Jelaskan Habitat dan Pemahaman Belalang

Belalang merupakan salah satu binatang yang memiliki karakteristik tertentu. Belalang terkadang dijadikan makanan yang enak dengan cara digoreng. Kandungan protein dari belalang sangat tinggi sekali.

Apa itu belalang

Belalang adalah serangga herbivora dari subordo Caelifera dalam ordo Orthoptera. Serangga ini memiliki antena yang hampir selalu lebih pendek dari tubuhnya dan juga memiliki ovipositor pendek. Suara yang ditimbulkan beberapa spesies belalang biasanya dihasilkan dengan menggosokkan femur belakangnya terhadap sayap depan atau abdomen (disebut stridulasi), atau karena kepakan sayapnya sewaktu terbang. Femur belakangnya umumnya panjang dan kuat yang cocok untuk melompat.

Serangga ini umumnya bersayap, walaupun sayapnya kadang tidak dapat dipergunakan untuk terbang. Belalang betina umumnya berukuran lebih besar dari belalang jantan. Dalam Agama Islam, Belalang adalah salah satu dari dua hewan yang apabila telah terlebih dahulu mati masih dihalalkan untuk dimakan, bersama Ikan.

Daur Hidup Belalang

Secara umum, belalang akan mengalami daur hidup yang tidak sempurna, dimana Daur Hidup Belalang yaitu, telur -> nimfa -> dewasa. Berikut penjelasan yang sudah penulis siapkan.

a. Fase Telur

Proses daur hidup pertama yang akan dijalani belalang ialah fase telur. Dimana telur tersebut dihasilkan dari hasil perkawinan antara sperma jantan dengan sel telur betina. Telur – telur tersebut, diletakkan oleh induk betina diberbagai tempat, biasanya ada di dalam tanah, batang tanaman maupun di daun.

Dalam sekali bertelur, induk betina mampu menghasilkan 10 hingga 300 telur serta memiliki bentuk, seperti butiran beras. Jika habitat belalang ada di wilayah subtropis, induk betina akan meletakkan telurnya dibawah tanah, dengan kedalaman hing 4 cm.

Hal tersebut tentunya, untuk lebih menjaga suhu telur dalam keadaan tetap hangat dan tidak rusak ketika terjadinya pergantian musim. Untuk durasi dalam penetasan telur, biasanya bervariasi tergantung pada kondisi lingkungan sekitar. Jika berada diwilayah tropis, maka telur belalang akan lebih cepat menetas, sedangkan akan lama menetas jika berada diwilayah subtropis.

b. Fase Nimfa

Seperti halnya dengan daur hidup jangkrik, telur belalang akan menetas dan keluarlah nimfa. Fase ini akan sama persis dengan fase dewasa, yang membedakan hanya ukuran tubuh, warna kulit, serta organ – organ penting yang sepenuhnya berfungsi dengan baik.

Saat masih menjadi nimfa, alat reproduksi dan sayap belum berkembang sempurna. Selain itu, warna dari tubuh nimfa sedikit putih dan akan mengalami perubahan warna menjadi coklat atau hijau ketika nimfa terpapar cahaya matahari.

Fase ini, umumnya akan berlangsung selama 25 hingga 40 hari setelah menetas. Ketika masih menjadi nimfa, makanan pokok belalang berupa daun – daun muda dan akan mengalami perubahan kulit sebanyak 4 hingga 6 kali. Tergantung dari spesies belalang dan keadaan suhu yang menjadi habitatnya.

Pada perubahan kulit yang terakhir, nimfa akan memiliki sepasang sayap kecil ditubuhnya, hingga nimfa akan masuk kedalam fase berikutnya.

c. Fase Dewasa

Fase terkahir yang terjadi bagi belalang ialah menjadi dewasa. Saat mesuk ke fase dewasa, belalang sudah memiliki sayap yang kokoh dan lengkap, yang akan digunakan untuk terbang.

Organ reproduksi pada belalang pun sudah mulai berfungsi sempurna, dimana belalang sudah birahi dan dapat mencari perhatian lawan jenisnya. Mereka akan melakukan proses perkawinan yang akan menghasilkan telur baru lagi.

Habitat Belalang

Biasanya ekosistem dari hewan ini ialah di tempat – tempat terbuka serta tentunya memiliki daun – daun hijau yang segar. Biasanya, akan mudah ditemukan di wilayah persawahan, perkebunan, hutan, bukit, rawa – rawa serta lahan basah lainnya.

Belalang

Belalang lebih menyukai kawasan alam terbuka yang lembah dengan banyak rumput serta tanaman rendah lainnya, meskipun beberapa spesies lainnya hidup di hutan ataupun hutan blantara. Beberapa lainnya berada di tebing, tanah, dan bebatuan lembab berlumut dan mengkonsumsi lumut.

Banyak spesies belalang yang hidup di padang rumput sering menyerang ladang petani sekitar. Populasi belalang yang berlebih akan sangat merugikan petani jika menyerang tanaman di perkebunan.

