Apakah Fungsi Kelenjar Timus ?

Kelenjar timus, meskipun mengandung jaringan kelenjar dan menghasilkan beberapa hormon, jauh lebih erat terkait dengan sistem kekebalan tubuh dibandingkan dengan sistem endokrin. Timus melayani peran penting dalam pelatihan dan pengembangan T-limfosit atau sel T, jenis sel darah putih yang sangat penting. Sel T melindungi tubuh dari patogen yang mematikan seperti bakteri, virus, dan jamur. Fungsi kelenjar timus adalah untuk menghasilkan thymosin dan kekebalan tubuh manusia.

Ciri Kelenjar Timus adalah:

  • Kelenjar ini merupakan kelenjar penimbunan hormon somatotrof atau hormon pertumbuhan dan setelah dewasa tidak berfungsi lagi.
  • Kelenjar timus berperan dalam sistem pertahanan tubuh dengan menghasilkan hormone Thymosin, Thymic humoral factor, Thymic factor dan Thymopoietin.
  • Terletak di sepanjang rongga trachea di rongga dada bagian atas.
  • Timus membesar sewaktu pubertas dan mengacil setelah dewasa.

Fungsi kelenjar timus adalah:

  • Mengurangi aktivitas kelenjar kelamin
  • Menghasilkan timosin yang berfungsi untuk merangsang limfosit.
  • Mengaktifkan pertumbuhan badan

Lokasi kelenjar Timus

Timus adalah organ lunak yang terletak di belakang tulang dada dan di antara paru-paru. Dalam kaitannya dengan organ-organ di tubuh manusia, timus adalah struktur dua lobus yang terletak hampir di atas jantung dan menelusuri sepanjang trakea. Kelenjar timus lebih kurang berbentuk segitiga dan memiliki dua lobus yang terbungkus dalam eksterior berserat. Lobus timusnya berwarna merah jambu buram, dan lapisan yang paling dangkal diberi nama korteks.

Ketika timus diiris untuk studi histologi, timus akan mengungkapkan lapisan yang lebih dalam yang disebut medulla. Jika dada manusia dibagi menjadi empat wilayah, timus akan terletak tepat di tengah kuadran atas dengan kedua klavikula di sampingnya.

Fungsi timus adalah menerima sel T yang belum matang yang diproduksi di sumsum tulang merah dan melatihnya menjadi sel T yang fungsional dan matang yang hanya menyerang sel asing. Sel T pertama kali berada di dalam korteks timus di mana mereka bersentuhan dengan sel epitel yang menghadirkan berbagai antigen.

Sel T yang belum matang yang merespon antigen yang sesuai dengan sel asing dipilih untuk bertahan hidup, matang, dan bermigrasi ke medula sementara sisanya mati melalui apoptosis dan dibersihkan oleh makrofag. Proses ini dikenal sebagai seleksi positif.

Setelah mencapai medula, sel T yang masih hidup terus matang dan disajikan dengan antigen tubuh sendiri. Sel T yang mengikat antigen tubuh sendiri menguji secara positif untuk autoimunitas, di mana mereka menyerang sel-sel tubuh sendiri dan bukan hanya sel asing. Sel T autoimun dihilangkan dengan apoptosis dalam proses yang dikenal sebagai seleksi negatif, sehingga hanya sekitar 2% dari sel T yang belum matang mencapai kematangan.

Kelenjar Timus

Beberapa hormon yang diproduksi oleh timus mempromosikan pematangan sel T sebelum pelepasannya ke dalam aliran darah. Sel T dewasa sekarang beredar melalui tubuh di mana mereka mengenali dan membunuh patogen, mengaktifkan sel B untuk menghasilkan antibodi, dan menyimpan memori infeksi masa lalu.

Tidak seperti kebanyakan organ yang tumbuh sampai usia dewasa, timus membesar sepanjang masa kanak-kanak tetapi perlahan-lahan menyusut dari awal pubertas dan sepanjang masa dewasa. Ketika timus menyusut, jaringannya digantikan oleh jaringan adipose. Penurunan ini disebabkan oleh berkurangnya peran timus di masa dewasa – sistem kekebalan tubuh memproduksi sebagian besar sel T-nya selama masa kanak-kanak dan membutuhkan sangat sedikit sel T baru setelah pubertas.

