6 Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba

Mikroorganisme atau bisa disebut juga mikroba adalah merupakan sesuatu yang merujuk kepada organisme yang berukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan.

Mikroorganisme adalah biasa disebut juga dengan nama  organisme mikroskopik. Mikroorganisme sering kali bersel tunggal (uniseluler) maupun bersel banyak (multiseluler). Namun, beberapa protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang. Virus juga termasuk ke dalam mikroorganisme meskipun tidak bersifat seluler.

Yang dimaksud dengan mikroba adalah sesuatu yang menunjukkan organisme hidup yang menghabiskan hidupnya dalam ukuran yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar.

Mikroba adalah termasuk juga bakteri dan archaebacteria, protista, beberapa jamur dan bahkan beberapa hewan yang sangat kecil yang terlalu kecil untuk dilihat tanpa bantuan mikroskop.

Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba adalah :

  • Ketersediaan nutrisi
  • Keasaman atau pH
  • Kelembaban atau kadar air
  • Suhu
  • Penyinaran
  • Ketersediaan Oksigen

Ketersediaan nutrisi

Bahan organik mengandung berbagai senyawa yang di antaranya terdapat senyawa-senyawa yang tergolong sulit untuk didegradasi bahkan mungkin terdapat senyawa yang tidak dapat didegradasi secara biologis.

Senyawa-senyawa yang termasuk sukar didegradasi diantaranya: lignin, selulosa dan hemiselulosa untuk bahan nabati, sedangkan untuk bahan hewani colagen dan khitin. Kandungan senyawa-senyawa tersebut semakin tinggi akan semakin lambat proses dekomposisinya.

Jumlah senyawa kompleks seperti karbohidrat, protein dan lemak yang terdapat di dalam bahan juga akan berpengaruh terhadap proses dekomposisi. Senyawa kompleks akan lebih lambat mengalami proses dekomposisi dibanding dengan senyawa yang lebih sederhana seperti glukosa, asam amino dan gliserin.

Terdapatnya bahan yang bersifat desinfektan akan menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Sebaliknya terdapatnya zat nutrisi akan memacu pertumbuhan mikroba dekomposter.

Keasaman atau pH

Mikroorganisme pada umumnya tumbuh dengan baik pada sekitar pH netral, hanya jenis-jenis osmofilik yang dapat tumbuh pada pH rendah (asam). Jenis fungi lebih toleran terhadap pH rendah dibanding dengan bakteri.

Kelembaban atau kadar air

Ketersediaan air menjadi syarat mutlak bagi pertumbuhan mikroorganisme, namun jumlah air yang berlebihan akan menghambat pertumbuhan bagi mikroba yang bersifat aerob. Jenis fungi lebih toleran terhadap kondisi kadar air rendah.

Suhu

Secara umum mikroba tumbuh baik pada suhu di atas 200C dan di bawah 600C. Bakteri memiliki toleransi rendah terhadap suhu tinggi kecuali jenis termofilic, sedangkan kelompok fungi masih dapat bertahan pada temperatur di atas 700C.

Penyinaran

Sinar ultra violet dapat menghambat pertumbuhan mikroba, bahkan pada intensitas tertentu dapat membunuh mikroba. Jenis bakteri memiliki toleransi lebih tinggi terhadap sinar. Sedangkan jenis jamur lebih peka terhadap sinar.

Ketersediaan Oksigen

Pada pembahasan jenis mikroba telah diuraikan 3 golongan mikroba yakni aerob, anaerob dan aerob fakultatif. Pada proses dekomposisi bahan organik ketersediaan oksigen akan mempengaruhi produk akhir yang diperoleh. Hal ini disebabkan oleh jenis mikroba yang dominan aktif pada proses tersebut.

Tanpa Adanya Mikroba Manusia Akan Punah

Fakta ini di ungkapkan oleh dua orang ilmuwan yang membuat jurnal di PLOS biology dan mempertanyakan bagaimana jika manusia hidup tanpa adanya mikroba pada Desember 2014 silam. Memang hal ini tak begitu dirasakan oleh seseorang dikarenakan ukuran mikroba yang sangat kecil atau bahkan tak kasat mata karena tak bisa dilihat dengan mata telanjang akan tetapi jika tidak ada mikroba hidup manusia pastinya akan terancam.

Seperti contoh tanpa bakteri yang hidup di saluran pencernaan kita maka pencernaan manusia akan terganggu karena mungkin mikroba dalam tubuh tidak terlalu jadi masalah jika ditemukan obatnya namun faktanya bakteri juga dibutuhkan oleh manusia, hewan bahkan tumbuhan.

Beberapa hewan yang menjadi bahan makanan bagi manusia saja contohnya seperti sapi membutuhkan mikroba di dalam tubuhnya karena jika tidak maka sapi akan lebih dulu punah dan hal ini akan menyebabkan manusia kehilangan bahan makanan penting dalam kehidupannya. Selain itu bakteri juga bisa menangkap nitrogen, jika tak ada bakteri maka tumbuhan akan punah karena tak bisa tumbuh di tanah. Karena penguraian di tanah akan berhenti dan nutrisi yang seharusnya menjadi ‘nyawa’ dari tumbuhan akan hilang. Dengan fakta ini saja sudah menjelaskan bahwa hidup manusia akan terancam tanpa adanya mikroba.

Mikroba

Sejumlah Ilmuwan pun telah memberikan prediksi, apbila tidak ada mikroba, manusia akan punah dengan cara yang mengerikan. Manusia akan kelaparan serta terserang berbagai penyakit. Bumi tidak akan ‘hijau’ lagi dan bisa menyebabkan sesak napas massal. Dari hal itu saja, bisa terjadi kerusuhan, perang saudara, anarkis yang dapat mengikis kehidupan manusia.

Pemanfaatan mikroba yang bisa mendegradasi hidrokarbon merupakan cara yang sangat aman dan efektif untuk menguraikan polutan minyak yang ada di air laut. Mikroba-mikroba tersebut bekerja secara alami sehingga tidak akan merusak ekosistem yang ada di sekitarnya. Demikianlah penjelasan tentang mikroba dan jenis-jenis mikroba yang banyak digunakan untuk bioremediasi di air laut. Semoga artikel ini memberikan manfaat.

Related Posts