Macam-macam Belalang

1. Belalang Sembah

Belalang dengan nama unik ini biasa disebut juga dengan walang kekek atau cengcorang. Hewan ini dikelompokkan kedalam bangsa mantodea. Mengapa dinamakan belalang sembah?? karena jika dilihat dari bentuk kedua tangannya, menyerupai orang yang sedang berdoa.

Dalam hal perkawinan, belalang ini tergolong memiliki kebiasaan yang menyeramkan, dimana belalang betina akan memakan kepala dari belalang jantan setelah proses perkawinan selesai.

Di dunia ini, spesies belalang sembah yang telah ditemukan lebih dari 2.000 spesies. Sedangkan untuk di Indonesia, terdapat sekitar 200 lebih spesies belalang sembah.

2. Belalang Kayu

Belalang jenis ini memiliki ukuran tubuh sekitar 85 mm, warna tubuh sedikit coklat tua. Hewan ini akan mengganti kulitnya menjadi coklat ketika sedang terjadi musim dingin.

Selain itu, habitat dari hewan ini berada di kayu pepohonan atau semak – semak belukar. Tak heran jika belalang ini disebut dengan belalang kayu.

Makhluk ini termasuk kedalam golongan acrididae, dimana memiliki ciri khusus berupa antena yang pendek dan memiliki alat pendengaran yang digunakan sebagai segmen utama abdomennya.

3. Belalang Hijau

Yang terkahir ialah belalang hijau, yang memiliki bahasa latin atractomorpha crenulata yang juga masuk kedalam bangsa orthoptera. Ciri khusus yang ditunjukkan oleh jenis ini berupa tubuh yang hijau tentunya. Namun, justru belalang jenis ini yang menjadi hama bagi para petani.

Selain itu, tubuh belalang ini juga dilengkapi dengan toraks, caput, abdomen dan organ lainnya. Belalang inipun mampu merubah warna tubuhnya menjadi coklat ketika suhu menjadi sangat panas, karena memiliki polimorfisme dalam tubuhnya.

Habitat belalang sembah

Kebayakan belalang sembah hidup di daerah tropis dan banyak ditemukan rerumputan atau tanaman yang berbunga, yakni tempat kupu-kupu menghisap sari bunga. Warna tubuhnya yang hijau memebuat belalang sembah menyerupai daun sehingga tak terlihat oleh mangsanya.

Reproduksi belalang sembah

Belalang sembah dibiakan lewat telur. Dalam sekali reproduksi, belalang sembah betina mampu menghasilkan 300 telur yang dikemas dalam kantung busa. Istillah kantung telur itu ootecha, kantung busa yang mengeras. Telur-telur itu akan menetas dalam jangka waktu 5 bulan, sejak menetas sebelum keluar sebagai nimfa, mereka masih memerlukan waktu sekitar lima minggu. Nimfa-nimfa itu akan keluar seperti belalang dewasa tetapi berukuran sangat kecil. Mereka bisa berganti kulit sampai sepuluh kali sesuai dengan usia mereka. Pergantian kulit ini dimaksudkan untuk menjaga dirinya dari hewan pemangsa lain.

Ciri dan karakter belalang sembah

Belalang sembah merupakan salah satu dari serangga pembunuh terbaik dengan dukungan fisiknya yang menunjangnya sebagai predator sejati. Meskipun spesiesnya juga banyak, namun belalang sembah atau mantis terkenal akan kaki depannya yang didesain khusus untuk menangkap mangsanya. Serangga ini menunggu mangsanya dengan mengandalkan kamuflase tubuhnya dan ketika mangsanya lewat, ia akan segera menyergap dengan kecepatan tinggi. Belalang sembah biasanya memangsa hewan – hewan kecil.

Serangga yang lebih dikenal dengan belalang sembah merupakan serangga yang berjalan lamban, besar dan memanjang yang penapilannya menanjukan karena keaneha tungkai belakang yang mengalami modifikasi. Serangga jenis ini merupakan predator atau pemangsa tingkat tinggi dan makan segala macam serangga (termasuk belalang sembh lainnya).

Biasanya belalang sembah akan menunggu mangsa dengan posisi diam dan menuggu mangsa dengan tungkai-tungkai depan diangkat ke atas. Belalang sembah sangat bermanfaat sebagai agen pengontrol biologik, dan orang dapat menempatkannya di kebun untuk mengendalikan serangga hama

Belalang sembah atau belalang sentadu sangat selektif dalam memakan mangsanya. Serangka ini tidak memakan semua bagian tubuh mangsanya dan seringkali menyisakan kaki, sayap dan beberapa bagian tubuh lain yang tidak disukai

serangga ini juga mempunyai kebiasaan yang menyeramkan dalam bercinta. Belalang betina segera memakan kepala belalang jantan begitu mereka selesai kawin. Itulah mengapa serangga ini dinamai serangga yang rela mati demi cinta.

Klasifikasi Belalang

Klasifikasi Belalang

Related Posts