Ikatan disulfida

Ikatan disulfida adalah ikatan kovalen yang terjadi ketika dua gugus sulfhidril (SH) bereaksi membentuk jembatan disulfida atau jembatan SS (ikatan antar atom belerang).

Energi ikatan ini adalah 60 kkal per mol. Ini dianggap sebagai ikatan yang kuat, meskipun tidak sekuat ikatan karbon-karbon atau karbon-hidrogen, oleh karena itu merupakan kelompok yang cukup reaktif. Panjang jembatan disulfida adalah 2,05. 

Ikatan disulfida dibentuk oleh oksidasi gugus SH yaitu, dengan adanya oksigen, hidrogen dilepaskan dari gugus SH dan atom belerang terikat.

Ada dua kelas ikatan disulfida, menurut rantai samping R dari senyawa yang mengandung gugus sulfhidril yang bereaksi. Jika rantai R sama, ikatan dikatakan simetris, jika rantai berbeda, ikatan dikatakan asimetris.

Ikatan disulfida sangat penting dalam struktur protein. Beberapa asam amino, misalnya sistein, memiliki gugus SH Dua sistein mampu membentuk jembatan disulfida antara gugus sulfhidrilnya dan dengan demikian menimbulkan dipeptida yang disebut sistin.

Atas : struktur sistein.

Bawah : dua sistein dihubungkan oleh ikatan disulfida, membentuk sistin.

Ikatan ini sangat penting dalam menentukan struktur protein tersier. Struktur protein primer diberikan oleh urutan asam amino. Sekunder, dalam bentuk heliks alfa atau beta laminar, adalah konsekuensi dari pembentukan ikatan hidrogen antara rantai samping asam amino ini.

Struktur tersier merupakan konsekuensi dari pembentukan jembatan disulfida, ikatan hidrogen dan interaksi hidrofobik antara rantai samping R.

Jembatan disulfida terbentuk antara residu sistein, yang dapat dipisahkan oleh banyak asam amino, atau milik rantai polipeptida protein yang berbeda, tetapi, berkat lipatannya, saling berdekatan, membentuk jembatan disulfida, sehingga memberikan stabilitas. untuk melipat.

Misalnya, rantai antibodi ringan dan berat disatukan oleh ikatan disulfida.

Jembatan disulfida juga penting dalam struktur rambut. Rambut terutama terdiri dari molekul keratin yang dihubungkan oleh jembatan disulfida. Jembatan inilah yang menentukan apakah rambut akan keriting atau lurus. Teknik penataan rambut telah dipelajari untuk memutus jembatan disulfida ini, menggunakan tioglikolat misalnya, kemudian memberikan rambut bentuk yang diinginkan, dan akhirnya membangun kembali ikatan menggunakan hidrogen peroksida, sehingga rambut tetap dengan bentuk yang diberikan.   

Related Posts