Jelaskan Fisiologi dan Anatomi Ular

Ular adalah hewan reptil yang mempunyai ruas tulang belakang yang lentur sehingga memudahkan nya untuk melata, ular hidup hampir di seluruh permukaan bumi seperti di hutan, dataran rendah atau pun di pemukiman yang dekat dengan manusia. Ular memakan berbagai macam mangsa mulai dari kodok, tikus, binatang besar maupun manusia.

Bagian-bagian (anatomi) tubuh ular adalah:

  • Paru-paru
  • Jantung kiri
  • Kerongkongan
  • Batang tenggorokan
  • Jantung kanan
  • Pankreas
  • Limpa
  • Usus
  • Jantung
  • Hati
  • Lambung
  • Kantung udara
  • Gallbladder
  • Ovarium
  • Ginjal

Apa itu ular

Ular adalah hewan yang termasuk reptilia tidak berkaki dan bertubuh panjang yang tersebar luas di dunia. Secara ilmiah, semua jenis ular dikelompokkan dalam satu subordo, yaitu Serpentes dan juga merupakan anggota dari ordo Squamata (reptilia bersisik), bersama-sama dengan kadal. Akan tetapi, ular (Serpentes) sendiri diklasifikasikan pada cabang (klade) Ophidia, yaitu segolongan reptilia-reptilia dengan atau tanpa kaki, bertubuh panjang, dan memiliki fisiologis yang sangat berbeda dengan kadal.

Habitat Ular

Ular adalah salah satu reptilia yang bisa ditemukan di semua tipe habitat: hutan, padang rumput, gurun/padang pasir, sungai, danau, dataran tinggi, perkebunan, persawahan, laut, dan juga di pemukiman manusia.

Namun demikian, ular tidak terdapat dan tidak bisa ditemukan di daerah dingin seperti di puncak gunung dan di daerah lingkar kutub (beberapa spesies ada yang mampu hidup di daerah dekat kutub utara). Ular juga tidak terdapat dan tidak ditemukan di Irlandia, Selandia baru, Greenland, pulau-pulau terisolasi di Pasifik seperti Hawaii, serta di Samudera Atlantik.

Ular

Mayoritas ular hidup dan tinggal di tanah, sebagian lagi hidup dan tinggal di atas pohon atau tanaman. Walau begitu,sebagian besar spesies ular di tanah dapat memanjat pohon. Selain di tanah dan pohon, ular juga hidup di perairan, bahkan ada golongan ular yang hidup di air dan tidak pernah berkelana di darat samasekali, misalnya ular-ular golongan Hydrophiidae.

Makanan Ular

Ular adalah merupakan karnivora, artinya memangsa berbagai jenis hewan lebih kecil dari tubuhnya. Ular pohon dan ular darat memangsa burung, mamalia, kodok, jenis-jenis reptil yang lain, termasuk telur-telurnya. Ular-ular besar seperti ular sanca kembang dapat memangsa kambing, kijang, rusa dan bahkan manusia. Ular-ular yang hidup di perairan memangsa ikan, kodok, berudu, dan bahkan telur ikan.

Ular biasanya memakan seluruh mangsanya tanpa sisa dan mampu mengkonsumsi mangsa tiga kali lebih besar dari diameter kepala mereka. Hal ini dikarenakan rahang mereka lebih rendah dan dapat terpisah dari rahang atas. Selain itu ular memiliki gigi menghadap kebelakang yang menahan mangsanya tetap di mulut mereka. Hal ini mencegah mangsa melarikan diri.

Sisik Ular

Ular, sebagaimana reptil lainnya, memiliki sisik-sisik yang menutupi kulitnya. Tubuh ular tertutupi seluruhnya oleh sisik-sisik, yang memiliki beraneka bentuk dan ukuran, tersebut. Sisik-sisik itu berfungsi untuk melindungi tubuh, membantu pergerakan ular, mempertahankan kelembaban, berguna dalam kamuflase dan mengubah penampilan, dan untuk beberapa kasus juga membantu dalam menangkap mangsa (misalnya pada ular kadut).

Sisik ular juga berevolusi dan berubah untuk melayani fungsi-fungsi tertentu, misalnya sisik bening serupa kaca arloji yang melindungi mata ular.[1] Serta yang paling aneh mungkin adalah ‘kerincingan’ di ekor ular derik Amerika Utara, yang terbentuk dari sisik-sisik mati yang tertinggal ketika ular melungsung (berganti kulit).

