Pengaruh pengasaman laut pada terumbu karang

Terumbu karang tropis memberikan perlindungan pantai, mata pencaharian dan makanan bagi jutaan orang. Namun, barang dan jasa ini terancam oleh peningkatan konsentrasi karbon dioksida atmosfer (CO ) dari sumber antropogenik. Salah satu akibat dari meningkatnya atmosfer CO konsentrasi adalah perubahan iklim global (GCC), yang untuk terumbu karang tropis yang menyebabkan modifikasi besar dalam struktur dan fungsi masyarakat bentik melalui didorong termal pemutihan massal.. Pengasaman laut (OA) adalah suatu proses dimana pembubaran CO dalam air laut mengurangi keadaan saturasi kalsium karbonat dari air laut (?). Di lingkungan laut, OA diperkirakan berdampak negatif pada organisme yang menghasilkan cangkang dan kerangka berkapur lebih dari taksa non-kalsifikasi. Terumbu karang ini akan mengalami efek ini secara akut, di mana struktur fisik substrat berkapur dibangun oleh karang scleractinian dan alga terkalsifikasi. OA diperkirakan akan sangat mempengaruhi substrat biogenik yang mendasari terumbu karang melalui peningkatan disolusi sebagai respons terhadap kondisi air laut yang mengasamkan. Pengamatan lapangan pada rembesan CO alami telah menunjukkan penurunan tutupan, keanekaragaman, dan fungsi karang sebagai respons terhadap kondisi yang diasamkan. Namun, perubahan kimia karbonat pada skala spasial yang besar dapat berinteraksi dengan efek lokal untuk memodulasi proses yang berkontribusi pada produksi karbonat terumbu (misalnya, kalsifikasi dan bioerosi). Tema umum dalam makalah yang membahas topik ini adalah bahwa OA mengancam struktur fisik biogenik yang mendasari terumbu, dan oleh karena itu memahami efek ini telah menjadi tujuan utama penelitian terumbu karang di abad XXI.

Depresi Kalsifikasi Ekosistem Bersih (NEC), keseimbangan kalsifikasi kotor dan pelarutan, telah diprediksi untuk terumbu karang sebagai respons terhadap OA dan pemanasan. Namun, kompleksitas pemahaman efek penskalaan, serta loop umpan balik antara substrat anorganik dan biota hidup, telah mengakibatkan kesulitan dalam menghubungkan variasi alami dalam tingkat kalsifikasi komunitas bersih (NCC) dan memiliki kemampuan terbatas untuk mendeteksi dan mengaitkan dampak OA pada karang. terumbu karang. Studi laboratorium dengan komunitas binaan telah menunjukkan bahwa OA akan meningkatkan pembubaran terumbu karang, dan menurunkan fungsinya melalui perubahan hubungan antara fotosintesis dan kalsifikasi.

Menurut penelitian terbaru, masyarakat memiliki potensi untuk melakukan penyesuaian untuk mengurangi sebagian konsekuensi negatif OA di NCC. Hasil ini dapat mengurangi risiko pembubaran terkait OA dari kerangka karbonat yang mendukung sebagian besar terumbu karang. Namun, pemahaman yang lebih besar tentang mekanisme yang mendorong perubahan di NCC masih diperlukan.

Related Posts