Apakah Perbedaan Embrio dan Zigot?

Apakah kamu pernah mendengar yang namanya embriodan zygot,mudah-mudahan sudah ya.tetapi agar pemahaman kamu lebih mantap, di bawah ini akan dijelaskan mengenai pengertian embrio dan pengertian zigotdan juga penjelasan mengenai perbedaan yang ada diantara embrio dan zigot.

Perbedaan antara embrio dengan zigot adalah:

  1. Zigot dalam uniseluler sedangkan embrio bersifat multiseluler.
  2. Zigot disebut sebagai zygocyte dalam istilah medis sementara embrio disebut sebagai eukariot diploid.
  3. Zigot berasal dari akar kata Yunani ‘zygotos’ yang berarti dipadukan saat embrio berasal dari akar kata Latin ’embryum’ yang berarti ‘apa yang tumbuh’.
  4. Mitosis zigot menghasilkan pembentukan embrio. Jadi zigot adalah tahap pertama dalam perkembangan organisme baru sementara embrio adalah tahap berikutnya.
  5. Proses pembentukan zigot adalah pembuahan sedangkan embrio adalah embriogenesis.

Pengertian zigot

Zigot adalah sel yang terbentuk sebagai hasil bersatunya dua sel kelamin (sel ovum dan sel sperma) yang telah masak.Zigot adalah proses perkembangbiakan sebelum janin atau calon janin/embrio pada rahim perempuan. Lama kelamaan, Zigot ini akan berkembang menjadi janin dan embrio yang lalu akan dilahirkan menjadi bayi.

Dalam organisme yang berkembang biak secara seksual, ketika satu sel sperma membuahi ovum, hasilnya adalah satu sel yang disebut zigot yang memiliki seluruh DNA dari kedua orang tuanya. Pada manusia, terbentuk embrio (mudigah) antara umur 3-5 minggu masa kehamilan dan sudah tampak rancangan bentuk alat-alat tubuh.

zigot

Siklus dan Tahapan Zigot

Umumnya, sel telur tunggal dilepaskan selama fase ovulasi. Ribuan sel sperma pun mencoba menembus sel telur tunggal tersebut. Untuk mewujudkan terjadinya reproduksi, salah satu sel sperma harus menembus permukaan luar sel telur. Setelah sperma tersebut berhasil menembusnya, terjadilah perubahan kimiawi pada permukaan sel telur sehingga mencegah sperma lain untuk masuk.

Proses ini umumnya terjadi selama hubungan seksual atau pada pembuahan yang dibantu secara medis, seperti inseminasi buatan, yakni air mani dimasukkan ke dalam rahim menggunakan kateter sehingga pembuahan terjadi dalam tubuh wanita; atau bayi tabung, yaitu sel telur dikeluarkan dari ovarium dan dibuahi di laboratorium. Akan tetapi, jika sel telur yang dilepaskan atau dibuahi lebih dari satu, kehamilan kembar mungkin terjadi.

Sel telur yang berhasil dibuahi inilah yang disebut dengan zigot. Silia kecil berupa rambut yang melapisi tuba falopi pun mendorong zigot menuju ke rahim. Pada awalnya zigot merupakan sel tunggal, namun kemudian membelah melalui proses mitosis, di mana setiap sel menjadi berlipat ganda hingga ratusan.

Zigot mengandung 46 kromosom, yang terdiri dari 23 berisi informasi genetik ibu dan 23 lainnya berisi informasi genetik ayah. Masing-masing kromosom membawa sekitar 2000 gen. Jadi, kromosom lah yang menentukan susunan genetik janin, termasuk jenis kelamin dan karakter fisik yang diwariskan, seperti warna rambut, warna mata, dan golongan darah. Selain itu, gen juga membantu membentuk faktor-faktor lain, seperti kepribadian, kecerdasan, dan beberapa risiko kondisi kesehatan.