Kegunaan Sisik bagi ular

Sisik-sisik ular adalah bermanfaat untuk mengurangi gesekan dengan substrat atau lingkungannya. Gesekan adalah sumber utama kehilangan energi pada pergerakan (lokomosi) ular. Sisik-sisik ventral (perut), yang berukuran besar dan lebar, licin dan minim friksi; sementara pada beberapa jenis ular pohon, sisik-sisik ini memiliki lekuk atau lunas di tepinya yang berguna untuk ‘memegang’ cabang dan ranting pepohonan.

Kulit dan sisik-sisik ular membantu mempertahankan kelembaban tubuhnya.Ular juga dapat merasai getaran baik yang berasal dari tanah maupun dari udara, dan mampu membedakannya dengan menggunakan sistem resonansi internal yang rumit, yang kemungkinan melibatkan peranan sisik di dalamnya.

Sebagian ular-ular primitif seperti boa, dan juga ular-ular bandotan, memiliki kepala yang tertutupi oleh sisik-sisik kecil tak beraturan. Namun kebanyakan ular memiliki sisik-sisik besar yang menutupi kepalanya, yang disebut perisai (shields). Pola dan susunan perisai-perisai ini berbeda-beda dari spesies ke spesies, sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi jenisnya.

Ciri dan Karakteristik Ular

  • Kadang-kadang Anda mendapatkan ular berbisa biru terang karena cacat genetik.
  • Beberapa ular menggali lubang. Sebagian besar dari mereka yang melakukannya — bersama dengan makhluk tanpa kaki lainnya yang menggali lubang — biasanya mengandalkan kepala mereka untuk menggali atau memadatkan bumi. Ular hognose timur memiliki tonjolan di kepalanya yang membantunya mengikis tanah dan memadatkannya, Ular pinus Louisiana melonggarkan pasir dan tanah dengan “hidung” dan “cangkul” keluar dengan menundukkan kepalanya ke bawah.
  • Organ internal ular telah menyusut, ditumpuk satu sama lain dan dirancang dengan cerdik agar sesuai dengan tubuh mereka. Kerangka mereka terdiri dari tulang punggung yang fleksibel dan puluhan pasang tulang rusuk. Kulit mereka ditutupi oleh sisik dan umumnya kering saat disentuh.
  • Sisik ular tidak tumbuh sehingga kulit harus dilepaskan ketika ular semakin besar. Ular menumpahkan kulit mereka beberapa kali dalam setahun. Sebelum ini terjadi, warna kulit mereka kusam dan mata mereka berwarna susu. Ular sebagian buta pada keadaan ini dan biasanya mencoba untuk tetap tersembunyi. Beberapa hari sebelum menumpahkan kulit dimulai, warnanya kembali ke kulit dan mata. Sekresi berminyak berkumpul di bawah kulit tua dan mengendurnya, dan kulit pecah-pecah di bibir. Ular itu menggulung kembali kulitnya, seringkali dengan bantuan batu, dan mulai merangkak keluar, menggulungnya ke luar seperti sarung tangan saat ia bergerak keluar. Penutup mata ditumpahkan bersama dengan kulit.
  • Sebagian besar ular hanya memiliki satu paru-paru. Ini sangat panjang, mencapai jauh ke dalam tubuh ular. Ketika paru-paru penuh dengan udara, tampaknya seolah-olah ular itu menelan ular lain. Ular tidak memiliki otot diafragma untuk mendorong paru-paru mereka. Otot-otot tulang rusuk mereka yang membentang di dada selama setiap napas juga mendorong tubuh ke depan ketika ular itu bergerak.
  • Kulit dari kobra, ular sanca, kadal, ular air dan ular lainnya memiliki tekstur dan pola yang indah. Mereka digunakan untuk membuat sepatu mahal, tas, koper, ikat pinggang dan pakaian. Warna-warna cerah yang ditemukan pada beberapa ular beracun adalah peringatan bagi pemangsa potensial bahwa ular itu berbahaya bagi mereka. Beberapa ular tidak beracun memiliki pola yang meniru ular beracun, yang dimaksudkan untuk menakuti para pemangsa.