Apa itu kelenjar timus

Timus adalah merupakan sesuatu yang merujuk kepada sebuah kelenjar yang terletak di depan dada, yang mencapai berat maksimalnya saat manusia memasuki masa pubertas. Hingga saat ini, fungsi kelenjar diketahui hanya sebagai tempat produksi sel T yang dibutuhkan di dalam sistem imun adaptif. Sejak ditemukan oleh Galenus pada sekitar tahun 130-200, belum banyak yang dapat diteliti dari kelenjar ini, setelah hampir 2000 tahun perjalanan sejarah kedokteran.

Diperkirakan timus merupakan proyeksi interaksi antara hormon, neuropeptida dan sistem kekebalan, yang dipelajari pada studi neuroimunoendokrinologi, yang memengaruhi aktivitas organ limfoid dan sel sepanjang lintasan endokrin, autokrin dan parakrin.

Kelenjar timus adalah bagian dari sistem imun, kelenjar timus memiliki fungsi adalah untuk memproduksi sel darah putih terutama limfosit, mensekresi hormon untuk perkembangan sel limfosit T, dan mengubah sel T dan sel B yang berfungsi melawan organisme penyebab penyakit dan infeksi.  Limfosit begerak dari sumsum tulang menuju kelenjar timus, dimana mereka akan matang menjadi sel T. Ketika sel T matang, sel tersebut dapat bersirkulasi ke kelenjar getah bening dan limpa dimana mereka melanjutkan mematangkan diri.

Kelenjar timus paling aktif saat anak-anak dan remaja, kemudian semakin berkurang fungsi serta ukurannya seiring bertambahnya usia. Oleh sebab itu, pengangkatan kelenjar timus yang dilakukan saat dewasa tidak akan menyebabkan efek yang merugikan.

Struktur dan Bagian Kelenjar Timus

Kelenjar timus merupakan organ yang terletak di atas jantung tepat setelah leher pada rongga dada bagian atas. Kelenjar timus dibagi menjadi dua lobus yang dikelilingi kapsul fibrosa. Saat manusia dilahirkan, ukuran kelenjar timus yaitu panjang sekitar 5 mm, lebar 4 mm dan tebal 6 mm. Setiap lobus disusun oleh lobulus-lobulus yang dipisahkan oleh jaringan areolar.

Kelenjar timus terdiri dari 2 (dua) bagian utama yaitu korteks dan medulla.

  • korteks
  • medulla

Korteks

Korteks Kelenjar timus merupakan bagian luar kelenjar timus yang disusun oleh limfosit dan sel epitel retikular yang akan berhubungan dengan bagian medulla. Korteks ini tempat awal terbentuknya Sel T.

Medulla

Pada bagian medulla sel epitel retikular pada kelenjar timus lebih kasar dan sel limfositnya lebih sedikit. Pada bagian medulla juga ditemukan Hassall’s corpus, yaitu struktur seperti sarang yang merupakan tempat berkumpulnya sel epitel retikular. Medulla adalah tempat pembentukan sel T lanjutan.

Kelainan Pada Kelenjar Timus

Myasthenia gravis ialah kondisi yang mempengaruhi otot dan menyebabkan otot melemah dalam jangka panjang, terutama otot-otot yang mengontrol mata, kelopak mata, ekspresi wajah mengunyah, menelan, berbicara dan lain-lain. Penyakit ini biasanya menyerang laki-laki berusia 60 tahun keatas dan wanita usia kurang dari 40 tahun.

Dan selain itu Myasthenia gravis juga dapat mengancurkan sinyal atau komunikasi antar saraf dan otot sehingga otot-otot menjadi lemah dan mudah lelah. Salah satu penyebab mengapa kelenjar timus menyerang sel yang sehat yaitu karena ukuran kelenjar timus yang tidak mengecil setelah masa pubertas (menurut para ahli, meskipun penyebabnya belum diketahui secara pasti).

Related Posts