Jelaskan Pengertian dan Fungsi Kotiledon

Pengertian kotiledon adalah sebagai daun pertama yang berkembang dan tumbuh dari tanaman, kotiledon tidak dianggap “daun sejati” dan kadang-kadang disebut sebagai “daun benih”, karena kotiledon benar-benar bagian dari benih atau embrio tanaman.

Fungsi Kotiledon adalah:

  • Sesudah berkecambah, kotiledon umumnya menjadi daun pertama embrionik dari sebuah bibit.
  • Jumlah kotiledon yang ada ialah salah satu karakteristik yang digunakan oleh ahli botani untuk mengklasifikasikan tanaman berbunga (angiospermae).
  • Kotiledon ialah bagian penting dari embrio dalam benih tanaman.
  • Spesies dengan satu kotiledon disebut monokotil dan diletakkan di Kelas Liliopsida.
  • Tanaman dengan 2 daun embrionik dinamai dikotiledon (“dikotil“) serta digolongkankan di Kelas Magnoliopsida.
  • sebagai bagian pertama yang muncul dari benih dan memberikan jalan bagi pertumbuhan tambahan terlepas dari jenis tanaman.

Apa itu kotiledon

Kotiledon adalah merupakan suatu bakal daun yang akan terbentuk, serta menempel pada embrio dengan hipokotil.

Kotiledon adalah alat atau organ cadangan makanan pada biji sekelompok tumbuhan, sekaligus alat atau organ pertama yang dimiliki oleh tumbuhan yang baru saja berkecambah yang tak memiliki klorofil. Walaupun bagi kecambah ia berfungsi seperti daun, kotiledon tidak memiliki anatomi yang lengkap seperti daun sejati yang terbentuk kemudian.

Biji yang menyimpan cadangan makanan di kotiledon bagi kecambah disebut sebagai biji kotiledonik. Pada tumbuhan dengan biji kotiledonik, kotiledon telah terbentuk pada saat tumbuhan masih di dalam biji (embrio atau lembaga). Yang tergolong tumbuhan semacam ini misalnya dari suku polong-polongan (Fabaceae) dan suku kubis-kubisan (Brassicaceae).

Klasifikasi tumbuhan klasik membedakan dua kelompok besar tumbuhan berbunga (Angiospermae) berdasarkan cacah kotiledonnya: Dicotyledoneae (berkotiledon dua) dan Monocotyledoneae (berkotiledon tunggal). Walaupun jarang dikemukakan, tumbuhan berbiji terbuka juga memiliki kotiledon, tetapi banyaknya untuk setiap spesies berbeda-beda sehingga tidak dapat digunakan sebagai penciri.

Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) juga memiliki kotiledon yang banyaknya bervariasi, tergantung spesiesnya. Sejenis tusam ini mempunyai delapan kotiledon.

Tumbuhan disebut hipogeal (“hypogeal”) apabila dalam perkecambahannya kotiledon tidak muncul ke permukaan (misalnya jagung), dan disebut epigeal apabila dalam perkecambahannya kotiledon muncul di atas permukaan tanah/media tumbuh(misalnya kacang tanah). Pada kecambah epigeal, tangkai di bagian bawah kotiledon disebut hipokotil dan tangkai di bagian atas kotiledon disebut epikotil.

Kotiledon adalah bagian penting dari embrio dalam benih tanaman, dan didefinisikan oleh Oxford English Dictionary sebagai “Daun utama dalam embrio dari tumbuhan yang lebih tinggi (Phanerogams); daun biji.” Setelah perkecambahan, kotiledon bisa menjadi daun pertama embrio dari semai.

Jumlah kotiledon yang ada merupakan salah satu karakteristik yang digunakan oleh ahli botani untuk mengklasifikasikan tanaman berbunga (angiospermae). Spesies dengan satu kotiledon disebut monocotyledonous (“monocots”). Tanaman dengan dua daun embrio disebut dicotyledonous (“dikots”) dan ditempatkan di kelas Magnoliopsida.

Dalam kasus bibit dikotil yang kototnya bersifat fotosintetik, kotiledon secara fungsional mirip dengan daun. Namun demikian, daun dan kotiledon benar-benar berbeda secara perkembangan. Kotiledon terbentuk selama embriogenesis, bersama dengan meristem akar dan tunas, dan karena itu ada dalam biji sebelum perkecambahan.

Namun, daun sejati terbentuk pasca-embrionik (yaitu setelah perkecambahan) dari meristem apikal tunas, yang bertanggung jawab untuk menghasilkan bagian aerial berikutnya dari tanaman.

Kotiledon rumput dan banyak monocotyledons lainnya adalah daun yang sangat dimodifikasi yang terdiri dari scutellum dan coleoptile. Scutellum adalah jaringan di dalam biji yang terspesialisasi untuk menyerap makanan yang disimpan dari endosperm yang berdekatan. Coleoptile adalah tutup pelindung yang menutupi bulu kecil (cikal bakal batang dan daun tanaman).

Perbedaan antara Kotiledon dan Endosperma

  • Umumnya, dalam biji matang dari dikotil, kotiledon hadir sedangkan endosperma tidak ada.
  • Endosperma, tidak seperti kotiledon, berasal oleh kumpulan inti jantan dan inti polar dari kantung embrio.
  • Pada monokotil, kotiledon penting dalam penyerapan makanan, sementara endosperma memiliki fungsi sebagai jaringan penyimpanan makanan.
  • Dalam dikotil, endosperma dicerna sepenuhnya sebelum benih berkecambah, sementara kotiledon tetap sampai bibit mampu fotosintesis.
  • Dalam dikotil, kotiledon sepenuhnya menyerap makanan yang disimpan dalam endosperma.

Kotiledon dalam Fotosintesis

Kotiledon dalam beberapa kasus ialah produsen fotosintesis utama selama perkecambahan. Sebagai produsen fotosintesis, kotiledon pada dasarnya bisa mensintesis nutrisi organik yang dibutuhkan untuk pertumbuhan melalui fotosintesis.

Fotosintesis adalah suatu kegiatan di mana organisme menggunakan energi dari sinar matahari untuk memproduksi glukosa, sejenis gula, selain melepaskan oksigen. Gula adalah makanan nabati.

Kotiledon akan mendorong pertumbuhan daun pada tahap awal kehidupan tanaman. Daun ini penting sebab mereka berfungsi sebagai cara utama bagi tanaman untuk memperoleh nutrisi yang mereka butuhkan untuk terus tumbuh dan berkembang.

Pada saat kotiledon menjadi daun hijau baru, kotiledon naik di atas permukaan tanah. Akan tetapi, dalam proses lain yang mengaitkan tanaman seperti kacang polong, kotiledon tetap berada di bawah tanah dan hanya berfungsi sebagai sumber makanan.

Kotiledon memberikan makanan yang disimpan dalam embrio ke tanaman baru. Tanaman seperti kacang dan kacang polong – yang merupakan dikotil – mempunyai kotiledon tebal yang mengambil nutrisi dari biji sebelum bertunas. Sedangkan, rumput – contoh monokotil – mempunyai kotiledon tunggal tipis yang menyerap nutrisi dari biji saat mereka tumbuh.

Letak Kotiledon

  • Letak kotiledon pada tumbuhan monokotil ialah tertinggalnya kotiledon didalam tanah. Disebabkan adanya pemanjangan ruas batang diatas kotiledon atau epikotil.
  • Letak kotiledon pada tumbuhan dikotil ialah terangkatnya keatas permukaan tanah. Hal ini disebabkan terjadi pemanjangan bagian hipokotil yakni ruas batang dibawah kotiledon.

Related Posts