Di samping itu, zigot mewarisi satu kromosom seks, yaitu kromosom X yang berasal dari sel telur. Sel ini juga mewarisi kromosom seks dari sperma yang berupa kromosom X atau Y. Jika sperma mengandung kromosom X, maka janin akan menjadi perempuan (XX). Akan tetapi, jika sperma mengandung kromosom Y, maka janin akan menjadi laki-laki (XY).

Zigot pun memasuki rahim dalam waktu 3-5 hari setelah pembuahan. Selanjutnya, di antara hari ke-6 sampai 12, zigot mulai menempel pada dinding rahim atau disebut dengan proses implantasi.

Pada masa ini, Anda mungkin mengalami flek atau pendarahan ringan. Bila proses ini berhasil, maka zigot pun akan menjadi janin. Akan tetapi, ada pula risiko di mana zigot malah menempel di luar dinding rahim sehingga menghasilkan kehamilan ektopik.

Pengertian Embrio

Embrio adalah sebuah eukariota diploid multisel dalam tahap paling awal dari perkembangan. Tahap awal perkembangan manusia dan hewan diawali dengan peristiwa pertemuan/peleburan sel sperma dengan sel ovum yang dikenal dengan peristiwa fertilisasi. Fertilisasi akan menghasilkan sel individu baru yang disebut dengan zygote dan akan melakukan pembelahan diri/pembelahan sel (cleavage) menuju pertumbuhan dan perkembangan menjadi embrio.

Dalam organisme yang berkembang biak secara seksual, ketika satu sel sperma membuahi ovum, hasilnya adalah satu sel yang disebut zigot yang memiliki seluruh DNA dari kedua orang tuanya. Dalam tumbuhan, hewan, dan beberapa protista, zigot akan mulai membelah oleh mitosis untuk menghasilkan organisme multiseluler. Hasil dari proses ini disebut embrio.

Pada manusia, terbentuk embrio (mudigah) antara umur 3-5 minggu masa kehamilan dan sudah tampak rancangan bentuk alat-alat tubuh. Pada hewan, perkembangan zigot menjadi embrio terjadi melalui tahapan yang dikenal sebagai blastula, gastrula, dan organogenesis.

Pada tumbuhan, istilah embrio hanya dipakai untuk tumbuhan kecil yang terbentuk dalam biji yang berada dalam keadaan dormansi, menunggu kondisi lingkungan yang tepat untuk berkecambah.

Proses perkembangan embrio menurut Al Quran

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.” (Al Qur’an, 23:12-14)

Secara bahasa, kata bahasa arab ‘alaqah mempunyai tiga makna: 1. lintah, 2. sesuatu yang menempel/tergantung, dan 3. gumpalan darah.

Jika kita membandingkan sebuah lintah dengan embrio pada fase ‘alaqah, kita akan menemukan kemiripan di antara keduanya, sebagaimana terlihat dalam gambar 1. Selain itu, sang embrio pada fase ini memperoleh makanan melalui aliran darah dari ibunya, mirip dengan lintah yang menghisap darah dari makhluk lain.

Makna ke dua dari kata ‘alaqah adalah sesuatu yang menempel/tergantung. Hal ini dapat kita lihat dalam gambar 2 dan 3, di mana embrio pada fase ‘alaqah, menggantung dan menempel pada rahim sang ibu.

Makna ke tiga dari kata ‘alaqah adalah gumpalan darah. Kita dapat melihat bahwa tampilan luar dari embrio dan kantungnya pada saat fase ‘alaqah sangat mirip dengan darah yang menggumpal. Hal ini disebabkan oleh kehadiran darah yang relatif banyak selama fase ini (lihat gambar 4). Pun pada fase ini, darah di dalam embrio belum mengalami sirkulasi hingga akhir minggu ke tiga. Dengan demikian, embrio pada fase ini memang mirip gumpalan darah.

Jadi, tiga makna dari kata ‘alaqah secara akurat amat bersesuaian dengan keaadaan embrio pada fase ‘alaqah.

Related Posts