Apa perbedaan pati dan selulosa

Perbedaan antara pati dan selulosa adalah:

  • Pati dapat dipecah ke maltosa dan kemudian menjadi glukosa. Selulosa di sisi lain, tidak dapat dengan mudah dicerna oleh bantuan sebuah enzim selulase.
  • Selulosa berutang kekakuan untuk ikatan hidrogen begitu banyak dalam integritas struktural molekul ini. Hal ini membuat polisakarida struktural yang baik dan kaku.
  • Selulosa memiliki beta 1,4 linkage sementara pati memiliki alpha 1,4 linkage.
  • Selulosa adalah polisakarida struktural sementara pati terutama polisakarida penyimpanan.
  • Selulosa terjadi di alam sebagai selulosa murni, lignin atau hemiselulosa, Sedangkan pati terjadi dalam bentuk amilopektin dan amilosa.
  • Pati ditindaklanjuti oleh amilase dan selulosa oleh selulase.

Apa itu Selulosa

Selulosa adalah polisakarida yang banyak dijumpai dalam dinding sel pelindung seperti batang, dahan, daun dari tumbuh-tumbuhan. Selulosa merupakan polimer yang berantai panjang dan tidak bercabang.

Selulosa merupakan komponen struktural utama dinding sel dari tanaman hijau, banyak bentuk ganggang dan Oomycetes. Beberapa spesies bakteri mengeluarkan itu untuk membentuk biofilm. Selulosa adalah senyawa organik yang paling umum di Bumi.

Sekitar 33% dari semua materi tanaman adalah selulosa (isi selulosa dari kapas adalah 90% dan dari kayu adalah 40-50%). Selulosa tidak dapat dicerna oleh manusia, hanya dapat dicerna oleh hewan yang memiliki enzim selulase.

Manfaat Dan Peranan Selulosa adalah:

  1. Penyusun Dinding Sel Tumbuhan, Selulosa merupakan penyusun utama dinding sel tumbuhan dan beberapa organisme lainnya seperti algae. Pada tumbuhan selulosa sangat berperan penting bagi kelangsungan hidupnya di alam. Untuk sifat kuat dan kaku yang dimiliki oleh selulosa memungkinkan tumbuhan untuk tumbuh tegak di atas permukaan bumi.
  2. Memperlancar Pencernaan Hewan, Selulosa ini merupakan senyawa yang dikenal sebagai serat, senyawa ini memiliki peranan yang peting bagi tubuh hewan meski tidak mampu mencernanya. Serat mampu mendorong sisa-sisa makanan yang tidak tercerna ( ampas makanan ), sehingga proses defekasi akan berjalan lancar. Apabila kekurangan serat makan akan dapat menyebabkan sembelit yakni gejala sulitnya defekasi akibat penyerapan air yang berlebihan. Sementara apabila terdapat serat a.k.a selulosa, feces akan mudah untuk dibuang.
  3. Bahan Bangunan Dan Property Lainnya, Untuk karakter selulosa yang kuat serta tidak larut akan air ini membuat selulosa memiliki banyak manfaat. Diantaranya yakni selulosa digunakan sebagai bahan tambahan untuk membuat kain atau karpet dan lainnya. Selulosa yang tidak larut air ini sangat mudah dipisahkan dari senyawa atau cairan lainnya.

Macam-macam Selulosa adalah:

  1. Selulosa a (Alpha Cellulose) adalah selulosa berantai panjang, tidak larut dalam larutan NaOH 17,5% atau larutan basa kuat dengan DP (derajat polimerisasi) 600 – 1500. Selulosa a dipakai sebagai penduga dan atau penentu tingkat kemumian selulosa
  2. Selulosa β (Betha Cellulose) adalah selulosa berantai pendek, larut dalam larutan NaOH 17,5% atau basa kuat dengan DP 15 – 90, dapat mengendap bila dinetralkan
  3. Selulosa µ (Gamma cellulose) adalah sama dengan selulosa β, tetapi DP nya kurang dari 15. Selain itu ada yang disebut Hemiselulosa dan Holoselulosa yaitu: Hemiselulosa adalah polisakarida yang bukan selulosa, jika dihidrolisis akan menghasilkan D-manova, D-galaktosa, D-Xylosa, L-arabinosa dan asam uranat. dan Holosefulosa adalah bagian dari serat yang bebas dan sari dan lignin, terdiri dari campuran semua selulosa dan hemiselulosa.

Apa itu pati

Pati terbentuk lebih dari 500 molekul monosakarida, adalah polimer dari glukosa. Pati terdapat dalam umbi-umbian sebagai cadangan makanan pada tumbuhan. Jika dilarutkan dalam air panas, pati dapat dipisahkan menjadi dua fraksi utama, yaitu amilosa dan amilopektin. Perbedaan terletak pada bentuk rantai dan jumlah monomernya.

Pati, suatu polisakarida simpanan pada tumbuhan, adalah suatu polimer yang secara keseluruhan terdiri atas monomer-monomer glukosa. Sebagian besar monomer-monomer ini dihubungkan dengan ikatan 1-4 (C no.1 dengan C no. 4) seperti unit glukosa dalam maltosa.

Sudut ikatan ini membuat polimer tersebut berbentuk heliks. Bentuk pati yang paling sederhana adalah amilosa, yang rantainya tidak bercabang.

Amilopektin, suatu bentuk pati yang lebih kompleks, adalah polimer bercabang dengan ikatan 1-6 pada titik percabangan tumbuhan menumpuk pati sebagai granul atau butiran di dalam struktur seluler yang disebut plastid, termasuk kloroplas.

Dengan cara mensintesis pati, tumbuhan dapat menimbun kelebihan glukosa. Karena glukosa merupakan bahan bakar seluler yang utama, pati merupakan energi cadangan.

Gula yang tersimpan itu kemudian dapat ditarik dari bank karbohidrat ini melalui hidrolisis, yang memutuskan ikatan di antara monomer glukosa. Sebagian besar hewan, termasuk manusia juga memiliki enzim yang dapat menghidrolisis pati tumbuhan, membuat glukosa bisa digunakan sebagai nutrient bagi sel.

Umbi, kentang dan biji-bijian-butir gandum, jagung, beras, dan padi-padian lain merupakan sumber utama pati dalam menu makanan manusia.

Hewan menyimpan polisakarida yang disebut glikogen, suatu polimer glukosa yang mirip dengan amilopektin namun percabangannya lebih banyak.

Manusia dan vertebrata lainnya menyimpan glikogen terutama dalam sel hati dan otot. Hidrolisis glikogen pada sel-sel ini akan melepaskan glukosa ketika permintaan gula meningkat.

Namun demikian, bahan bakar cadangan ini tidak dapat diandalkan sebagai sumber energi hewan untuk jangka waktu yang lama. Pada manusia, glikogen simpanan akan terkuras habis hanya dalam waktu 1 hari kecuali kalau dipulihkan kembali dengan mengkonsumsi makanan.

Related Posts