Mereka menemukan gen di Tardigrades yang membuat mereka tahan terhadap kondisi ekstrim

Tardigrades adalah filum taksonomi dari kerajaan hewan. Mereka adalah makhluk unik di dunia dengan karakteristik yang begitu hebat dan berbeda dari hewan lainnya sehingga mereka telah menjadi objek penelitian sejak penemuan mereka. Beruang air ini, demikian mereka biasa disebut, mampu bertahan dalam kondisi yang paling ekstrem, seperti suhu 150 C, dalam ruang hampa udara, menahan ribuan tekanan atmosfer, di bawah sinar-X yang akan membunuh bahkan kecoak di antara mereka. kondisi ekstrim lainnya yang telah mereka alami di laboratorium. Baca lebih lanjut tentang ciri-ciri kelompok hewan ini dalam artikelnya sendiri di sini .

Ketika makhluk hidup berevolusi untuk bertahan dalam kondisi seperti ini, biasanya karena fakta bahwa ia hidup di lingkungan yang ekstrem, seperti geyser air belerang di parit laut, gurun di mana suhu maksimum tercapai di planet ini atau di tiang. Namun, hewan kecil ini hidup di tetesan air yang ada di permukaan lumut, lingkungan yang agak tidak berbahaya.

Ilmu pengetahuan telah bertanya-tanya karena telah diketahui tentang kemampuan tardigrada yang luar biasa, yang bahkan memungkinkan mereka untuk menjajah ruang angkasa, apa alasan evolusioner untuk perlawanan ekstrem ini. Pada mulanya sifat ini merupakan hasil dari transfer gen horizontal. Tardigrades adalah salah satu kelompok hewan di mana jenis evolusi ini paling gamblang. Mereka memiliki sejumlah besar gen yang berasal dari spesies hewan lain yang telah dimasukkan ke dalam genom mereka selama proses evolusi yang masih belum jelas. Studi yang diterbitkan di PNAS pada tahun 2015 mengungkapkan bahwa 17,5% gen Hypsibius dujardini, spesies tardigrade yang dianggap paling tidak tahan terhadap kondisi ekstrem, berasal dari luar.

Namun, pada tahun 2016 genom lengkap spesies dari kelompok tersebut, Ramazzottius varieornatus, salah satu spesies yang paling tahan, diterbitkan dalam jurnal bergengsi Nature oleh tim T. Kunieda. Studi yang diterbitkan telah mencari genom untuk urutan protein yang terkait dengan ketahanan terhadap kondisi ekstrem, toleransi ekstrem dalam artikel tersebut. R. varieonatus hanya memiliki 1,2% gen yang berasal dari luar (dimana 40% berasal dari jamur, 38% dari baterai, 7% dari tanaman, 14% dari metazoa lain, dan 1% virus). Setelah memilih kandidat, mereka melakukan eksperimen untuk memeriksa viabilitas protein dan perannya dalam ketahanan terhadap sinar-X.

Dalam organisme ini gen eksklusif tardigrades dan yang terkait dengan resistensi dari beberapa jenis dicari. Protein yang disebut Dsup, mampu mengurangi kerusakan DNA yang disebabkan oleh 10 Gy sinar-X sebesar 40%, yang dianggap radiasi dengan tingkat kematian 100%. Penemuan protein ini dan fungsinya pada manusia membuka pintu untuk pemahaman yang lebih besar tentang tardigrada tetapi juga untuk mekanisme perlindungan yang kita temukan pada semua makhluk hidup.

Related Posts