan bronkitis kronis, serta kanker paru-paru. Polutan dapat mempengaruhi kesehatan kardiovaskular dengan mengeraskan arteri dan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke, dan bahkan ada bukti yang muncul bahwa polusi udara mungkin terkait dengan kondisi kesehatan mental dan penyakit otak degeneratif seperti penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, dan skizofrenia.

Bagaimana Polusi Udara Merusak Tubuh

Sementara kaitan polusi udara dengan penyakit pernapasan mungkin tampak jelas, hubungannya dengan kesehatan jantung, otak, dan janin kurang. Setidaknya ada dua mekanisme yang memungkinkan polusi udara dapat membahayakan bagian tubuh selain rongga hidung dan paru-paru. Yang pertama berkaitan dengan peradangan, yang merupakan cara tubuh untuk memperbaiki dirinya sendiri setelah cedera atau penyakit.

Ketika sup beracun partikel kimia dan tetesan cairan yang dipancarkan oleh mobil, pembangkit listrik, kebakaran, dan pabrik yang dikenal sebagai materi partikel terhirup, debu beracun mikroskopis dapat mengiritasi saluran hidung dan menghasilkan respons alergi terhadap polusi, dengan gejala seperti batuk dan pilek.

Para ilmuwan percaya bahwa ketika partikel-partikel membuat jalan mereka lebih dalam ke saluran udara dan ke paru-paru, tubuh mungkin salah mengiranya sebagai infeksi, memicu respons peradangan.

Sejak awal revolusi industri, telah terjadi perubahan yang stabil dalam komposisi atmosfer terutama disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil yang digunakan untuk pembangkitan energi dan transportasi. Polusi udara merupakan masalah kesehatan lingkungan utama yang mempengaruhi negara berkembang dan negara maju. Efek dari polusi udara pada kesehatan sangat kompleks karena ada banyak sumber yang berbeda dan efek masing-masing bervariasi dari satu ke yang lain.

Dampak polusi udara terhadap kesehatan manusiaTelah lebih dari dua dasawarsa ini penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan gangguan saluran pernafasan lain selalu menduduki peringkat pertama dari 10 penyakit terbanyak yang dilaporkan oleh pusat-pusat pelayanan kesehatan masyarakat seperti: Puskesmas, Klinik, dan Rumah Sakit. Diketahui bahwa penyebab terjadinya ISPA dan penyakit gangguan saluran pernapasan lain adalah: rendahnya kualitas udara di dalam rumah dan atau di luar rumah baik secara biologis, fisik, maupun kimia.

Hampir semua penyakit dan kematian yang terkait dengan pencemaran udara tersebut tercatat dan dilaporkan oleh Departemen Kesehatan melalui rumah sakit, puskesmas, dinas kesehatan provinsi dan kota/kabupaten.

Namun, baik di tingkat pusat, provinsi, kota atau kabupaten, struktur organisasi yang spesifik menangani penanggulangan berikut pengawasan dampak kesehatan kualitas udara tersebut belum ada di institusi kesehatan. Sehingga, situasi dan kondisi ini dapat memperlemah upaya penanggulangan dampak kesehatan pencemaran udara berikut surveilans-nya. Dimana pada gilirannya, berakibat pada lemahnya informasi tentang kondisi senyatanya dampak kesehatan yang disebabkan oleh pencemaran udara.

Polusi udara yang menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia dan lingkungan adalah:

  • gas karbon monoksida (CO2)
  • Gas sulfur oksida (SO)
  • nitrogen oksida (NO) dan ozon (O3)
  • Gas Karbon monoksida (CO)

Gas karbon monoksida

Gas karbon monoksida di atmosfer dalam keadaan normal konsentrasinya sangat sedikit sekitar 0,1 ppm. Di daerah perkotaan dengan aktifitas penggunaan kendaraan bermotor dan industri yang padat, konsentrasi gas CO dapat mencapai 10 – 15ppm. Gas CO di dalam paru-paru bereaksi dengan hemoglobin pada sel darah merah yang dapat menghalangi pengangkutan oksigen ke seluruh bagian tubuh.

Dampak yang ditimbulkan Gas karbon monoksida adalah :

  1. Pusing/sakit kepala
  2. Rasa mual
  3. Pingsan (ketidak sadaran)
  4. Kerusakan jaringan otak
  5. Sesak nafas
  6. Kematian
  7. Gangguan pada kulit
  8. Gangguan penglihatan (efek jangka panjang)

Gas sulfur oksida (SO), nitrogen oksida (NO) dan ozon (O3)

Dampak negatif adanya penigkatan konsentrasi gas SO, NO dan O3 adalah :

  1. Iritasi mata
  2. Radang saluran pernafasan
  3. Gangguan pernafasan kronis (bronkitis, emfisema dan asma)
  4. Gangguan pada tumbuhan hingga kematian tumbuhan

Related Posts