Faktor yang mempengaruhi osmosis

Yang dimaksud dengan osmosis adalah proses perpindahan pelarut dari konsentrasi rendah menuju konsentrasi tinggi.

Osmosis adalah difusi air melintasi membran semipermeabel dari daerah dimana air lebih banyak ke daerah dengan air yang lebih sedikit. Osmosis sangat ditentukan oleh potensial kimia air atau potensial air, yang menggambarkan kemampuan molekul air untuk dapat melakukan difusi. Sejumlah besar volume air akan memiliki kelebihan energi bebas daripada volume yang sedikit, di bawah kondisi yang sama.

Faktor yang mempengaruhi osmosis adalah :

  • Konsentrasi air dan zat terlarut yang ada di dalam sel dan luar sel, Osmosis akan terjadi dari zat yang berkonsentrasi pelarut tinggi dan konsentrasi zat terlarutnya rendah menuju zat yang berkonsentrasi pelarut rendah dan konsentrasi zat terlarutnya tinggi.
  • Ketebalan membran, Makin tipis membran, makin cepat proses difusi
  • Suhu, Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula osmosisnya.
  • Keterlarutan lipid, Molekul yang mempunyai keterlarutan yang tinggi meresap lebih cepat daripada molekul yang kelarutan yang rendah seperti lipid. Jika kadar resapan bagi dua bahan yang sama saiz molekul dibandingkan, bahan yang lebih larut dalam lipid akan meresap lebih cepat daripada bahan yang mempunyai kelarutan yang rendah.

Apa Pengertian Osmosis ?

Pengertian osmosis adalah merupakan sebuah kegiatan atau proses perpindahan pelarut dari konsentrasi rendah menuju konsentrasi tinggi, perpindahan ini melibatkan membran semipermeabel sehingga pelarut itu mampu merasuk ke dalamnya dan mampu membentuk larutan.

Bila pelarut itu sudah menyatu, kemudian terbentuklah keseimbangan laju pelarutnya. Dan difusi adalah kebalikan dari itu. Yakni perpindahan pelarut dari konsentrasi tinggi ke rendah.

osmosis adalah

Membran semipermeabel ada di tengah. Dan membran itu menentukan laju perpindahan dari pelarut. Molekul pelarut akan berpindah yang semula encer akan menjadi lebih kental maupun pekat.

Reaksi ini terjadi di alam, atau sudah menjadi fenomena alam yang biasa terjadi. Namun, fenomena ini pun bisa dihambat dengan cara meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi tinggi atau pekat. Sehingga mampu meningkatkan konsentrasi pada bagian lebih encer.

Energi bebas zuatu zat per unit jumlah, terutama per berat gram molekul (energi bebas mol-1) disebut potensial kimia. Potensial kimia zat terlarut kurang lebih sebanding dengan konsentrasi zat terlarutnya. Zat terlarut yang berdifusi cenderung untuk bergerak dari daerah yang berpotensi kimia lebih tinggi menuju daerah yang berpotensial kimia lebih kecil.

Dalam tubuh organisme multiseluler, air bergerak dari satu sel ke sel lainnya dengan leluasa karena adanya peristiwa osmosis. Selain air,molekul-molekul yang berukuran kecil seperti O2 dan CO2 juga mudah melewati membran sel. Molekul-molekul tersebut akan berdifusi dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.

Proses Osmosis akan berhenti jika konsentrasi zat di kedua sisi membran tersebut telah mencapai keseimbangan(Anonim, 2009).Struktur dinding sel dan membran sel berbeda. Membran memungkinkan molekul air melintas lebih cepat daripada unsur terlarut; dinding sel primer biasanya sangat permeabel terhadap keduanya. Memang membran sel tumbuhan memungkinkan berlangsungnya osmosis, tetapi dinding sel yang turgid itulah yang menimbulkan tekanan.

Sel hewan tidak mempunyai dinding, sehingga bila timbul tekanan didalamnya, sel tersebut sering pecah, seperti yang terjadi saat sel darah merah dimasukkan dalam air. Sel yang turgid banyak berperan dalam menegakkan tumbuhan yang tidak berkayu. Jika dijelaskan sebagai konsep termodinamika, osmosis dapat dianalogikan sebagai proses perubahan entrropi.

Komponen solvent murni memiliki entropi rendah, sedangkan komponen berkandungan solut tinggi memiliki entropi yg tinggi juga. Mengikuti Hukum TermoII: setiap perubahan yang terjadi selalu menuju kondisi entropi maksimum, maka solvent akan mengalir menuju tempat yang mengandung solut lebih banyak, sehingga total entropi akhir yang diperoleh akan maksimum. Solvent akan kehilangan entropi,dan solut akan menyerap entropi. Saat kesetimbangan tercapai, entropi akan maksimum, atau gradien (perubahan entropi terhadap waktu) bernilai nol, pada titik ekstrem, dS/dt = 0

Proses Terjadinya Osmosis

Pada gambar tadi, ada sebuah bejana yang pada bagian tengah diberi lapisan semipermeabel. Anggap saja ada 2 larutan glukosa dengan air sebagai pelarut dan gluoksa sebagai zat terlarut akan memiliki konsentrasi berbeda satu sama lain.

Air kemudian akan bergerak dari larutan konsentrasi rendah ke glukosa yang memiliki konsentrasi lebih tinggi melewati selaput permeabel. Pada proses ini, pergerakan air mulai berjalan dari larutan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Larutan dengan konsentrasi zat larut lebih tinggi disebut larutan hipertonis.

Proses Osmosis

Sedangkan larutan dengan konsentrasi lebih rendah disebut dengan isotonis. Sedangkan larutan yang berada di luar sel dengan konsentrasi lebih rendah di dalam sel disebut dengan larutan hipotonis.

Contoh Osmosis di Kehidupan Sehari-Hari adalah:

  • Transfer air dan nutrisi di dalam darah dan cairan sel bisa berlangsung karena tekanan osmosis
  • Proses pengambilan air dan mineral oleh akar tanaman dilakukan dengan osmosis pula.
  • Mengubah air limbah menjadi air minum bersih bisa berlangsung karena proses osmosis.
  • Pada saat menaburi garam ke siput, air berdifusi dan siput menyusut akibat osmosis.
  • Bila tangan tenggelam di dalam cucian dalam waktu lama, kulit akan membengkak.
  • Saat memasak makanan dan meletakkan saus di bagian cair dari piring, kemudian beberapa zat terlarut akan bergerak dalam bagian padat. Bagian padat ini bisa berupa telur.

Related Posts