Sejarah : Nitrogen ditemukan pada tahun 1722 oleh Priestley.
Gas nitrogen membentuk sekitar 78% dari udara atmosfer bumi dan membentuk berbagai garam terlarut yang ada di dalam tanah, yang digunakan oleh tanaman.
Sifat Fisik-Kimia:
Nitrogen membutuhkan berbagai macam keadaan oksidasi, yang dapat dibuktikan dengan contoh berikut: -3 dalam amonia (NH 3 ), -2 dalam hidrazin (N 2 H 4 ), -1 dalam hidroksilamin (NH 2 OH), 0 dalam molekul nitrogen (N 2 ), +1 dalam nitro oksida (N 2 O), +2 dalam oksida nitrat (NO), +3 dalam asam nitrat (HNO 2 ), +4 dalam nitrogen dioksida (NO 2 ) e +5 dalam asam nitrat (HNO 3 ).
Dengan melewatkan percikan listrik melalui gas N 2 pada tekanan rendah, nitrogen aktif dapat diperoleh. Bentuk atom nitrogen ini bereaksi dengan berbagai unsur, memecah banyak molekul yang biasanya stabil.
Senyawa nitrogen yang paling penting adalah amonia, yang titik didihnya lebih tinggi dari yang diperkirakan, karena pembentukan ikatan hidrogen dalam keadaan cair. Sifat dasar amonia yang kuat membuatnya menjadi donor elektron yang sangat baik. Dengan demikian, ia membentuk garam amonia [NH 4 ] + dan juga senyawa koordinasi dengan ion logam, seperti [Co (NH 3 ) 6 ] 3+.
Hidrazin (N2H4) adalah cairan berasap saat terkena udara, dengan bau yang mirip dengan amonia. Beberapa turunannya digunakan sebagai bahan bakar roket dan bus luar angkasa.
Hidrazin diperoleh dengan reaksi berikut:
Nitrogen murni diperoleh secara industri dengan distilasi fraksional dari udara dingin. Nitrogen cair (-180o C) banyak digunakan dalam pengawetan embrio, semen dan bahan lainnya, serta menemukan kegunaan dalam pengobatan sebagai antiseptik untuk menghilangkan kutil pada kulit. Nitrat digunakan sebagai pupuk pertanian dan dalam pembuatan bahan peledak dan nitrit digunakan dalam uji laboratorium.
Bersama dengan asam klorida, asam nitrat (dalam perbandingan 3: 1) membentuk satu-satunya pelarut yang mampu melarutkan emas dan logam mulia lainnya, lebih tahan terhadap asam.