Apa Pengertian Belerang ?

Pengertian Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan nomor atom 16. Belerang merupakan unsur non-logam yang tidak berasa. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning

Pada saat ini banyak sekali tempat wisata yang jualan utamanya ialah mengedepankan atau mempromosikan adanya belerang atau penyembuhan tubuh melalui belerang. Misalnya di kawasan pegunungan (kawah), tempat pemandian air panas, dan lain sebagainya. Mengenai belerang, ini sangat bermanfaat sekali untuk tubuh manusia.

Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral-mineral sulfida dan sulfat. Belerang adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam 2 asam amino. Salah satu contoh penggunaan umum belerang adalah dalam pupuk. Selain itu, belerang juga digunakan dalam bubuk mesiu, korek api, insektisida, dan fungisida.

Unsur belerang digunakan dalam bubuk mesiu hitam, korek api, dan kembang api; dalam vulkanisasi karet; sebagai fungisida, insektisida, dan fumigan; dalam pembuatan pupuk fosfat; dan dalam pengobatan penyakit kulit tertentu. Berikut merupakan ulasan lebih jelas lagi tentang belerang. Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan nomor atom 16.

Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau dan multivalent. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning.

Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral sulfide dan sulfate. Ia adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino. Penggunaan komersilnya terutama dalam fertilizer namun juga dalam bubuk mesiu, korek api, insektisida dan fungisida.

Zat murninya tidak berbau dan tidak berasa,memiliki struktur yang beragam, tergantung konsisi sekitar,secara alami banyak terdapat di gunung berapi,komponen murninya tidak beracun namun senyawa yang terbentuk kebanyakan berbahaya bagi manusia, senyawa sulfur yang utama adalah SO2, dan SO3.

SO2 berupa gas yang mudah larut dalam air sehigga menyebabkan hujan asam,efek yang ditimbulkan dapat sikurangi dengan cara melewatkan air yang terkontaminasi pada padatan CaCO3.SO3 merupakan bahan utama membuat asam sulfat dan SO3 diperoleh dari oksidasi SO2 dengan katalis vanadium.

belerang

Peranan dan manfaat belerang dalam kehidupan sehari-hari:

  • mengangkat sel kulit mati
  • produksi asam sulfat
  • bahan pembuatan korek api
  • bahan pembersih air
  • campuran bahan pembuatan aspal

Mengangkat sel kulit mati

Eksfoliasi adalah teknik yang membantu pengelupasan sel-sel kulit mati. Biasanya, eksfoliasi menggunakan scrub garam atau gula atau produk eksfoliator yang mengandung BHA (Beta Hydroxy Acid atau asam salisilat).

Selain digunakan pada produk antijerawat, belerang juga digunakan sebagai bahan untuk eksfoliasi. Sulfur bersifat keratolitik yaitu dapat mengupas lapisan kulit luar sehingga cocok digunakan untuk mengangkat sel-sel kuli mati.

Belerang untuk Produksi Asam Sulfat

Produksi asam sulfat biasanya mempergunakan manfaat oksigen, untuk proses pemberian lapisan pada tambang belerang. Hal ini akan membuat belerang bisa diolah menjadi bahan khusus yang bisa dimanfaatkan untuk komponen bahan kimia pada beberapa industri seperti tekstil, produk kimia dan bahan peledak.

Bahan Pembuatan Korek Api

Bubuk belerang yang mengandung asam sulfat ternyata menjadi bahan pokok dalam pembuatan korek api. Proses ini akan membuat lapisan bubuk belerang memiliki warna yang lebih gelap dan mengkilap serta bisa memicu panas tinggi yang menyebabkan munculnya api. Kemudian, manfaat hutan yang menghasilkan kayu pinus, digunakan sebagai batang korek apinya.

Bahan Pembersih Air

Belerang dapat merubah karakteristik air, sehingga sangat berguna bagi perusahaan pengolahan air. Belerang tersebut dapat menetralkan air keruh yang mengandung berbagai jenis bibit kuman. Namun belerang yang digunakan yaitu yang sudah berbentuk sulfat yang memiliki warna putih seperti bentuk kristal.

Campuran Bahan Pembuatan Aspal

Salah satu bahan yang digunakan dalam produksi aspal yaitu belerang. Aspal yang didapat dari sumber alam harus melewati tahap pengolahan. Pemberian belerang membuat lapisan aspal menjadi bersifat mengikat, lebih elastis, dan meningkatkan kualitas aspal. Sehingga aspal menjadi tahan lama dalam aplikasi pembuatan jalan raya.

Sifat Kimia dan Fisika Belerang

  • Belerang memiliki kristalografi kompleks. Tergantung pada kondisinya, alotrop belerang membentuk beberapa struktur kristal yang berbeda.
  • Kehidupan di bumi mungkin terjadi karena kehadiran belerang yang berkontribusi pada pembentukan berbagai asam amino yang merupakan pembangun dasar kehidupan.
  • Belerang terjadi secara alami di dekat gunung berapi. Banyak mineral belerang (sulfida) yang dikenal seperti pirit, markasit, stibnit, galena, cinnabar, kalkopirit, bornit, penlandit, milerit, dan molibdenit.
  • Belerang (sulfur) adalah unsur non-logam multivalen, berlimpah, tidak berasa dan tidak berbau.
  • Dalam bentuk alami, belerang berbentuk kristal padat berwarna kuning.
  • Meskipun belerang terkenal karena baunya yang mirip telur busuk, bau ini sebenarnya berasal dari gas hidrogen sulfida (H2S), bukan dari belerang murni.

Rumus Belerang

Rumus Belerang

bahaya dan akibat negatif belerang adalah

Semua makhluk hidup membutuhkan belerang. Unsur ini terutama penting bagi manusia karena merupakan bagian dari asam amino metionin, sehingga mutlak diperlukan.

Asam amino sistein juga mengandung belerang. Rata-rata setiap orang membutuhkan di sekitar 900 mg belerang per hari. Unsur belerang tidak beracun, tapi banyak turunan belerang sederhana, seperti sulfur dioksida (SO2) dan hidrogen sulfida bersifat racun.

Belerang umum ditemukan di alam sebagai sulfida. Melalui berbagai proses, belerang bisa berikatan dengan unsur lain sehingga menghasilkan senyawa yang berbahaya bagi manusia dan hewan.

Berbagai senyawa berbahaya ini mungkin menimbulkan bau menyengat dan sering beracun. Efek merugikan yang mungkin timbul antara lain memicu iritasi mata dan tenggorokan, kerusakan otak melalui gangguan fungsi hipotalamus, serta kerusakan sistem saraf. Tes juga menunjukkan bahwa bentuk-bentuk tertentu belerang (sulfur) dapat memicu kerusakan janin dan cacat bawaan.

Related Posts